IMPROVING THE TEACHER’S PROFESIONALISM
BY
ANALIZING THE GAINING OF THE LEARNING RESULT
Oleh:
Bambang Purnomo
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah Swt.yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat
menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
Karya
tulis ilmiah yang berjudul Improving The Teacher’s Profesionalism
by
Analizing The Gaining of The Learning Result dalam rangka untuk
memberikan informasi faktual tentang keberhasilan dan atau ketidakberhasilan pelaksanaan
proses pembelajaran dianalisa melalui
hasil perolehan pembelajaran. Disamping itu untuk meningkatkan profesionalisme
yang pada akhirnya merupakan langkah untuk meningkatkan mutu pendidikan baik
dalam proses pembelajaran maupun dalam pencapaian hasil-hasil belajar.
Penulis
menyadari bahwa tersusunnya karya tulis
ilmiah ini atas bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu dalam penulisan laporan pendidikan ini dan semoga semua
amal baik mereka menjadikan pahala dihadapan Allah Swt.
Penulis
juga menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna, untuk itu saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan.
Akhirnya penulis berharap semoga Karya
Tulis Ilmiah ini barmanfaat dan menambah wawasan bagi penulis khususnya dan
sesama guru atau kepala Sekolah Menengah Pertama pada umumya.
BAB I
PENDAHULUAN
Guru
merupakan suatu profesi yang memerlukan para pelaku yang profesional.
Profesional dalam hal ini guru dituntut untuk mampu merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, menganalisa, dan menindak lanjuti apa yang sudah diperoleh dari
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Motivasi
sangat diperlukan dalam meningkatkan profesionalisme guru. Salah satunya adalah
mengetahui berapa besar perolehan dalam proses pembelajaran yang para guru di
sekolah lakukan. Usaha yang mendatangkan
hasil umumnya bisa menimbulkan motivasi dalam bekerja. Dan tak akan ada
motivasi yang tanpa harapan. Usaha yang penuh harapan akan meningkatkan kinerja
yang berdampak positif terhadap peningkatan mutu dan hasil.
Semakin
guru tahu berapa besar perolehan proses pembelajarannya akan menimbulkan
motivasi khusus bagi peningkatan profesionalisme guru tersebut.
Belum
banyak guru yang mengetahui berapa besar tingkat profesionalisme mereka. Dan
bahkan untuk mengetahui dari sisi mana guru sudah dianggap profesional atau
belum profesional. Memang sekarang sudah ada sertifikasi guru profesional
tetapi sangatlah perlu untuk tetap dikembangkan profesionalisme guru-guru
tersebut secara terus menerus sehingga dampat sertifikasi guru benar-benar
dapat menunjukkan adanya perubahan ke hal yang lebih baik yang pada akhirnya
dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah pada khususnya dan kualitas
pendidikan nasional cecara umum.
Dari
analisa kuisioner yang pernah penulis lakukan pada rekan sejawat hasilnya sebagai berikut :
50% menyatakan tidak tahu data awal (N0) dan data
perolehan siswa setelah proses
pembelajaran dilakukan.
15% menyatakan tidak tahu berapa prediksi nilai perolehan
yang akan dicapai selama pembelajaran.
5% menyatakan tidak tahu untuk apa data pre-test
activity (N0) itu diketahui..
20% menyatakan setuju bahwa tugas guru selain
mengajar juga mendidik.
10% menyatakan tidak pernah merasa berhasil.
20% tahu bagaimana cara meningkatkan pendidikan di
sekolah yang antara lain :
1. Dengan giat melaksanakan proses kegiatan
belajar dan mengajar.
2. Melibatkan banyak faktor pendukung untuk
meningkatkan mutu dan hasil.
3. Melaksanakan visi dan misi sekolah serta
meningkatkan profesionalisme (leader, guru dan karyawan di lingkungan sekolah).
4. Meningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran.
5. Mengetahui berapa besar perolehan yang
didapat dalam proses pembelajaran.
Berikut
diberikan cuntoh format kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan informasi
awal tentang keadaan guru sebelum kegiatan-kegiatan pengu8mpulan data-data
pendukung lainnya diperoleh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh
tabel kuesionar pada tabel 1 pada bab I dalam karya tulis ini.
Tabel 1
MOHON KUESIONER INI DIISI DENGAN SEBENAR-BENARNYA.
NO
|
DAFTAR PERTANYAAN
|
PILIHAN
|
1
|
Sudah berapa tahun anda menjadi guru?
|
a. kurang dari 5 tahun
b. 5 tahun
c. lebih dari 5 tahun
|
2
|
Apakah status kepegawaian anda?
|
a. Guru PNS
b. Guru Kontrak
c. Guru Tidak Tetap
|
3
|
Tahukah nilai awal/nilai
pre-test activity (N0) siswa anda pada awal sebelum kegiatan
pembelajaran dilaksanakan?
a. Nilai rata-rata secara klasikal =
b. Nilai rata-rata kelas paralel
=
|
a. tahu (kalau tahu isi
dengan angka pada tempat yang tersedia pada kolom 2)
b. tidak tahu
|
4
|
Tahukah nilai post-test activity (N1)/nilai setelah mendapatkan
pembelajaran siswa anda pada awal sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan?
a. Nilai rata-rata secara klasikal =
b. Nilai rata-rata kelas paralel
=
|
a. tahu (kalau tahu isi
dengan angka pada tempat yang tersedia pada kolom 2)
b. tidak tahu
|
5
|
Setujukah tugas guru tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik? Mohon
jelakskan.
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
|
a. setuju
b. tidak setuju
|
6
|
Pernakah anda merasa berhasil dalam mengajar siswa anda? Sebutkan tolok
ukur keberhasilan anda.
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
|
a. pernah
b. tidak pernah
c. tidak tahu
|
7
|
Pernakah anda merasa berhasil dalam mendidik siswa anda? Sebutkan tolok
ukur keberhasilan anda.
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
|
a. pernah
b. tidak pernah
c. tidak tahu
|
8
|
Tahukah kiat apa yang sudah dan atau akan dilakukan anda untuk memajukan
pendidikan di sekolah dimana anda bekerja?Jelaskan.
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
|
a. tahu
b. tidak tahu
|
9
|
Pernahkah anda menuliskan keberhasilan anda dalam sebuah karya tulis
ilimiah? Sebutkan judul dan tahun penyusunannya.
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
|
a. pernah
b. belum pernah
|
10
|
Tahukan anda cara menyusun dan melakukan tindakan sehingga tindakan yang
anda lakukan menjadi sebuah karya tulis ilmiah? Jelaskan.
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
|
a. tahu
b. tidak tahu
|
BAB II
PROFESIONALISME GURU
PROFESIONALISME GURU
Dari
beberapa diskusi dengan guru-guru teman sejawat baik yang bermasa kerja kurang
dari 5 tahun, 5 tahun, atau lebih dari 5 tahun bahkan ada yang lebih dari 10
tahun, 20 tahun bahkan 30 tahun. Dari guru tidak tetap (GTT), guru kontrak dan
guru-guru yang sudah tetap ( pegawai negeri) ternyata bisa diambil kesimpulan bahwa
sebagian besar guru-guru itu tidak mengetahui berapa besar nila awal (nilai
pre-test activity/ N0) dan perolehan setelah mendapat pembelajaran (nilai
post-test activity N1, N2, N3, dan seterusnya. Dengan kata lain berapa besar
perolehan hasil pembelajaran yang sudah guru capai selama proses pembelajaran
selama sampai dengan tengah semester 1 , sampai dengan satu semester, sampai
dengan tengah semester 2, sampai dengan semester 2, sampai dengan 1 tahun ,
sampai dengan 2 tahun atau sampai dengan
3 tahun.
Sebelum
melangkah hal-hal yang lebih lanjut mari kita bandingkan dengan ilustrasi
sebagai berikut :
Sebuah pabrik yang melayani kebutuhan masyarakat.
Pengelola pabrik itu pasti akan merencanakan berapa banyak hasil yang akan
diproduksi, ke mana produksi itu akan didistribusikan, berapa hasil keuntungan
yang akan diperoleh dalam satu tahun, setengah tahun atau satu tahun, bagaimana
untuk meningkatkan hasil produksi baik kuantitas maupun kualitas, bagaimana
untuk mengembangkan usahanya agar lebih maju dan menambahkan jumlah keuntungan
yang berdampak pada kebonafitan perusahaan, sekaligus meningkatkan
kesejahteraan semua karyawannya. Semua itu tidak lepas dari pengelolaan yang
professional, yang didalamnya terdapat unsur merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, mengalisa dan menindak lanjuti hal-hal demi kemajuan perusahaan.
Kembali
kepada topik pokok permasalahan kita sebagai guru dan atau kepala sekolah, sudahkan
kita melaksanakan seperti apa yang suatu pabrik laksanakan walaupun tidak dapat
disamakan secara keseluruhan. Kalau belum artinya kita belum melaksanakan
profesi guru dengan professional. Sebenarnya kita sudah melaksanakan banyak hal
dalam melaksanakan profesi keguruan seperti yang sudah kita lakukan diatas
anatara lain : merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, menganalisa dan bahkan
menindak lanjuti proses pembelajaran kita, hanya saja selama ini banyak yang
belum mengetahui berapa besar perolrhan yang kita peroleh dalam proses
pembelajaran itu. Keprofesionalan kita terkurangi karena perolehan kita tidak
bisa kita ketahui sehingga prediksi perolehan kita tidak bisa diperkirakan.
Untuk itu masih banyak hal yang perlu kita kerjakan untuk melengkapi tingkat
profesionalisme kita sebagai guru.
Memang
sudah banyak yang meneliti tentang data input-output 5 mata pelajaran yaitu
PPKn, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan IPS. Mareka mengambil input dari Danem SD yang pada waktu itu masih ada Ebtanas
bagi SD dan nilai UASBN yang baru tahun 2007 dilaksanakan oleh pemerintah
dengan melibatkan BSNP, tetapi hasil Penulisan itu sangat kecil pengaruhnya
bagi peningkatan motivasi guru dalam proses pembelajaran dalam menuju guru yang
professional. Hal ini disebabkan karena hampir semua Penulisan tentang hal ini
sedikit sekali Penulis yang menyatakan bahwa output SLTP lebih tinggi dari
input SD bahkan hasilnya cenderung negatif. Dan juga ada beberapa mapel yang di Sekolah Menengah Pertama ada tetapi
di Sekolah Dasar belum ada. Proses pembelajaran yang hasilnya negatif bisa
dikatakan gagal, padahal proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan selama
kurun waktu kurang lebih 3 tahun nyatanya paserta didik sudah mengalami proses
pembelajaran antara lain :peserta didik yang belum bisa menjadi bias, peserta
didik yang belum tahu menjadi tahu, peserta didik yang belum terampil menjadi
terampil, peserta didik yang belum dewasa menjadi dewasa. Dan pada dasarnya
mereka selama pembelajaran sudah mengalami perubahan-perubahan dibandingkan
dengan sebelum adanya pembelajaran. Dengan hasil yang selalu negatif dan
prediksinya hanya prediksi untuk memperkecil nilai minus. Dari hasil ini
sedikit sekali guru yang berani menyatakan bahwa proses belajar-mengajar yang
dilakukan mereka sudah berhasil. Dengan tidak berani menyatakan bahwa proses
pembelajaran itu berhasil apalagi untuk menyatakan dirinya itu sudah profesional
ini perlu dipertanyakan, karena menurut ketentuan keberhasilan atau kegagalan dinyatakan sebagai
sebagai berikut :
- jika hasil perolehan proses pembelajaran < 0, berarti proses pembelajaran dianggap gagal.
- jika hasil perolehan proses pembelajaran = 0, berarti proses pembelajaran dianggap belum memberikan adanya perubahan.
- jika hasil perolehan proses pembelajaran > 0, berarti proses pembelajaran dianggap berhasil.
Jika
proses pembelajaran selalu hasilnya minus bahkan prediksipun hasilnya tidak
pernah > dari pada 0, maka akan dan sudah menimbulkan beban psikologis yang
berdampak pada keputusasaan dan tidak dapat membangkitkan motivasi dalam meningkatan guru yang
profesional. Guru yang profesional itu guru yang mampu merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, mengalisa, menindak lanjuti hasil analisa, evaluasi
dan mengetahui berapa besar perolehan
pembelajaran yang telah dilaksanakan minimalnya dalam 1 semester atau 1 tahun pembelajaran. Dengan mengetahui
berapa besar hasil pembelajaran itu baik negatif, 0 atau positif akan
meningkatkan motivasi khususnya bagi guru untuk meningktakan profesionalisme, yang
berdampak pada meningkanya keprofesionalan dari guru tersebut, karena proses
pembelajaran mereka ternyata berhasil, walaupun tingkat keberhasilannya sangat
bervariasi.
Guru yang profesional merupakan dambaan
bagi dunia pendidikan karena guru merupakan profesi yang memerlukan orang-orang
yang ahli dalam bidangnya. Sudahkah guru-guru kita profesional? Tidak mudah
seorang guru untuk menjawab pertanyaan diatas. Mengapa? Karena guru-guru kita
tidak tahu apakah dirinya sudah profesional apa belum. Hal ini terjadi karena
belum ada ukuran yang menujukkan seorang
guru sudah profesional ataum belum profesional. Berapa besar tingkat profesionalitasnya.
Dengan dasar apa seorang guru menyatakan profesional. Mungkin saat ini sudah
ada guru-guru yang mendapatkan sertifikat profesional dengan adanya program
sertifikasi guru dan dosen. Apakah hal itu menjamin bahwa yang sudah lolos itu
sudah profesional. Mari kita merenung, merefleksi diri kita masing-masing agar
sertifikat guru profesional bisa kita pelihara dan ditingkatkan terus menerus
agar berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Penulis berikan tabel tingkat profesionalisme dilihat dari
besarnya perolehan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 pada bab II di bawah ini.
Tabel 1
NO
|
HASIL PEMBELAJARAN (HP=N1-N0)
|
KRITERIA
|
1
|
HP sama atau
lebih kecil dari 0
|
Tidak
profesional
|
2
|
HP = 0,01 –
0,99
|
Profesionalisme
rendah
|
3
|
HP = 1,00 –
1, 99
|
Profesionalisme
cukup
|
4
|
HP = 2,00 –
2,99
|
Profesionalisme
baik
|
5
|
HP = 3,00 –
4,00
|
Profesionalisme
sangat baik
|
Dengan tabel tingkat profesionalisme
tersebut diatas dapat dikatakan semakin besar perolehan hasil pembelajaran
semakin tinggi tingkat profesionalisme.
BAB III
PEROLEHAN HASIL PROSES PEMBELAJARAN
Danem
SD pernah ada, pernah tidak ada dan sekarang ada daftar nilai UASBN, artinya
nilau input bagi peserta didik di tingkat SMP bisa kita dapatkan dari nilai SD
tetapi tidak semua mapel di SMP dapat mengambil data dari nilai UASBN. Hal ini
merupakan hal yang perlu diupayakan agar mata pelajaraan yang belum ada di
UASBN data nilai awal siswa dapat diketahui. Untuk mencari bagaimana
mendapatkan nilai pre-test activity
(N0) bagi peserta didik yang nantinya bisa dijadikan sebagai nilai awal bagi
peserta didik sebelum memperoleh pembelajaran. Dan selanjutnya digunakan untuk
mengetahui perolehan hasil pembelajaran selama
kurun waktu setengah semester, satu semester atau satu tahun bahkan tiga tahun
pembelajaran caranya sebagai berikut :
- mengetahui data pre-test activity (N0)
- mengetahui data perolahan hasil pembelajaran/ post-test activity (N1)
- memilih alat test
- menentukan kapan test dilaksanakan
- mengalisa hasil test
1. Mengetahui Data Pre-Test Activity (N0)
Data pre-test activity (N0) dapat diperoleh
dari pre-test pada awal sebelum suatu
proses pembelajaran dilaksanakan dengan berapa banyak pembelajaran yang
diinginkan. Tentang berapa jumlah yang di pre-test
kan
terganutng komponen apa saja yang akan atau ingin diketahui, kurun waktu, input
individual, klasikal atau sekolah. Kalau kita akan mengetahui input individual
dan klasikal cukup mengadakan pre-test
untuk masing-masing kelas atau kelas paralel, tetapi jika kita ingin memperoleh
data input sekolah kita perlu waktu minimal 3 tahun untuk siswa SMP yaitu
proses peserta didik awal duduk di kelas 7 sebelum ada proses pembelajaran.
2. Mengetahui Data Post-Test Activity (N1)
Data post-test activity (N1) diperoleh dari post-test setelah dilakukan pembelajaran. Soal tes yang digunakan
sebaiknya sama atau sejenis dengan soal
waktu pre-test untuk orang yang sama,
hanya saja waktunya yang berbeda, tergantung pada kurun waktu yang ingin
diketahui dan berapa banyak cakupan materi yang akan diberikan selama kurun
waktu ini. Misalnya :
a. Materi untuk
satu KD atau beberapa KD untuk mengetahui perolehan berupa hasil ulangan
harian.
b. Materi selama
setengah semester untuk memperoleh hasil pembelajaran dalam waktu setengah
semester.
c. Kurun waktu satu
semester dan materi satu semester akan diperoleh hasil pembelajaran selama satu
semester bagi mata pelajaran dan guru tersebut.
d. Kurun waktu satu
tahun dan materi satu tahun akan diperolah hasil pembelajaran selama satu tahun
bagi mata pelajaran dan guru tersebut.
e. Kurun waktu
tiga tahun dari materi tiga tahun akan diperoleh hasil pembelajaran selama tiga
tahun bagi mata pelajaran dari satu orang guru atau beberapa guru yang mengajar
di sekolah tersebut.
Untuk memperoleh hasil pembelajaran
dalam satu semester atau satu tahun untuk mata pelaran tertentu bisa diperoleh
oleh seorang guru secara individu tetapi untuk memperoleh hasil pembelajaran
sekolah untuk mata pembelajaran tertentu perlu kerjasama dengan guru lain yang
sama mata pelajarannya, misalnya pre-test
activity dilakukan oleh guru kelas 7
dengan materi yang mencangkup bahan kelas 7, 8 dan 9 dan akan di-post-test activity-kan pada akhir tahun ke tiga pada saat siswa tersebut sudah
duduk di kelas 9 semester 2.
3. Memilih Alat Test
Pembuatan atau
pemilihan alan tes sebaiknya
memperhatikan antara lain: cakupan
materi harus diketahui dengan pasti. Materi untuk 1 semester, 1 tahun, atau 3
tahun, penyusunan alat tes perlu menggunakan prosedur yang benar sehingga
cakupan materi, waktu dan tujuan pembelajaran bisa terukur dan memenuhi
kriteria alat tes yang baik. Alat tes yang baik alat tes yang valid dan reliabel.
a. Reliabilitas
Pengertian
reliabilitas adalah suatu alat ukur untuk mengukur yang seharusnya diukur.
Suatu alat dikatakan realibel jika alat tersebut menghasilakan suatu gambaran
atau hasil pengukuran yang benar-benar dapat dipercaya. Dengan demikian alat
pengukur itu dapat diandalkan untuk membuat hasil pengukuran atau alat tes reliabel,
maka pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan melalui alat yang sama
tentang obyek dan subyek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama jika
subyek tersebut belum mendapat proses pembelajaran.
Ada tiga cara untuk menghitung reliabilitas
suatu test yaitu: pengulangan pengukuran dengan alat yang sama, pengujian
dengan alat ukur atau alat tes yang sama.dan dengan membagi suatu alat ukur
menjadi dua bagian yang seimbang.
1).
Reliabilitas Pengukuran Ulang
Dari
hasil langkah ini akan didapat hasil pengukuran yang dapat diandalkan karena
mengulangi pengukuran tersebut dengan tes yang sama sehingga hasil korelasi
pengukuran yang pertama dan kedua hasilnya akan menunjukkan reliabel. Jenis ini
hanya saja proses pengukuran kedua harus benar-benar tetap sama.
2).
Reliabilitas Pengukuran Setara
Jika
tes alat ukur yang setara dimiliki, maka kedua tes tersebut dapat diberikan
terhadap subyek yang sama. Pengukuran ini dapat diberikan pada waktu yang
berurutan atau pada waktu pengukuran tersebut subyek harus dalam keadaan dan
kesiapan yang relatif sama, selanjutnya korelasi antara hasil kedua tes itu
akan memberikan keadaan reliabilitas jenis ini.
3).
Reliabilitas Belah Dua
Prosedur
perhitungan yang paling sering digunakan adalah dengan penyelenggaraan sekali
tes yang hasilnya untuk memperkirakan reliabilitas tes Caranya adalah dengan
membagi tes yang digunakan menjadi dua dan hasil pada masing-masing bagian
dikorelasikan satu sama lain.
Pemecahan
tes itu dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan nomor ganjil pada bagian pertama
dan nomor genap pada bagian yang kedua. Pemecahan soal-soal seperti ini hanya
dilaksanakan pada waktu pemeriksaan dan tidak pada waktu penyajian pada peserta
test. Melaui cara ini dengan sekali test diperoleh hasil test ini akan
menunjukkan reliabilitas test tersebut. (Ditjen Pendidikan Tinggi Departemen P
dan K, 1983, Evaluasi Belajar, 34-35).
b. Validitas
Pengertian
validitas adalah suatu alat tes dapat dikatakan valid jika alat tersebut
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Misalnya untuk mengukur suhu
tubuh manusia dipakai termometer badan, untuk mengukur panjang suatu benda kita
menggunakan meteran, untuk mengukur kecepatan kendaraan kita gunakan
speedometer dan untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris baik teori maupun
praktek digunakan tes bahasa Inggris yang setingkat dengan kemampuan subyek
yang hendak diukur. Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu tes untuk mata
pelajaran tertentu dikatakan valid jika tes tersebut benar-benar sesuai dengan
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan untuk dicapai dengan pengujian mata
pelajaran tersebut.
Ada
dua hal timbul sewaktu kita akan
mengetahui ke-validitas-an suatu tes, yaitu (1) Apakah yang secara tepat diukur
oleh tes tersebut? Dan (2) Bagaimana baiknya tes tersebut mengukur hal itu?.
Jika tes tersebut berdasarkan analisis yang tepat mengenai skill yang hendak
diukur, dan jika ada bukti yang cukup bahwa skor tes berkorelasi cukup tinggi
dengan kemampuan yang sebenarnya dalam bidang skill yang hendak diukur, maka
dengan lega dapatlah dinyatakan bahwa tes tersebut valid.
Ada 3 Jenis Validitas yang umum :
1). Validitas isi
Jika
suatu tes dirancang untuk mengukur penguasaan suatu skill khusus atau isi suatu
mata pelajaran, maka tes tersebut seharusnya didasarkan pada analisis yang
cermat mengenai skill tersebut atau pada ringkasan mata pelajaran yang
dimaksud, dari butir-butir tes itu harus mewakili dengan baik masing-masing
bagian analisis atau ringkasan tersebut. Misalnya, jika suatu tes dimaksudkan
untuk mengukur penguasaan siswa mengenai tes tertulis bahasa Inggris khususnya kemampuan
membaca (reading comprehension) bukan
membaca keras (reading loudly), maka
mula-mula harus diadakan analisis mengenai berbagai macam kemampuan membaca,
penyebaran jenis teks, thema dengan kosakata yang berkesesuaian dengan kelompok
belajar peserta didik, ranah kognitif dan tingkat kesukaran yang berimbang,
serta jumlah soal yang bersesuaian denagn waktu yang tersedia. Bila tes yang
disusun telah mencerminkan analisis dalam ketentuan-ketentuan tersebut, maka
tes itu telah memiliki validitas isi. Janganlah memilih tes hanya memperhatikan
judul yang disajikan oleh pembuat tes, sebab seringlah judul tersebut tidak
sesuai dengan isinya.
2). Validitas Konsep atau Kontruksi
Validitas
konsep atau kontruksi bisa dijelaskan dengan suatu contoh : misalnya untuk
kelas 9 SMP disusun tes tentang reading comprehensions. Dalam hal ini pembuat tes
harus memahami benar pengertian mengenai Reading
Comprehension yang dimaksud. Selanjutnya pembuat tes itu harus mengetahui
perilaku-perilaku siswa yang diharapkan dalam hubungannya dengan kemampuan
dalam Reading Comprehension.
Bila
tes tersebut dapat mengukur dengan baik perilaku siswa yang menunjukkan bahwa
siswa itu mempunyai kemampuan yang mantap dalam Reading Comprehension, maka dapatlah dinyatakan bahwa tes tersebut
memiliki validitas konsep atau kontruksi. Perilaku siswa menunjukkan bahwa dia
mempunyai kemampuan dalam Reading
Comprehension itu, antara lain, adalah memahami dan mengetahui semua fakta
yang tersurat dan memahami dan mengetahui segala fakta baik yang tersurat
maupun yang tersirat.
3). Validitas Muka
Disamping
memiliki isi dan konsep, tes harus memiliki validas muka. Misalnya jika tes tersebut
mempunyai bentuk dan muka atau penampilan yang meyakinkan bagi orang lain yang berkepentingan dengan penggunaan ter tersebut.
Validitas ini merupakan ciri suatu tes yang cukup penting, namun kedua
validitas tersebut tidak boleh diabaikan karena ketiganya sering dipentingkan.
c. Kepraktisan tes
Kepraktisan
tes adalah hal penting lain yang harus dimiliki oleh suatu tes yang baik.
Apalah artinya suatu tes yang mungkin sekali sangat andal dan sangat sahih,
tetapi tes itu diluar jangkauan dari kemampuan siswa. Oleh sebab itu dalam
menyiapkan suatu tes baru atau pemilihan dari tes yang tersedia, kita perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.) Penghematan
Kita ketahui bersama bahwa
pengetesan kemampuan berbahasa umumnya memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Sebagai contoh, ketika suatu tes standar digunakan tentu biayanya tidak murah,
sehingga hal itu sangat memberatkan lembaga pendidikan yang bersangkutan juga
penentuan orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan tes sangat mempengaruhi
biaya tes.
Misalnya semua kompetensi mata
pelajaran bahasa Inggris baik tertulis maupun lisan (praktek) dilaksanakan
seluruhnya kita menghadpai banyak hal yang perlu disiapkan dengan tes untuk
masing-masing ketrampilan berbahasa anatara lain :
a.) Reading Skill (Ketrampilan
Membaca)
Mencakup tes tertulis dan tes
lisan (Praktek). Tes tertulis sudah dilaksanakan seperti, ujian semester, ujian
nasional (tertulis). Tes lisan atu praktek perlu adanya alat tes mengukur
misalnya membaca keras, sekaligus mengetes yang memiliki kompetensi dalam
bidang tersebut. Berapa lama, berapa waktu dan berapa biaya. Berdasarkan
kurikulum berbasis Kompetensi mau tidak mau, mampu tidak mampu semua komponen
pembelajaran berbahasa Inggris harus mengarah ke sana.
b.) Speaking Skill (Kemampuan
berbicara)
Dalam hal ini kita memerlukan alat atau pengetes yang memilki
kemampuan dalam hal tersebut. Kegiatan ini melibatkan berapa banyak pengetes,
berapa banyak waktu yang diperlukan, dan juga tentu berapa besar biayanya.
c.) Listening Skill( Kemampuan
mendengar)
Belum banyak tes listening di teskan di SMP. Hal ini
dikarenakan belum banyak dan tersedianya alat tes listening yang sesuai dengan jenjang tersebut. Dalam pembuatannya
memerlukan proses yang panjang dan melibatkan banyak orang serta sarana
prasarana yang harus dipersiapkan. Misalnya, untuk pembuatan alat tes listening kita memerlukan materi isi
soal yang hampir sama dengan soal reading
tertulis. Hanya saja teks listening disajikan
dalam bentuk audio sedangkan tes reading
tertulis dalam bentuk tulisan yang menjadi satu kesatuan yang tak terpisah
antara soal, pertanyaan dan jawaban. Misal : soal listening dalam bnetuk pilihan ganda, pembuat tes harus memisahkan
antara teks dan pertanyaan dengan jawaban yang disediakan. Untuk membuat option
jawaban mungkin tidak terlalu menyiapkan soal dalam menyimak melibatkan banyak
unsur antara lain : pembaca teks, pemeran dialogue, pembaca pertanyaan yang
dikemas dalam suatu pita tape recorder atau keping CD dalam bentuk lisan. Itu
baru dalam pembuatannya, untuk pelaksanaannya kita memerlukan sarana-prasarana
anatara lain, tape recorder beserta kaset sebanyak kelas paralel yang ada. Agar
pelaksanaan tes bisa bersamaan dan menghindari kebocoran, memerlukan tenaga
listrik pengawas yang sekaligus dapat mengoperasikan alat tersebut, dan juga
mempersiapkan tegangan untuk mengoperasikan alat tersebut.
d.
Writing Skill (Kemampuan Menulis)
Agaknya
kemampuan menulis ini memiliki peringkat ke-2 setelah keterampilan membaca
(tertulis) dalam segi kemudahan, efisien serta efektivitas dalam pelaksanaan
pengetesannya. Karena kegiatan ini bisa dilaksanakan secara klasial, alat
tesnya cenderung lebih pendek dibanding alat tes membaca di atas. Hanya saja
memang harus jelas kriteria kompetensi yang diharapkan dari keterampilan
menulis harus jelas sehingga tingkat obyektivitasnya bisa dipertanggung
jawabkan walaupun tes menulis itu merupakan tes yang bersifat subyektif.
2. Kemudahan dalam Pengadministrasian
Ada beberapa faktor untuk
mempermudah dalam pengadministrasian suatu tes adalah :
a) Petunjuk-petunjuk yang mudah dan lengkap
b) Alokasi waktu yang tepat
c) Penyusunan dan penulisan tes
3. Kemudahan dalam Penginterprestasian
Angka
yang diperoleh suatu tes dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Untuk
itu angka itu harus diinterprestasikan sehingga memiliki makna. Tes buatan
guru, guru yang membuat tes itu diharapakan telah mampu menyediakan
perhitungan-perhitungan statistik yang diperlukan untuk mengolah angka-angka
yang didapat dengan tes baku, biasanya penyusun tes telah menyediakan berbagai
keterangan dan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menginterprestasikan
angka-angka yang diperoleh dari tes tersebut.
4. Menentukan Kapan Pelaksanaan Tes
dilaksanakan
Karena dalam hak ini ingin memperoleh data
input dan output maka, pre-test activity
dilaksanakan pada awal kapan pembelajaran akan dilaksanakan. Hasil tes tersebut
kita jadikan nilai input bagi kita sedangkan output / nilai post-test activity dilaksanakan kapan
suatu pembelajaran itu telah selesai dilaksanakan. Hal ini tergantung keperluan
keperluan, tergantung berapa banyak dan berapa lama pembelajaran itu terjadi
misalnya : pada tengah semester 1 dan 2, akhir semester 1, akhir semester 2
(masing-masing kelas paralel) atau akhir semester 2 kelas 9 untuk keperluan
hasil proses pembelajaran selama tiga tahun. Untuk jelasnya disampaikan dalam
tabel di bawah ini:
No
|
Pre-test act
|
Post-test act
|
Keterangan
|
1
|
Awal
semester 1
|
Tengah
Semster 1
|
Untuk
mengetahui proses pembelajaran selama setengah semester
|
2
|
Awal
semester 1
|
Akhir sem. 1
|
Untuk
mengetahui proses pembelajaran semester 1
|
3
|
Awal semester 1
|
Akhir sem. 2
|
Untuk mengetahui proses pembelajaran semester 2
|
4
|
Awal semester 1
|
Akhir sem.2
|
Untuk mengetahui proses pembelajaran selama 1 tahun
|
5
|
Awal semester 1 kelas 1
|
Akhir sem. 2 kelas 3
|
Untuk mengetahui proses pembelajaran
selama 3 tahun
|
Hasil pre-test activity (N0) digunakan
sebagai angka input bagi peserta didik, sedangkan angka post-test activity (TT)
digunakan untuk mengetahui perolehan proses pembelajaran yang akan dicapai.
Hasil (T1-T1) merupakan volume besarnya proses pembelajaran yang didapat dalam
kurun waktu tertentu. Sedangkan perolehan pembelajaran yang sesungguhnya adalah
hasil tes sesungguhnya (N1) dikurangi dengan pre-test activity (N0) perolehan
proses pembelajaran yang sesungguhnya adalah (N1-N0) = Hasil perolehan proses
pembelajaran. Dari proses pembelajaran yang dimaksud menurut keperluan proses
pembelajaran yang mana yang akan kita ukur.
BAB IV
LAPORAN ANALISA HASIL PEMBELAJARAN
A. Analisa Perolehan Hasil Pembelajaran
Analisa tersebut berdasarkan data
pencapain hasil pembelajaran yang pernah dilakukan pada siswa yang penulis
ajar. Tindakan itu dilakukan karena penulis sebagai guru ingin mengetahui
seberapa besar hasil perolehan selama melakukan pembelajaran sekaligus untuk
mengetahui tingkat profesionalismenya. Adapun laporan pendidikan berdasarkan
pengalaman pembelajaran ini penulis laporkan sebagai berikut.
Data
awal (N0) didapatkan berdasarkan hasil tas pada akhir semester 1 yang
dijadikan hasil pre-test activity (N0)
yang merupakan nilai awal pada semester 2. Alat tes yang digunakan adalah soal-soal tes Ujian
Nasional/Ebtanas. Berikut
tabel pelaksanaan tes seperti tabel pada tabel 1 pada bab IV di bawah ini:
Tabel 1
NO
|
KODE SOAL
|
THN
|
KELAS
|
WAKTU
|
KET
|
|
Tes (N0)
|
Tes (N1)
|
|||||
1
|
P1
|
2001/
2002
|
3 A
|
11/11/ 2002
|
23/4/ 2003
|
Analisa data untuk mengetahui hasil
perolehan pembelajaran selama semester 2
|
2
|
P2
|
2000/ 2001
|
3 B
|
12/11/ 2002
|
02/05/ 2003
|
|
3
|
P2
|
2000/ 2001
|
3 C
|
12/11/ 2002
|
07/05/ 2003
|
|
4
|
P4
|
2001/ 2002
|
3 D
|
11/12/ 2002
|
05/05/ 2003
|
|
5
|
P5
|
1999/ 2000
|
3 E
|
13/11/ 2002
|
22/04/ 2003
|
Tabel 2
NILAI PRE-TEST ACTIVITY (N0) DAN POST-TEST ACTIVITY
(N1)
|
|||||
MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS / KODE SOAL : P1
(2001-2002)
|
|||||
KELAS 3A
|
|||||
NO
|
NAMA SISWA
|
Nilai Awal (N0)
|
Nilai Postes (N1)
|
(N1 - N0)
|
Ket.
|
Tgl. 11/11/2002
|
Tgl. 23/04/2003
|
||||
1
|
ADI SRI PRAYOGO
|
5,00
|
7,00
|
2,00
|
|
2
|
AHMAD HARMINTO
|
6,80
|
8,50
|
1,70
|
|
3
|
ANJAN AFRIDIANTO
|
5,30
|
8,10
|
2,80
|
|
4
|
ANNA PRASTITI
|
6,80
|
7,30
|
0,50
|
|
5
|
ARIF SUFRENDI
|
7,10
|
8,50
|
1,40
|
|
6
|
ARUM AYU WIDIANTI
|
6,10
|
7,60
|
1,50
|
|
7
|
BANGKIT WASKITO
C.P
|
4,50
|
8,90
|
4,40
|
|
8
|
CECILIA GISKA
ARIFIANTI
|
8,30
|
9,30
|
1,00
|
|
9
|
DIANSYAH ASEP
KURNIA
|
4,30
|
6,60
|
2,30
|
|
10
|
DINI PRASASTI M.
|
5,00
|
6,50
|
1,50
|
|
11
|
DWI WAHYU ARIF
HIDAYAT
|
2,40
|
5,80
|
3,40
|
|
12
|
ENDRI FEBRIONO
|
7,80
|
9,00
|
1,20
|
|
13
|
FAHREZA AULIA A.
|
4,50
|
7,80
|
3,30
|
|
14
|
FARHAN FATHONI
|
6,30
|
6,80
|
0,50
|
|
15
|
FERRY SASMITA
|
5,50
|
7,30
|
1,80
|
|
16
|
FITRIA WHARDANI
|
6,50
|
6,60
|
0,10
|
|
17
|
FRANSISCA TYAS H.
|
6,80
|
8,00
|
1,20
|
|
18
|
GANGSAR SWAPURBA
|
6,60
|
7,50
|
0,90
|
|
19
|
HERMANTO
|
6,50
|
7,60
|
1,10
|
|
20
|
KUSUMA ADI
PRASETYO
|
3,80
|
7,30
|
3,50
|
|
21
|
LIA SETYAWATI
|
7,80
|
6,80
|
-1,00
|
|
22
|
MARIA DESTIANA
|
4,10
|
6,80
|
2,70
|
|
23
|
NATALIA BUDIYANTI
|
8,10
|
8,30
|
0,20
|
|
24
|
NOVIA PRANATAWATI
|
3,80
|
4,50
|
0,70
|
|
25
|
RAHADYAN ADI
NUGROHO
|
5,30
|
7,10
|
1,80
|
|
26
|
RANDI HARIS SIDIQ
|
7,00
|
7,30
|
0,30
|
|
27
|
RISA NOVI ANA
|
5,60
|
7,80
|
2,20
|
|
28
|
SILKY PREVIA
YUDHA
|
5,60
|
6,80
|
1,20
|
|
29
|
SOLIAH
|
6,80
|
7,60
|
0,80
|
|
30
|
SUCI SULISTYO
ASIH
|
5,30
|
6,30
|
1,00
|
|
31
|
SUNARTI
|
6,80
|
7,80
|
1,00
|
|
32
|
SURYANTO
|
4,60
|
4,30
|
-0,30
|
|
33
|
THERESIA DILLIK
|
5,50
|
6,30
|
0,80
|
|
34
|
TRI MULYANI
|
4,60
|
6,80
|
2,20
|
|
35
|
TRIA MULYANI
|
5,60
|
6,50
|
0,90
|
|
36
|
TRIA PUSPITA
|
6,60
|
7,60
|
1,00
|
|
37
|
WAHYUNI WINDASARI
|
6,00
|
7,80
|
1,80
|
|
38
|
WENING PUJI
ASTUTI
|
5,10
|
6,50
|
1,40
|
|
39
|
WIDI SURYO WIBOWO
|
8,50
|
8,60
|
0,10
|
|
40
|
WILLY SEPTIADI
|
7,50
|
8,30
|
0,80
|
|
JUMLAH
|
236,10
|
291,80
|
55,70
|
||
RATA-RATA
|
5,90
|
7,30
|
1,39
|
Tabel 3
NILAI PRE-TEST ACTIVITY (N0) DAN POST-TEST ACTIVITY
(N1)
|
|||||
MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS / KODE SOAL : P1
(2000-2001)
|
|||||
KELAS 3B
|
|||||
NO
|
NAMA SISWA
|
Nilai Awal (N0)
|
Nilai Postes (N1)
|
(N1 - N0)
|
Ket.
|
Tgl. 11/11/2003
|
Tgl. 23/04/2003
|
||||
1
|
AGUSTINUS
PRIAMBODO
|
4,30
|
4,00
|
-0,30
|
|
2
|
ALFIAN FARISANDI
|
5,50
|
6,00
|
0,50
|
|
3
|
ARDIAN FARISANDI
|
6,00
|
6,50
|
0,50
|
|
4
|
ARIESTIYANA
PUSPITASARI
|
7,50
|
9,60
|
2,10
|
|
5
|
ASTRI WIAT WIGI
|
6,00
|
6,60
|
0,60
|
|
6
|
BUDI PURWANTO
|
5,10
|
7,00
|
1,90
|
|
7
|
CATUR APRIYANTO
|
6,80
|
6,80
|
0,00
|
|
8
|
CATUR FEBRIYANTO
|
6,50
|
6,10
|
-0,40
|
|
9
|
EKA SETIA ASIH
|
3,50
|
3,80
|
0,30
|
|
10
|
EKILISTIANI
|
5,00
|
6,60
|
1,60
|
|
11
|
FENI
SULISTIYOWATI
|
5,00
|
4,80
|
-0,20
|
|
12
|
FRIDA KURNIASIH
|
7,80
|
9,00
|
1,20
|
|
13
|
FUAD NUR KHALIS
|
5,60
|
6,00
|
0,40
|
|
14
|
HENDIKA DENIS
KRISNA
|
7,10
|
7,50
|
0,40
|
|
15
|
IDA FITRI
SULITIYANI
|
7,10
|
7,00
|
-0,10
|
|
16
|
KHANIF SYAROFI
|
6,10
|
6,60
|
0,50
|
|
17
|
KIKI RIZKI
PUSPITASARI
|
6,10
|
6,00
|
-0,10
|
|
18
|
LOFI FEBRIANA
|
4,60
|
4,50
|
-0,10
|
|
19
|
MEI FINDA SUGIARTI
|
5,00
|
6,00
|
1,00
|
|
20
|
MOCHHAMAD YASIR
|
6,10
|
7,00
|
0,90
|
|
21
|
MOCH. ARMAROFAN
|
6,10
|
6,30
|
0,20
|
|
22
|
MULIA INSANI
|
4,50
|
5,30
|
0,80
|
|
23
|
NINIK LISTYAWATI
|
4,80
|
5,60
|
0,80
|
|
24
|
NOVITA K.
|
7,50
|
6,80
|
-0,70
|
|
25
|
OKI DWI ARYANI
|
5,00
|
7,00
|
2,00
|
|
26
|
PRIHATINI TINA IRTANTI
|
5,60
|
5,30
|
-0,30
|
|
27
|
PUPUT PURNA AJI
|
5,50
|
5,10
|
-0,40
|
|
28
|
RAHMAT WIDIANTO
|
8,10
|
8,60
|
0,50
|
|
29
|
RINA
OCTAVIANINGSIH
|
6,50
|
5,80
|
-0,70
|
|
30
|
RINDI ANTIKA
|
6,80
|
3,50
|
-3,30
|
|
31
|
RUDI WIDODO
|
4,80
|
4,30
|
-0,50
|
|
32
|
R.R.HERLINA ABRIANI P.
|
4,80
|
3,30
|
-1,50
|
|
33
|
SANTI TRISNAWATI
|
4,80
|
5,30
|
0,50
|
|
34
|
SARDIYANTO
|
6,50
|
8,10
|
1,60
|
|
35
|
SLAMET SURYADI
|
5,80
|
6,80
|
1,00
|
|
36
|
TRI ANI SUSANTI
|
4,10
|
5,50
|
1,40
|
|
37
|
TRIWAHYUNI
|
8,00
|
7,30
|
-0,70
|
|
38
|
UCUK KUSTURI
|
3,30
|
4,80
|
1,50
|
|
39
|
WINDI DARA IKA
|
3,30
|
4,20
|
0,90
|
|
40
|
YULIUS TRI ANDIKA
|
5,80
|
6,80
|
1,00
|
|
JUMLAH
|
228,30
|
243,10
|
14,80
|
||
RATA-RATA
|
5,71
|
6,08
|
0,37
|
Tabel 4
NILAI PRE-TEST ACTIVITY (N0) DAN POST-TEST ACTIVITY
(N1)
|
|||||
MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS / KODE SOAL : P1
(2000-2001)
|
|||||
KELAS 3C
|
|||||
NO
|
NAMA SISWA
|
Nilai Awal (N0)
|
Nilai Postes (N1)
|
(N1 - N0)
|
Ket.
|
Tgl. 11/11/2003
|
Tgl. 23/04/2003
|
||||
1
|
ADELIA PRAMARISTA
|
7,10
|
8,80
|
1,70
|
|
2
|
ARI SETIYOWATI
|
4,80
|
6,00
|
1,20
|
|
3
|
ARIEF WIBOWO
|
8,60
|
8,60
|
0,00
|
|
4
|
BAGAS DWI RAHARJO
|
5,80
|
8,60
|
2,80
|
|
5
|
DEVI INTAN
PRAMESTA
|
6,50
|
8,80
|
2,30
|
|
6
|
DIO DITA DAFRISTA
|
5,60
|
8,80
|
3,20
|
|
7
|
DWI ESTI
RATNASARI
|
5,60
|
7,10
|
1,50
|
|
8
|
DWI HERI YULIANTO
|
6,50
|
8,50
|
2,00
|
|
9
|
EFI PUSPITA INDAH
|
7,50
|
8,30
|
0,80
|
|
10
|
FAUZIAH FITRIYANI
|
7,00
|
8,50
|
1,50
|
|
11
|
FEBRIANSYAH
|
6,30
|
9,10
|
2,80
|
|
12
|
FITRIYA YUNI
WULANDARI
|
5,80
|
8,00
|
2,20
|
|
13
|
HERU HERMAWAN
|
5,80
|
7,60
|
1,80
|
|
14
|
LAILA KURNIA
DAMAYA
|
7,50
|
8,30
|
0,80
|
|
15
|
LARAS ISTIAN
WIDODO
|
6,60
|
9,50
|
2,90
|
|
16
|
LILIS PRIYANTI
|
4,60
|
8,30
|
3,70
|
|
17
|
LUCIA NITA
WIDIASTUTI
|
6,80
|
6,60
|
-0,20
|
|
18
|
NANANG KURNIA P.
|
6,00
|
8,60
|
2,60
|
|
19
|
NENI ZULVIYANIE
|
6,00
|
6,80
|
0,80
|
|
20
|
NITA DWI
PUSPITASARI
|
6,00
|
8,50
|
2,50
|
|
21
|
RAHMAT RAHAYU
|
3,60
|
9,60
|
6,00
|
|
22
|
RAHMAT SUBAGIO
|
6,60
|
8,30
|
1,70
|
|
23
|
RIDHO RISANTORO
|
7,10
|
8,80
|
1,70
|
|
24
|
RINI WAHYUNINGSIH
|
6,10
|
8,00
|
1,90
|
|
25
|
ROHMAT NUR HIDAYAT
|
5,50
|
6,80
|
1,30
|
|
26
|
SANGIDAH
|
4,00
|
7,30
|
3,30
|
|
27
|
SETIYADI WIBOWO
|
8,30
|
9,50
|
1,20
|
|
28
|
SITI MUNIROH
|
6,00
|
7,80
|
1,80
|
|
29
|
TIKA OKTAVIANI
|
6,00
|
6,30
|
0,30
|
|
30
|
TITI SURYANI
|
5,80
|
7,00
|
1,20
|
|
31
|
TITIK DWI RAHAYU
|
5,10
|
5,80
|
0,70
|
|
32
|
TIYONO ADE
HIRMAWAN
|
6,00
|
8,00
|
2,00
|
|
33
|
VINCENSIUS
LEONENTA R.
|
8,60
|
9,50
|
0,90
|
|
34
|
WAHID NUR RAHMAN
F.
|
6,10
|
8,60
|
2,50
|
|
35
|
WAWAN SETIAWAN
|
3,50
|
6,80
|
3,30
|
|
36
|
WIWI INDRANINGSIH
|
5,20
|
8,20
|
3,00
|
|
37
|
YOHANES EKO
PRASETYO
|
8,10
|
7,80
|
-0,30
|
|
38
|
YUNI LUSMINAH
|
4,80
|
6,00
|
1,20
|
|
39
|
M. CAHYO AGUNG P.
|
6,20
|
7,80
|
1,60
|
|
40
|
DIYAN RESTIKAWATI
|
8,00
|
9,30
|
1,30
|
|
JUMLAH
|
247,00
|
320,50
|
73,50
|
||
RATA-RATA
|
6,18
|
8,01
|
1,84
|
Tabel 5
NILAI PRE-TEST ACTIVITY (N0) DAN POST-TEST ACTIVITY
(N1)
|
|||||
MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS / KODE SOAL : P1
(2001-2002)
|
|||||
KELAS 3D
|
|||||
NO
|
NAMA SISWA
|
Nilai Awal (N0)
|
Nilai Postes (N1)
|
(N1 - N0)
|
Ket.
|
Tgl. 11/11/2003
|
Tgl. 23/04/2003
|
||||
1
|
ADAM BAHTIAR
|
6,10
|
8,00
|
1,90
|
|
2
|
ADE CAHYANI
SETIAWAN
|
6,10
|
6,50
|
0,40
|
|
3
|
ALFI ARIFIN
|
5,00
|
5,30
|
0,30
|
|
4
|
ANDI SURASMANTO
|
5,30
|
7,80
|
2,50
|
|
5
|
ARISTA SIGIT P.
|
7,50
|
9,30
|
1,80
|
|
6
|
ARKHIYAH RAKHMAH
|
7,60
|
9,30
|
1,70
|
|
7
|
ASWIN NUGRAHA
SEPTIANA
|
4,50
|
8,00
|
3,50
|
|
8
|
BULAN
CAHYANINGTYAS
|
6,80
|
8,30
|
1,50
|
|
9
|
DINI SUKANDINI
|
6,50
|
8,60
|
2,10
|
|
10
|
DWI RIYANI
|
6,80
|
7,50
|
0,70
|
|
11
|
DWI SETYANINGSIH
|
5,80
|
6,80
|
1,00
|
|
12
|
ENDAH PUSPITASARI
|
7,20
|
8,30
|
1,10
|
|
13
|
ETIKAWATI
|
5,60
|
7,60
|
2,00
|
|
14
|
FITROH HIDAYAT
|
6,00
|
8,30
|
2,30
|
|
15
|
GILANG MAHAPUTERA
|
5,30
|
7,50
|
2,20
|
|
16
|
HADI ISWANTO
|
5,30
|
7,80
|
2,50
|
|
17
|
HARIS BUDIMAN
|
5,50
|
7,30
|
1,80
|
|
18
|
LINA ANDRIANTI
|
7,00
|
8,30
|
1,30
|
|
19
|
MUJI PURNANING P.
|
8,60
|
9,10
|
0,50
|
|
20
|
MUJI SETYONINGSIH
|
5,50
|
6,30
|
0,80
|
|
21
|
NAFTALI ADE B.R.
|
7,10
|
7,80
|
0,70
|
|
22
|
NDARU SETIAWAN
|
7,80
|
8,60
|
0,80
|
|
23
|
NOVA PUSPITASARI
|
6,80
|
7,30
|
0,50
|
|
24
|
NOVAISINTA
PUSPITANING
|
8,10
|
8,30
|
0,20
|
|
25
|
PRASETYOKO ANDIKA
|
5,80
|
7,10
|
1,30
|
|
26
|
PUPUT JUANG RESTU
A
|
6,30
|
7,10
|
0,80
|
|
27
|
RASLIN
|
7,60
|
8,70
|
1,10
|
|
28
|
RATNA MANGGALIH
|
8,10
|
8,50
|
0,40
|
|
29
|
SARI RAHMAWATI K.
|
8,60
|
8,60
|
0,00
|
|
30
|
SEPTIAN DENI
WIDYA PUTRA
|
3,60
|
7,30
|
3,70
|
|
31
|
SIGIT PURNOMO
|
8,30
|
8,80
|
0,50
|
|
32
|
SILVIANA DEWI
|
8,00
|
9,00
|
1,00
|
|
33
|
SITI ANNISA M.
|
6,50
|
7,10
|
0,60
|
|
34
|
SUCI KUSUMADEWI
|
7,50
|
8,50
|
1,00
|
|
35
|
TRI MULYANI
|
6,60
|
9,00
|
2,40
|
|
36
|
TUTI WULANDARI
|
7,50
|
9,30
|
1,80
|
|
37
|
VIKIH MAULANA
|
5,50
|
7,10
|
1,60
|
|
38
|
VINDA ONTIVIANA
|
5,50
|
5,80
|
0,30
|
|
39
|
WAHYU ENDAH S.
|
4,50
|
6,50
|
2,00
|
|
40
|
YULIA FRIDANI S.
|
4,10
|
5,30
|
1,20
|
|
JUMLAH
|
257,80
|
311,60
|
53,80
|
||
RATA-RATA
|
6,45
|
7,79
|
1,35
|
Tabel 6
NILAI PRE-TEST ACTIVITY (N0) DAN POST-TEST ACTIVITY
(N1)
|
|||||
MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS / KODE SOAL : P1
(1999-2000)
|
|||||
KELAS 3D
|
|||||
NO
|
NAMA SISWA
|
Nilai Awal (N0)
|
Nilai Postes (N1)
|
(N1 - N0)
|
Ket.
|
Tgl. 11/11/2003
|
Tgl. 23/04/2003
|
||||
1
|
AGUNG HUDI
KURNIAWAN
|
4,00
|
5,80
|
1,80
|
|
2
|
ANDINI WULANSARI
|
7,00
|
7,60
|
0,60
|
|
3
|
APRIANI ENDAH P.
|
6,50
|
6,80
|
0,30
|
|
4
|
APRIAS UNTUNG
|
5,60
|
5,60
|
0,00
|
|
5
|
ASEP TRI
BUDIANTORO
|
7,70
|
8,10
|
0,40
|
|
6
|
ATIK BAREP FEBI T
|
6,00
|
6,60
|
0,60
|
|
7
|
AWAN WAHYU WITURA
|
4,10
|
4,80
|
0,70
|
|
8
|
AYUNDA AGUNG I.P.
|
8,00
|
8,80
|
0,80
|
|
9
|
BAGUS RAHRJO HARI
P.
|
6,00
|
6,60
|
0,60
|
|
10
|
BRIAN IRDYANA
|
6,00
|
6,30
|
0,30
|
|
11
|
DEVI NURUL BAETI
|
7,80
|
8,00
|
0,20
|
|
12
|
DIAN EKA SAPUTRA
|
7,70
|
8,00
|
0,30
|
|
13
|
DIAN FIDYA
STEFANI
|
6,50
|
7,60
|
1,10
|
|
14
|
DWI KURNIASARI
|
6,00
|
6,50
|
0,50
|
|
15
|
ESA MAHENDRA W.
|
6,80
|
6,60
|
-0,20
|
|
16
|
EVI NURHASANAH
|
5,00
|
3,00
|
-2,00
|
|
17
|
FAOZI HERMANSAH
|
4,60
|
3,60
|
-1,00
|
|
18
|
HENING INDRESWARI
|
6,00
|
6,60
|
0,60
|
|
19
|
ILHAM YUDHA
HUTAMA
|
4,10
|
4,30
|
0,20
|
|
20
|
KUSNUL KHOTIMAH
|
5,60
|
6,20
|
0,60
|
|
21
|
LINTANG
KURNIASARI
|
7,50
|
8,00
|
0,50
|
|
22
|
NILA SANDRA ARINI
|
5,80
|
7,50
|
1,70
|
|
23
|
NUR DEWI ARIYANTI
|
6,30
|
7,10
|
0,80
|
|
24
|
NUROHMAN HIDAYAT
|
6,60
|
5,80
|
-0,80
|
|
25
|
PRAMUDITA DYAH N.
|
5,50
|
5,10
|
-0,40
|
|
26
|
PUSPOWAHYU
PRIBADI
|
5,30
|
5,00
|
-0,30
|
|
27
|
RAYMOD SANJAYA
ADHI
|
4,80
|
4,50
|
-0,30
|
|
28
|
RESTIYANI
|
6,50
|
7,70
|
1,20
|
|
29
|
SEPTIANA TRI
WIJIANTI
|
7,50
|
7,60
|
0,10
|
|
30
|
SEPTIANA WAHYU
ALIF
|
8,00
|
8,50
|
0,50
|
|
31
|
SETYAWAN
|
6,70
|
7,70
|
1,00
|
|
32
|
SULISTIANI
|
7,50
|
7,60
|
0,10
|
|
33
|
SURATMI
|
5,00
|
6,00
|
1,00
|
|
34
|
TRIAWAN
|
8,00
|
8,60
|
0,60
|
|
35
|
WAHYU NUGROHO P.
|
3,50
|
4,80
|
1,30
|
|
36
|
WIDYASTIKA AMALIA
|
5,60
|
7,30
|
1,70
|
|
37
|
WIWI MARTIANA
|
5,80
|
8,30
|
2,50
|
|
38
|
YUKI TRIBASKORO
|
4,80
|
5,50
|
0,70
|
|
39
|
YULI RESISTA
|
6,80
|
7,30
|
0,50
|
|
40
|
CITRA SEPTIANA N.
|
5,30
|
6,00
|
0,70
|
|
JUMLAH
|
243,80
|
263,30
|
19,50
|
||
RATA-RATA
|
6,10
|
6,58
|
0,49
|
B. Analisa Perolehan Individual
Hasil
analisa dapat dilihat pada tabel 2, 3, 4, 5 dan 6 pada bab IV ditas.. Adapun
perolehan hasil pembelajaran didapatkan dari nilai post-test activity (N1)
nilai setelah dilakukan pembelajaran dikurangi dengan nilai pre-test activity
(N0) nilai sebelum dilakukan pembelajaran.
Hasil
perolehan pembelajaran = N1 – N0
C. Analisa Secara Klasikal dan Paralel
Jumlah perolehan yang dicapai siswa
Hasil Perolehan Pembelajaran =
Jumlah
siswa
Berikut contoh hasil analisa sepert pada tabel 2 bab IV dibawah ini:
Tabel 7
REKAPITULASI
PEROLEHAN HASIL PEMBELAJARAN
|
|||||
NO
|
KELAS
|
NO
|
N1
|
N1-N0
|
KET
|
1
|
3A
|
5,90
|
7,30
|
1,40
|
berhasil
|
2
|
3B
|
5,71
|
6,08
|
0,37
|
berhasil
|
3
|
3C
|
6,18
|
8,01
|
1,83
|
berhasil
|
4
|
3D
|
6,45
|
7,79
|
1,34
|
berhasil
|
5
|
3E
|
6,10
|
6,58
|
0,48
|
berhasil
|
JUMLAH
|
30,34
|
35,76
|
5,42
|
||
RATA2
|
6,07
|
7,15
|
1,08
|
Dari
data dalam tabel 2 tersebut diperlihatkan bahwa perolehan secara klasikal kelas
3A sebesar 1,40, kela 3B sebesar 0,37,
kelas 3C sebesar 1,83, kelas 3D sebesar 1,34 dan kelas 3E sebesar 0,48. Dari
kelima kelas menujukkan bahwa perolehan secara klasikal semua kelas > 0 ,
dengan kata lain hasilnya positif tidak minus, artinya pembelajaran yang
dilaksanakan berhasil.
Dari
gambar 1 pada bab IV ini adalah komparasi Nilai awal (N0) nilai pada akhir
semester 1 yang dibandingkan dengan Nilai setelah mendapatkan pembelajaran (N1)
nilai pada akhir semester 2 menunjukkan bahwa adanya peningkatan perolehan.
Gambar 1: Grafik komparasi N0 dan N1 secara
klasikal
Adapun
peningktanya adalah sebagai berikut: kelas 3A meningkat dari nilai rata-rata
dari 5,90 menjadi 7,30, kelas 3B meningkat dari nilai rata-rata dari 5,71
menjadi 6,08, kelas 3C meningkat dari nilai rata-rata dari 6,18 menjadi 8,01,
kelas 3D meningkat dari nilai rata-rata dari 6,45 menjadi 7,79 dan kelas 3E
meningkat dari nilai rata-rata dari 6,10 menjadi 6,58.
Gambar 2: Grafik Perolahan Hasil Pembelajaran
Gambar
2 pada bab IV ini menunjukan adanya peningkatan hasil perolehan nilai secara
kelas paralel yang terdiri dari lima kelas. Dari rata-rata nilai awal (N0)
kelas paralel sebesar 6,07 menjadi rata-rata kelas paralenya sebesar 7,15.
sehingga ada selisih positif sebesar 1,08. Angka 1,08 itulah merupakan besarnya perolehan hasil pembelajaran selama
semester 2. Besarnya perolehan hasil pembelajaran inilah yang menunjukkan
tingkat profesionalitas seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Jika
hasilnya positif dapat memacu motivasi untuk meningkatkan agar perolahan hasil
pembelajaran dapat lebih dioptimalkan sebaliknya jika perolehan hasil
pembelajaran itu kecil bahkan mungkin negatif dapat dijadikan cambuk untuk
merefleksi diri mengapa hasilnya seperti tersebut. Apa sebabnya? Bagaimana hal
ini bisa terjadi? Apa masalhnya? Bagaimana untuk memecahkan masalah tersebut?
Diharapkan apapun hasil analisa dapat digunakan untuk mengukur tingkat
profesionalitas dan meningkatkan profesionalisme.
BAB V
PENUTUP
Hasil
analisa data yang ada dapat digunakan sebagai data yang berharga untuk melakukan suatu Penulisan
sebagai upaya tindakan lebih lanjut. Dan hasil tersebut merupakan umpan balik
bagi guru untuk melaksanakan kegiatan ke arah yang lebih. Dari hasil yang ada
dapat juga untuk memotivasi bagi guru itu sendiri baik keberhasilan maupun
kegagalan, karena perolehan dari pembelajaran yang mereka peroleh dari
pembelajaran yang mereka lakukan bisa diketahui dengan jelas sehingga apapun
hasilnya itulah hasil yang kita peroleh. Sebaiknya kita sebagai guru lebih baik
menerima kegagalan itu dan tidak mencari kegagalan karena pihak lain. Misalnya
unsur siswa, unsur keadaan, ekonomi, unsur lokasi dan lain sebagainya yang
kadang dijadikan kambing hitam atas kegagalan kita. Dari kegagalan ini
dijadikan motivasi untuk melangkah ke proses pembelajaran yang lebih baik. Dan
pada akhirnya dapat berhasil dan selalu meningkatkan angka keberhasilannya.
Semakin besar angka perolehan dalam pembelajaran semakin besar tingkat
keberhasilan kita. Dengan kata lain kita menjadi guru yang profesional. Karena
kita sudah memenuhi langkah-langkah profesional yaitu merencanakan, program,
melaksanakan program, mengevaluasi program, menganalisa program dan menindak
lanjuti analisis dengan tahu persis berapa angka perolehan atau hasil
pembelajaran yang telah kita kerjakan. Dengan mengetahui perolehan hasil
pembelajaran guru dapat mengetahui kualitas profesionalismenya. Semakin besar
perolehan hasil pembelajaran semakin tinggi profesionalismenya.
DAFTAR PUSTAKA
Ary Ginanjar Agustian, 2005. Rahasia
Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual (ESQ). Jakarta: Penerbit Arga.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1999. Kurikulum 1994 dan Suplemennya. Jakarta : Depdikbud.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata
Pelajaran Bahasa Inggris SMP dan MTs. Jakarta : Puskur Balitbang Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Pendekatan
Kontekstual. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
DePorter,Bobbi,&Hernacki,Mike. 2005. Quantum
Learning. Bandung: Mizan
Djawanto PS,S.E. 2000. Pokok-pokok
Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan Skripsi. Yogyakata :
Liberty Yogyakarta.
Peraturan Menteri Pedidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Priyono, Andreas, Drs. , Dipl,Art,M.Sc.Ed.
dan Drs. H. Djunaedi. 2001. Petunjuk Praktis Classroom Based Action
Reseach. Semarang : Proyek Perluasan dan Peningkatan Mutu SLTP Jateng.
Suharsimi Arikunto, dkk. 2006. Penulisan Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Soekemi, 1999. Kedudukan Evaluasi Dalam
Pengajaran Bahasa Inggris dan Sifat-Sifat tes yang digunakan,
Jakarta:Universitas Terbuka,
SMP Negeri 4 Gombong, 2007. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Dokumen SMP Negeri 4 Gombong Kabupaten
Kebumen.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dikmenum, Depdikbud.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomnor 025/O/1995 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor: 0443/P/1993
Nomor: 25 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya.
Kesputusan Badan Standar Nasional Pendidikan
Nomor: 984/BSNP/XI/2007 tentang Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional
Sekolah tahunh pelajaran 2007/2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar