
Kerusakan Lingkungan Alam dan Korupsi
Oleh: Bambang Purnomo.
A. Kondisi Siswa sebelum
Pembelajaran Inovatif
Dari hasil refleksi pembelajaran sebelummya menunjukkan bahwa pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan belum sepenuhnya optimal,
karakter siswa belum diketahui, kompetensi penguasaan teks naratif belum
dimiliki siswa, seberapa aktif dan senang siswa belum juga diketahui, sehingga
menimbulkan masalah apakah proses pembelajaran naratif yang menyenangkan dapat
mengaktifkan, mengkreatifkan dan mengefektifkan siswa dalam penyampaian pesan
moral terhadap anti-kekerasan, anti-kerusakan lingkungan alam dan anti korupsi
tanpa harus mengurangi pencapaian kompentensi sesuai dengan apa yang
diprogramkam dalam kurikulum.
B. Inovasi Pembelajaran yang
Dilakukan
Langkah-langkah
pembelajaran inovasi pembelajaran teks naratif yang saya lakukan adalah dengan
menggunakan multimedia melalui metode BangMoGI. Tahapan BangMoGI adalah sebagai
berikut: Bang (membangun) yaitu suatu tahap untuk membangun motivasi,
piranti maupun pengetahuan unutk memproduk teks naratif, Mo (model) memberi model
teks sekaligus menyampaikan pesan moral, G (group) melatih siswa kerja
kelompok dan I (individual) memberi kesempatam siswa untuk melakukan secara
mendiri. Saya lakukan pengamatan klasikal untuk mengetahui karakter siswa, saya
adakan penilaian proses maupun penilaian hasil untuk mengethui pencapaian
kompetansi siswa, saya beri kesempatan pada siswa untuk mengetahui tentang keaktifan
mereka dengan mengisi sendiri blangko’ STUDENT
SELF-ASSESSMENT PROGRESS’ pada
kolom-kolom aktivitas dengan tally,
dan saya juga memberikan kuesioner untuk mengetahui seberapa besar rasa senang
siswa terhadap suatu media pembelajaran. Media yang dimaksud adalah: OHP, TV
dan VCD player serta Komputer multi media. Pesan moral untuk membentuk karakter
siswa yang anti-kekerasan, anti kerusakan alam dan anti-korupsi kita lakukan
melalui alur cerita teks naratif dan melalui penokohan dalam cerita teks naratif
tersebut. Pesan moral yang sampai pada siswa saya pertegas dengan unjuk sikap (suka
atau tidak suka, ingin sepert itu atau tidan ingin seperti itu) dan pada waktu
siswa mengangkat tangan sesuai dengan karakter yang disebutkan saya , waktu
itulah pengamatan dilakukan. Siapa yang memilih tokoh yang baik dan siapa yang
memilih tokoh yang buruk, dari sinilah kita membentuk sikap dan moral siswa.
Materi disesuiakan dengan pesan moral apa yang akan disampaikan.
C. Kondisi Siswa setelah Diberikan
Pembejaran Inovatif
Setelah diberikan
pembelajaran inovatif menujukkan hasil sebagai berikut: Menggunakan komputer multi-media
angkanya mencapai 100% siswa sangat senang; TV&VCD 85% senang dan 15% sangat senang;
OHP 22,5% siswa merasa agak senang dan 77,2%
senang; Hasil kuesioner siswa menujukkan 100% siswa memihak pada kebaikan dan
kebenaran; Penilaian Kompetensi siswa menunjukkan nilai mendengar 82,58,
berbicara 82,40, membaca 81,40 dan menulis 76,68; Data keaktifan siswa
menunjukkan aktifitas questioning 174 tallies,
answering 160 tallies, expressing 84 tallies dan practicing 76 tallies dan seluruh
aktifitas siswa 494 tallies semakin banyak tallies semakin aktif.
Simpulan dari data diatas bahwa komputer
multi-media dengan proses pembelajaran
metode BangMoGI telah berhasil mengaktifan,
mengkreatifkan, mengefektifkan dan menyenangkan siswa dan pembelajaran teks
naratif telah memberikan pesan moral untuk membentuk karakter siswa yang
anti-kekerasan, anti Kerusakan Alam dan anti-korupsi sehingga dapat digunakan
sebagai salah satu model pembelajaran khususnya para guru Bahasa Inggris dan guru-guru lain pada umumnya. Metode BangMoGI
dapat digunakan sebagai salah satu metode pembelajaran khususnya bagi guru
Bahasa Inggris dan guru-guru mapel lain pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar