UPAYA MENINGKATKAN HASIL UJIAN NASIONAL
MELALUI
HALF-PARTED
GUIDANCING
Oleh:
BAMBANG PURNOMO
PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah yang berjudul ‘Upaya Meningkatkan Hasil Ujian Nasional
melalui Half-Parted Guidancing’ ini
telah disahkan oleh Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Rowokele,
Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Karya Tulis Ilmiah
Penelitian Tindakan Kelas dan telah didokumentasikan di perpustakaan sekolah
pada :
Hari,tanggal : Senin, 1 September 2008
Nama perpustakaan : Perpustakaan “Perintis”
Sekolah : SMP Negeri 2 Rowokele
Alamat :
Jln Wonoharjo Km 1 Rowokele, Kabupaten Kebumen Propinsi Jawa Tengah.
Rowokele,
1 September 2008
Peneliti,
Bambang
Purnomo, S.Pd.
NIP
131840962
Mengetahui/Mengesahkan
Kepala SMP N. 2 Rowokele Pengelola Perpustakaan Perintis
Bambang Purnomo, S.Pd. Hesti Ardianti
NIP 130529959
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah Swt.yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah
ini.
Penelitian
Tindakan Kelas yang berjudul ’Upaya
Meningkatkan Hasil Ujian Nasional melalui Half-Parted
Guidancing’ dalam rangka untuk memberikan informasi faktual dan
keberhasilan pelaksanaan proses
pembelajaran khususnya pelaksanaan bimbingan menghadapi Ujian Nasional
terprogram yang peneliti lakukan. Disamping itu untuk meningkatkan
profesionalisme yang pada akhirnya merupakan langkah untuk meningkatkan mutu
pendidikan baik dalam proses pembelajaran maupun dalam pencapaian hasil-hasil
belajar.
Peneliti
menyadari bahwa tersusunnya karya tulis
ilmiah ini atas bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti
menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti
sebutkan satu persatu dalam pelaksanaan penelitian ini dan semoga semua amal
baik mereka menjadikan pahala dihadapan Allah Swt.
Peneliti
juga menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna, untuk itu saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan guna penyempurnaan.
Akhirnya peneliti berharap semoga Karya
Tulis Ilmiah ini barmanfaat dan menambah wawasan bagi peneliti khususnya dan
sesama guru Sekolah Menengah Pertama pada umumya.

Peneliti,
Bambang
Purnomo, S.Pd.
NIP
131840962
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………… ii
KATA PENGANTAR ………………………………………….. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………….. iv
ABSTRAK .......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………….. 1
- Identifikasi Masalah .................................................................. 4
- Pembatasan Masalah .................................................................. 5
- Rumusan Masalah ………………………………………….. 5
- Tujuan Penelitian ………………………………………….. 6
- Manfaat Penelitian ………………………………….. 6
BAB II LANDASAN
TEORI DAN HIPOTESIS
A.
Landasan Teori ………………………………………….. 8
B.
Penelitian Yang Relevan ………………………….. 12
C.
Kerangka Berpikir ………………………………………….. 12
D.
Hipotesis Tindakan ………………………………………….. 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
- Setting Penelitian ………………………………….. 16
- Subyek Penelitian ………………………………………….. 18
- Sumber Data ………………………………………………….. 18
- Teknik dan Alat Pengumpulan Data .......................................... 19
- Validasi Data .............................................................................. 19
- Analisis Data .............................................................................. 19
- Indikator Kinerja .................................................................. 19
- Prosedur Penelitian .................................................................. 20
BAB IV HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal ..................................................... 22
B.
Deskripsi Siklus I ................................................................. 25
C.
Deskripsi Siklus II ................................................................. 29
D.
Deskripsi Siklus III ................................................................. 34
E. Pembahasan ............................................................................. 39
F.
Hasil Penelitian ................................................................ 47
BAB V PENUTUP
- Simpulan ............................................................................ 49
- Implikasi ............................................................................ 49
- Saran ........................................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TENTANG PENELITI
DAFTAR LAMPIRAN
1. Foto
dokumentasi pelaksanaan bimbingan belah dua (half-parted guidancing)
2 Analisis nilai pre-test activity (N0)
3. Analisis nilai post-test activity I.(
N1)
4. Analisis
nilai post-test activity II (N2)
5. Analisis
nilai post-test activity III.(N3)
6. Rekapitulasi
nilai rata-rata post-test activity dalam siklus I,II, dam III
7. Analisis nilai
Latihan Ujian Nasional I kelas 9a dan 9b
8. Analisis nilai Latihan Ujian Nasional II kelas 9a
dan 9b
9. Analisis nilai Latihan Ujian Nasional III kelas
9a dan 9b
10. Rekapitulasi nilai rata-rata (LUN) dalan siklus I, II dan III
11. Rekapitulasi
nilai rata-rata N dan LUN dalam siklus I, II dan III
12. Analisis nilai ujian nasional tahun pelajaran 2006/2007
dan 2007/2008
13. Foto copi laporan hasil nilai ujian nasional
dari BSNP tahun 2007
14. Foto copi laporan hasil nilai ujian nasional
dari BSNP tahun 2008
15. Soal Ujian
Nasional 2006/2007 (Susulan)
16. Soal Ujian
Nasional 2006/2007 Utana (Paket A dan B)
17. Soal Ujian
Nasional 2007/2008 Utana (Paket A dan B)
18. Soal-soal
Latihan Ujian Nasional
19. Proporsal
dan LPJ bimbingan Songsong Unas tahun pelajaran 2007/2008 dengan Model
bimbingan belah dua (half-parted
guidancing)
ABSTRAK
Bambang Purnomo, 2008. ’Upaya
Meningkatkan Hasil Ujian Nasional melalui Half-Parted
Guidancing’. Penelitian Tindakan Kelas.
Bimbingan
menghadapai Ujian Nasional adalah salah
satu upaya untuk meningkatkan kualitas
hasil ujian nasional. Kenyataan yang ada perolehan nilai ujian nasional dari
tahun pelajaran 2006/2007 masih rendah khususnya mata pelajaran bahasa Inggris.
Untuk memperoleh hasil yang optimal memerlukan langkah yang optimal dalam
menghadapi ujian nasional karena persiapan kemampuan materi, mental dan sikap
dalam menghadapi ujian nasional perlu dipersiapkan dan perlu diprogramkan dalam
kegiatan-kegiatan yang bisa mendukung terhadap keberhasilan siswa dalam
menempuh ujian nasional tersebut.
Dari hasil pre-test
activity menggunakan soal ujian nasional 2006/2007utama paket A diawal
semester 1 tahun pelajaran 2007/2008 siswa
kelas 3 SMP Negeri 2 Rowokele memperoleh nilai awal sebagai berikut: kelas 9
paralel mendapatkan nilai rata-rata kelas 4,075.
Selanjutnya pada awal semester 2 tahun pelajaran 2007/2008 dengan soal ujian
nasional 2006/2007susulan yang tingkat validitas dan kesukarannya relatif sama dengan
soal ujian nasional 2006/2007utama paket A untuk pre-test activity nilai awal siswa pada awal sebelum proses
pembelajaran pada semester 2 dimulai nilai rata-rata siswa kelas 9 hanya mencapai
3,9.
Dari keadaan
yang demikian Gain Score Achievement
(Pencapaian Nilai Ujian) perlu untuk dioptimalisasikan dengan tujuan agar
pencapaian hasil ujian nasional baik kualitas maupun kuantitasnya dapat
dioptimalkan. Bimbingan belah dua (half-parted guidancing) adalah suatu
tindakan untuk mengefektifkan waktu, perhatian dan model bimbingan belajar
siswa sekaligus mengoptimalkan Gain Score
Achievement (Pencapaian Nilai Ujian). Dari hasil analis hasil pre-test activity dan post-test activity dengan soal-soal ujian
nasional, pembahasan-pembahasan yang dilakukan dengan transparan siswa dapat
mengetahui kondisinya masing-masing sehingga masing-masing individu berusaha
untuk meningkat kemampuan dan saling berkompetisi. Dengan demikian sikap mental
dan percaya diri siswa dapat terbangun yang hasilnya berupa usaha yang optimal
dan sekaligus mengoptimalkan perolehan hasil belajar dalam hal ini Gain Score Achievement Ujian Nasional
tahun pelajaran 2007/2008.
Key words:: Upaya,Meningkatkan,Hasil
Ujian Nasional, Half-Parted
Guidancing
ABSTRACT
Bambang Purnomo, 2008. ’Upaya Meningkatkan Hasil
Ujian Nasional melalui Half-Parted
Guidancing’. Penelitian Tindakan Kelas.
Guidancing to face the national
examination is one of the goal of the learning process. In fact that the gaining
of the score achievement of the national examination ,especially English is
still low. To get the optimal score achievement needs preparing to be master both in
material and mental in order to support in gaining of the national
examination score achievement in quality and quantity.
Based on the data of the pre-test activity
score that used the main English national examination sum A in semester 1 in
2007/2008 the average paralel of the nineth students of SMP Negeri 2 Rowokele shows the scoresss 4,075
And then in the beginning of semester 2 in 2007/2008 by using the secondary
English national examination sum 2006/2007. the score is
Based on the condition, Gain Score
Achievement of the national examination needs to be optimized in order to the
gaining of the score in the real national examination can be optimized too. The half-parted guidancing is one of
the activities to create the student studying time effectively and also able to
optimize the gaining of the national examination score achievement. The
analyzing and discussing the result of Latihan
Ujian Nasional (LUN) are able to motivate, increase the positive and
optimistic attitude to face the national examination event. By the
best condition of the students in the examination, the optimizing gain score
achievement can be realized in 2007/2008.
Key words:: Upaya,Meningkatkan,Hasil
Ujian Nasional, Half-Parted
Guidancing
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Profesi guru suatu profesi yang memerlukan
para pelaku yang profesional. Profesional dalam hal ini guru dituntut untuk
mampu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, menganalisa dan menindaklanjuti
apa yang sudah diperoleh dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Motivasi sangat diperlukan dalam
meningkatkan profesionalisme guru. Salah satunya adalah dengan mengetahui
berapa besar perolehan dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Semakin guru
tahu berapa besar perolehan hasil pembelajaran mereka berarti mereka tahu
seberapa besar tingkat profesionalisme mereka.
Berdasarkan
analisis kuesioner yang diberikan pada para guru SMP Negeri 2 Rowokele
menunjukkan bahwa 90% lebih guru tidak tahu perolehan hasil pembelajaran selama
ini, sehingga untuk mengetahui berapa tingkat profesionalismenya juga sukar
untuk diukur.
Mengetahui
perolehan hasil pembelajaran adalah salah satu untuk mengetahui tingkat
profesionalisme dalam pembelajaran. Dengan mengetahui besarnya perolehan hasil
pembelajaran merupakan upaya untuk mengetahui tingkat profesionalisme seorang
guru. Dengan mengetahui berapa besar perolehan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan diharapkan dapat meningkatkan motivasi para guru untuk senantiasa
meningkatkan hasil pembelajarannya. Dengan perolehan hasil pembelajaran yang
meningkat diharapkan dapat meningkatkan profesionalismenya.
Peneliti
selama ini belum melakukan upaya meningkatkan motivasi guru untuk meningkatkan
profesionalismenya. Salah satu langkah yang dilakukan peneliti antara lain
melakukan analisis hasil-hasil perolehan pembelajaran yang disampaikan dalam
kegiatan koordinasi rutin mingguan.
B. Identifikasi Masalah
Masalah-masalah yang dapat peneliti identifikasi
dintaranya adalah sebagai berikut:
1. Belum diketahuinya nilai awal siswa (N0)
2. Seberapa besar perolehan hasil
pembelajaran para guru?
3. Upaya apa yang harus dilakukan untuk
meningkatkan motivasi guru dalam meningkatkan perolehan hasil pembelajaran.
4. Bagaimana cara mengkoordinasi dewan guru
agar secara bersama untuk berusaha meningkatkan tingkat profesionalismenya?
5. Apakah koordinasi mingguan efektif untuk
meningkatkan motivasi guru untuk meningkatkan profesinalismennya?
6. Melalui apa untuk mengetahui tingka
profesionalisme seorang guru?
C. Pembatasan Masalah
Dari
identifikasi masalah yang ada, peneliti membatasi pada masalah sebagai berikut:
1. Tingkat profesionalisme tidak diketahui
oleh para guru.
2. Analisis perolehan hasil pembelajaran
belum dimanfaatkan untuk mengukur tingkat profesionalisme seorang guru?
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang, maka
secara spesifik masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Bagaimana meningkatkan profesionalisme guru?
b. Apakah penyampaian hasil analisis
perolehan hasil pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi guru untuk meningkatkan profesionalismenya?
Dari identifikasi masalah dan
pembatasan masalah maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut ” Apakah melalui penyampaian hasil analisis perolehan hasil
pembelajaran dapat meningkatkan profesionalisme?”
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum
penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam rangka mengupayakan agar profesionalisme
para guru dapat meningkat..
2. Tujuan Khusus
Penelitian
Tindakan ini dilaksanakan memiliki
tujuan khusus untuk meningkatkan profesionalisme guru SMP Negeri 2 Rowokele
melalui penyampaian analisis perolehan hasil pembelajaran..
F. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan ini
dilaksanakan memiliki manfaat baik teorits maupun praktis. Manfaat teoritis dan
manfaat prakti peneliti jelaskan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a.
Penelitian Tindakan ini memiliki manfaat untuk mendapatkan teori baru tentang
upaya meningkatkan profesionalisme guru.
b. Penelitian Tindakan ini memiliki manfaat sebagai
dasar untuk penelitian selanjunya.
2. Manfaat
Praktis
Manfaat praktis tersebut sekurang-kurangnya
memiliki 3 manfaat yang peneliti uraikan sebagai berikut:
a. Bagi Guru
1)
Untuk meningkatkan tingkat profesionalisme..
2)
Untuk meningkatkan hasil pembelajaran.
b. Bagi Siswa
1) Untuk meningkatkan layanan pembelajaran yang
berkualitas.
2) Untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas perolehan hasil
pembelajaran
c. Bagi Sekolah
1) Untuk memberikan informasi faktual tentang kualitas
perolehan .hasil
pembelajaran.
2)
Untuk memberikan masukan pada sekolah
dalam menyusun program
kegiatan pada tahun pelajaran berikutnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
Secara teoritis penelitian
tindakan ini memiliki landasan teori sebagai berikut:
1. Ujian Sekolah/Ujian Nasional
Ujian
sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi
belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
Mata pelajaran yang yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan
aspek kognitif dan/atau psikomotorik
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang diatur dalam POS Ujian
Sekolah/Madrasah. (Keputusan BSNP Nomor: 984/BSNP/IX/2007 tangggal 12 Nopember
2007).
Ujian
Nasional yang selajutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian
Standar Nasional Pendidikan. (Keputusan BSNP Nomor: 984/BSNP/IX/2007 tangggal 12 Nopember 2007).
8
2. Bimbingan Belah Dua (Half-Parted Guidancing).
Bimbingan Belah Dua (Half-Parted Guidancing) adalah suatu model pembimbingan dalam
rangka untuk mengupayakan peningkatan hasil Ujian Nasional. Bimbingan yang
dimaksud adalah suatu proses yang terprogram baik waktu, materi, cara
pelaksanaan dan biaya untuk melaksanakannya. Belah dua yang dimaksud adalah
membelah dua dari kelas yang berisi kurang lebih 40 siswa menjadi kurang lebih
20 siswa setiap kelas. Retorika pembelahanya akan dibahas dalam karya tulis
ilmiah ini.
3. Latihan Ujian
Nasional (LUN)
Latihan Ujian Nasional ( LUN ) adalah suatu kegiatan
megerjakan soa-soal Ujian Nasional dan/atau soal-soal yang setara dengan
soal-soal Ujian Nasional. Kegiatan ini dilaksanakan secra terprogram dengan memiliki tujuan khusus untuk menghadapai Ujian Nasional dalam
rangkan mengoptimalkan proses bimbingan/pembelajaran dan meningkatkan hasil
pembelajaran.
4. Yang Pertama dan
Yang Terakhir
Pengemasan suatu pembelajaran agar dapat memberikan
pembelajaran yang optiomal salah satunya adalah dengan banyak memberikan sutu
jeda-jeda pembelajaran. Misalnya dalam satu semester diadakan pembelajaran
tanpa adanya penilaian dan penilaian hanya diadakan diakhir semester hal ini
akan lebih baik jika kita lebih banyak mengadakan suatu penilaian tentu waktu
jeda perlu kita programkan. Latihan Ujian Nasional adalah salah satu langkah untuk
mengoptimalkan proses dan penilaian karena program itu untuk membuat jeda-jeda
dalam proses pembelajaran sehingga waktu yang pertama dan yang terakhir lebih
banyak dengan demikian memori otak kita akan lebih banyak menerima masukan (in-put).
Berikut pendapat Bobbi DePorter& Mike Hernacki, bahwa saat terbaik memori
anda adalah yang pertama dan yang terakhir seperti dibawah ini:
Ketika anda sedang belajar, atau berada dalam kelas .
atau di sebuah pertemuan, saat
terbaik Anda untuk mengingat informasi yang Anda baca atau dengar adalah saat-sat pertama sesi atau terakhir sesi.
(Bobbi DePorter&
Mike Hernacki, Quantum Learning, hal.
214
5. Kompetensi
Kurikulum
2004 menyebutkan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai
dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan
berfikir dan bertindak secara konsinten dan terus menerus memungkinkan
seseorang menjadi kompeten dalam arti memiliki pengetahuan, ketrampilan dan
nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.
6. Model Kompetensi
Sejauh ini terdapat sejumlah
model kompetensi yang berhubungan dengan bidang bahasa yang melihat kompetensi
berbahasa dari berbagai perspektif. Dalam kurikulum ini model kompetensi
berbahasa yang digunakan adalah model yang dimotivasi oleh
pertimbangan-pertimbangan pedagogi bahasa yang telah berkembang atau berevolusi
sejak model Canale dan Swain kurang lebih sejak tiga puluh tahun yang lalu.



Sociocultural



Discourse Competence
![]() |
![]() |
||||
![]() |
Linguistic
Actional
Competence
Competence
Strategic
Competence
Gambar 1: Model Kompetensi Komunikatif (dari
Celce-Murcia et al.)
Kompetensi
utama yang dituju adalah kompetensi wacana(Discourse Competence) yang
didukung oleh kompetensi linguistik (Linguistic Competence), Kompetensi
sosiokultural(Sociocultural Competence) dan Kompetensi Tindak Tutur (Actional
Competence).
B. Penelitian Yang Relevan
Ada hasil penelitian yang pernah peneliti
lakukan sebelumnya yang dapat digunakan sebagi gambaran untuk melaksanakan
penelitian ditempat, waktu dan subjek serta cara yang berbeda. Adapun judul
karya tulis tersebut adalah Optimalisasi
pencapaian Gain Score Achievement Nilai Ujian Nasional melalui LUN.
(Bambang
Purnomo,S.Pd..2005) Penelitian Tindakan Kelas. Perpustakaan SMP Negeri 2
Gombong: Kebumen).
C. Kerangka Berfikir
Hasil Ujian
Nasional masih ditempatkan pada posisi yang sangat penting oleh sekolah, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan , Departemen Pendidikan Nasional, Badan Standardisasi
Nasional Pendidikan, Para pejabat legislatif dan Para pejabat eksekutif serta
masyarakat pada umummya khususnya para orang tua siswa yang memiliki anak yang
duduk di kelas akhir pada jenjang pendidikan. Bersama sekolah peneliti melakukan
program pembimbingan khusus untuk menghadapi Ujian Nasional tahun pelajaran
2007/2008. Berdasarkan hasil Pre-test activity pada awal semester 1 tahun
pelajaran 2007/2008 yang dibandingkan Post –test activity pada awal semesrter 2
tahun 2007/2008 yang sekaligus sebagai Pre-test activity untuk pelaksanaan
pembelajaran semester 2 tahun pelajaran 2007/2008 hasil tidak ada peningkatan
bahkan cenderung menurun. Hal ini menjadikan masalah yang benar-benar menohok
untuk sebuah pembelajaran yang sudah dilakukan selama satu semester.
Permasalahan
lain bahwa peneliti belum melakukan tindakan yang memfokuskan pembelajaran pada
hasil Ujian Nasional. Dengan demikian peneliti melakukan tindakan untuk
mengupayakan agar hasil Ujian Nasional dapat meningkat secara kuantitatif
maupun secara kualitatif. Adapun upaya tindakan untuk meningkatkan hasil Ujian
Nasional tahun pelajaran 2007/2008 kelas 9 siswa SMP Negeri 2 Rowokele Kabupaten
Kebumen adalah melalui bimbingan belah dua (half-parted guidancing).
Kerangka berfikir dari tindakan yang peneliti lakukan seperti pada diagram
kerangka berfikir berikut di bawah ini:


Gambar 2: Diagram kerangka berfikir dalam penelitian tindakan
Dari diagram berfikir pada gambar dua diatas dijelaskan
bahwa penelitian tindakan dilakukan melalui 3 siklus tindakan. Adapun waktu
pelaksanaan penelitian tindakan dilakukan selama semester 2 tahun pelajaran
2007/2008 dengan jadwal waktu seperti
dalam tabel sebagai berikut:
NO
|
KEGIATAN
|
WAKTU
|
KETERANGAN
|
1
|
Awal
|
Januari 2008
|
Pre-Research
|
2
|
Siklus I
|
Februari 2008
|
Action I
|
3
|
Siklus II
|
Maret 2008
|
Action II
|
4
|
Siklus III
|
April 2008
|
Action III
|
5
|
Akhir
|
Mei-Juni 2008
|
Post-Resarch and Reporting
|
Kegiatan awal dilakukan pada awal semester
2 tahun pelajaran 2007/2008 dengan mengadakan tes pada awal sebelum
pembelajaran dilaksanakan (pre-test activity) dengan menggunakan soal Ujian
Nasional (SUSULAN) tahun 2006/2007. Kegiatan tersebut peneliti laksanakan pada bulan
Januari 2008 minggu ke 4. Dan selanjutnya hasil analisisnya peneliti jadikan
sebagai kondisi awal dari penelitian tindakan ini.
Siklus I dilaksanakan selama bulan
Februari 2008, Siklus II pada bulan Maret 2008 dan Siklus III pada bulan Appril
2008. Dalam setiap tindakan dari siklus kesiklus diharapkan adanya peningkatan
hasil Ujian Nasional dengan melalui analisa hasil tes pada setian akhir
bimbingan pada setiap siklus. Dan selanjutnya dari bimbingan belah dua dan
Latihan-latihan Ujian Nasional dapat meningkatkan hasil Ujian Nasional baik
secara kualitatif maupun kuantitaif.
Kegiatan Akhir dilaksanakan pada bulan Mei
s/d Juni 2008. Kegiatan yang dilakukan peneliti pada saat itu adalah
mengumpulkan semua data, menganalisis data, mengolah data dan selanjutnya
menuliskan penelitian tindakan ini dalam laporan penelitian tindakan kelas.
D. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis tindakan yang dapat
peneliti tetapkan adalah bimbingan belah dua (half-parted guidancing)
dapat meningkatkan hasil Ujian Nasional siswa kelas 9 SMP Negeri 2 Rowokele
Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2007/2008.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian
tindakan ini peneliti laksanakan pada semester 2 kelas 9 SMP Negeri 2 Rowokele
Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2007/2008. Adapun waktu pelaksanaannya meliputi kegiatan awal, siklus 1, siklus 2,
siklus 3 dan kegiatan akhir penelitian. Kegiatan awal dilaksanakan pada bulan
Januari 2008 karena pada bulan January 2008 merupakan hari-hari awal masuk
semester 2 tahun pelajaran 2007/2008. Waktu tersebut peneliti gunakan untuk menggadakan
pre-test activity yang hasilnya merupakan kondisi awal siswa sebelum
pembelajaran pada semester 2 tahun pelajaran 2007/2008 dilaksanakan. Dari hasil
pre-test activity pada awal semester 2 ternyata rata-rata hasilnya masih
rendah dan perlu untuk ditingkatkan. Sehingga peneliti
putuskan untuk melaksanakan penelitian tindakan dengan melalui tiga siklus
penelitian tindakan kelas. Yang masing siklus mengalami empat tahapan yaitu: planinning,
acting, observing dan reflecting. Siklus I dilaksanakan pada bulan
Pebruari 2008 selama kurang lebih satu bulan pembimbingan dengan model bimbingan
belah dua (half-parted guidancing), Siklus II dilaksanakan pada bulan
Maret 2008 dengan model bimbingan belah dua (half-parted guidancing).
Siklus III pada bulan April 2008 dilaksanakan juga dengan model bimbingan belah
dua (half-parted guidancing).
16
Sedangkan
kegiatan akhir yang meliputi mengumpulkan data-data, mengolah data-data,
menganalisis data-data dan menuliskan laporan penelitian tindakan kelas yang
sudah dilaksanakan. Waktunya bulan Mei 2008 sampai dengan bulan Juni 2008.
Waktu akhir memerlukan waktu lebih panjang karena semua tindakan akan terjawab
keberhasilan atau kegaglannya setelah melihat hasil kelulusan siswa walaupun
secara bertahap dari siklus ke siklus juga sudah menunjukkan adanya peningkatan
hasil melalui Tes Uji Coba atau bisa disebut juga nilai latihan ujian.
Disamping itu memerlukan waktu untuk mendapatkan data yang pendukung walaupun
dari siklus ke siklus sudah dilaksanakan.
2. Tempat
Penelitian
Penelitian tindakan ini dilaksanakan di
SMP Negeri 2 Rowokele Kabupaten Kebumen. Sekolah ini adalah sekolah baru dan merupakan sekolah menengah pertana
negeri yang ke 50. SMP Negeri 2 Rowokele Kabupaten Kebumen baru meluluskan
siswanya pada tahun pelajaran 2006/2008 dengan prosentase kelulusannya baru
sebesar 68%. Sekolah ini berlokasi di
daerah pegunungan yang memiliki udara cukup segar dan tenang dari kebisingan
kota maupun kendaraan. Dari kota Kebumen kurang lebih 30 kilometer ke arah
barat yang wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Banyumas. Akses tranportasi
menuju lokasi, saat ini relatif mudah dijangkau karena hanya kurang lebih 800
meter ke arah utara dari Depok desa Jatiluhur menuju jalan Wonoharjo Km 1.
Alamatnya adalah jalan Wonoharjo Km 1 Desa Wonoharjo Kecamatan Rowokele
Kabupaten Kebumen KP 54472 telpon (0287)
5528222.
SMP Negeri 2 Rowokele Kabupeten Kebumen memiliki
7 rombongan belajar pada tahun pelajaran 2007/2008 yang meliputi kelas 9 ada 2
rombongan belajar, kelas 8 ada 2
rombongan belajar dan kelas 7 ada 3 rombongan belajar. Dan sekolah ini
berupaya untuk menambah rombongan belajar karena jumlah siswa yang lulus
sekolah dasar disekeliling sekolah juga antusias untuk menjadi siswa di SMP
Negeri 2 Rowokele Kabupaten Kebumen hanya saja keterbatasan daya tampung
sekolah.
B. Subjek Penelitian
Sujek
penelitian tindakan dilakukan di kelas 9a dan 9b siswa SMP Negeri 2 Rowokele
karena siswa tersebut adalah siswa-siswa yang sangat erat hubungannya dengan
permasalahan penelitian yang perlu untuk dilakukan tindakan.
C. Sumber Data
Sumber
data yang dapat peneliti himpun adalah data primer dari hasil-hasil nilai
latihan ujian nasional bahas Inggris dari siklus ke siklus dan nilai Ujian
Nasional tahun pelajaran 2007/2008 kelas
9 SMP Negeri 2 Rowokele Kabupaten Kebumen.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data melalui tes tertulis dan alat tesnya menggunakan soal-soal
Ujian Nasional 2006/2007 dan soal-soal latihan ujin nasional yang setara dengan
soal ujian nasional.
E. Validasi Data
Karena
soal-soal yang digunakan adalah soal-soal Ujian Nasional yang sudah divalidasi
olah tim pembeuat soal-soal ujian nasional maka peneliti sudah menganggap bahwa
soal-soal sudah memenuhi baik validitas secara teoritik maupun empirik.
F. Analisis Data
Data-data
yang dianalisa adalah data-data kuantitatif maka peneliti menggunakan analisis
deskriptif komperatif yaitu dengan mebandingkan nilai tes kondisi awal, nilai
tes tes setelah siklus 1, nilai tes tes setelah siklus 2 dan nilai tes setelah
siklus 3.
G. Indikator Kinerja
Adapun
indikator keberhasilan tindakan yang dilakukan jika:
1. Nilai Latian dari siklus ke siklus
mengalami peningkatan dibanding kondisi
awal.
2. Jumlah siswa yang lulus Ujian Nasional
tahun 2007/2008 lebih dari 68%.
3. Adanya peningkatan hasil Ujian Nasional
secara kuantitas maupun kualitasnya.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur
penelitian tindakan untuk meningkatkan hasil Ujian
Nasional tahun pelajaran 2007/2008 kelas 9 siswa SMP Negeri 2 Rowokele
Kabupaten Kebumen adalah melalui bimbingan belah dua (half-parted guidancing).
Adapun prosedur tindakan yang peneliti lakukan seperti pada diagram berikut ini
pada gambar 3:


Gambar
3:
Diagram prosedur
penelitian tindakan
Dari diagram prosedur penelitian tindakan pada gambar
tiga diatas dijelaskan bahwa penelitian tindakan dilakukan melalui 3 siklus
tindakan. Adapun waktu pelaksanaan penelitian tindakan dilakukan selama
semester 2 tahun pelajaran 2007/2008 dengan jadwal waktu seperti dalam tabel berikut dibawah ini:
NO
|
KEGIATAN
|
WAKTU
|
KETERANGAN
|
1
|
Awal
|
Januari 2008
|
Pre-Research
|
2
|
Siklus I
|
Februari 2008
|
Action I
|
3
|
Siklus II
|
Maret 2008
|
Action II
|
4
|
Siklus III
|
April 2008
|
Action III
|
5
|
Akhir
|
Mei-Juni 2008
|
Post-Resarch and Reporting
|
Kegiatan awal dilakukan pada awal semester
2 tahun pelajaran 2007/2008 dengan mengadakan tes pada awal sebelum
pembelajaran dilaksanakan (pre-test activity) dengan menggunakan soal Ujian
Nasional (SUSULAN) tahun 2006/2007. Kegiatan tersebut peneliti laksanakan pada
bulan Januari 2008 minggu ke 4. Dan selanjutnya hasil analisisnya peneliti
jadikan sebagai kondisi awal dari penelitian tindakan ini.
Siklus I dilaksanakan selama bulan
Februari 2008, Siklus II pada bulan Maret 2008 dan Siklus III pada bulan Appril
2008. Dalam setiap tindakan dari siklus kesiklus diharapkan adanya peningkatan
hasil Ujian Nasional dengan melalui analisa hasil tes pada setian akhir
bimbingan pada setiap siklus. Dan selanjutnya dari bimbingan belah dua dan
Latihan-latihan Ujian Nasional dapat meningkatkan hasil Ujian Nasional baik
secara kualitatif maupun kuantitaif.
Kegiatan Akhir dilaksanakan pada bulan Mei
s/d Juni 2008. Kegiatan yang dilakukan peneliti pada saat itu adalah
mengumpulkan semua data, menganalisis data, mengolah data dan selanjutnya
menuliskan penelitian tindakan ini dalam laporan penelitian tindakan kelas.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Gain Score Achievement (Pencapaian Nilai
Ujian) adalah salah satu dari tujuan pembelajaran Sekolah Menengah Pertama dalam proses
pembelajaran Bahasa Inggris bahkan masyarakat masih menilai bahwa keberhasilan
sekolah dilihat dari hasil perolehan nilai Ujian Nasional. Dalam rangka memacu
para penyelenggara dan satuan pendidikan untuk meningkatkan kinerjanya dalam
memberikan layanan pendidikan yang bermutu, pemerintah menetapkan standar nasional
pendidikan yang memuat kriteria minimal tentang komponen pendidikan. Dengan
menggunakan standar nasional pendidikan sebagai acuan setiap satuan pendidikan
diharapkan dapat mengembangkan pendidikannya secara optimal sesuai dengan
karakteristik dan kekhasan programnya. Sejalan dengan itu, Pemerintah membentuk
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang bertanggung jawab kepada Menteri
Pendidikan Nasional. Badan tersebut merupakan lembaga mandiri, profesional, dan
independen yang mengemban misi untuk mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan
mengevaluasi pelaksanaan standar nasional pendidikan
Kemampuan
awal siswa sebelum pembelajaran dilaksanakan perlu untuk diketahui agar
keberhasilan ataupun kegagalan apa yang sudah kita lakukan dapat diketahui.
22
Untuk mengetahui kemampuan awal siswa peneliti melakukan Test awal (Pre-Test Activity) sebelum pembelajaran
semester 1 tahun pelajaran 2007/2008 dilaksanakan. Pre-Test Activity diteskan siswa kelas 9A dan 9B dengan menggunakan
soal UNAS tahun pelajaran 2006/2007 paket A dengan kode hasilnya adalah sebagai berikut: kelas 9A
mendapatkan nilai rata-rata kelas 4,19 dengan nilai tertinggi 6,40 dan nilai
terendah 2,80 serta standar deviasi 0.90, kelas 9B mendapatkan nilai rata-rata
kelas 3,84 dengan nilai tertinggi 5,00 dan nilai terendah 2,80 serta standar
deviasi 0,63. Sehingga rata-rata pre-test- activity ( nilai awal sebelum
pembelajaran dimulai) sebesar 4,015. Dan selanjutnya pada akhir
semester 1 peneliti adakan post- test
activity yang merupakan pre-test activity
untuk semester 2 tahun pelajaran 2007/2008 karena peneliti ingin tahu berapa
perolehan hasil belajar selama semester 1. Berdasarkan data nilai yang ada
rata-rata nilai kelas 9a sebesar 4,02, 9b sebesar 3.83 sehingga diperoleh daya serap selama semester
1 sebesar 3,925. Daya serap semester
1 sebesar 3,925 peneliti jadikan
Nilai Pre-test activity (nilai awal sebelum pembelajaran semester 2 tahun
pembelajaran 2007/2008 dimulai). Selisih post-test
activity (N1)dikurangi pre-test activty ( No) sama dengan
perolehan hasil pembelajaran selama 1 semester.
Sehingga N1 – N0 = Perolehan hasil belajar dalam hal ini 3,925 -
4,015 = - 0,090 Angka - 0,090 (negatif
0,090) merupakan perolehan angka yang negatif. Dengan kata lain pembelajaran
selama semester 1 tahun pelajaran 2007/2008 tidak berhasil berdasarkan analisa
hasil pre-test activity dan post-test
selama semester 1 tahun pembelajaran
2007/2008.
Dengan
keadaan yang demikian Gain Score
Achievement terhadap Hasil Ujian Nasional menjadi hal yang sangat penting
karena kriteria kelulusan seorang siswa salah satunya ditentukan oleh nilai
Ujian Nasional. Pada tahun pelajaran 2007/2008 siswa yang dinyatakan lulus jika
memiliki nilai rata-rata Ujian Nasional minimal 5,25 untuk seluruh mata
pelejaran yang diujikan, dengan tidak ada nilai di bawah 4,25 dan khusus untuk
SMK, nilai mata pelajaran Kompetensi Keahlian Kejuruan Minimum 7,00 dan
digunakan untuk menghitung rata-rata Ujian Nasional; atau memiliki nilai
minimal 4,00 pada salah satu mata pelajaran dan nilai mata pelajaran lainnya
minimal 6,00 dan khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran Kompetensi Keahlian
Kejuruan Minimum 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata Ujian Nasional.
Dan Pemerintah dan/atau satuan pendidikan
dapat menetapkan batas kelulusan di atas nilai sebagaimana dimaksud (BSNP).
Dengan
keadaan Nilai awal (N0) sebesar 3,925
dan tuntutan nilai minimal Ujian Nasional dalam hal ini peneliti fokuskan pada
mapel Bahasa Inggris adalah hal yang sangat penting untuk mencari solusi dan
upaya untuk mengoptimalkan PBM untuk meningkatkan perolehan hasil belajar dalam
rangka memecahkan masalah tersebut dengan tidak mengabaikan tuntutan kompetensi
siswa yang harus dimiliki.
Peneliti,
selama semester 1 tahun pelajaran 2007/2008
belum melakukan tindakan untuk mengupayakan agar hasil Ujian Nasional
tahun pelajaran 2007/2008 meningkat. Salah satu alternatif kegiatan untuk
mengoptimalkan Gain Score Achievement
(Pencapaian Nilai Ujian Nasional) siswa adalah dengan penyelenggaraan
optimalisasi bimbingan dalam pembahasan soal-soal Ujian Nasional beserta
analisis perolehan hasil belajar siswa dari Latihan-Latihan Ujian Nasional.
B. Deskripsi Siklus I
1. Perencanaan Tindakan (Planning)
Perencanaan pada siklus I yang peneliti
lakukan adalah sebagai berikut:
a. Mensosialisasikan kegiatan pembimbingan
belah dua (half-parted
guidancing).
b. Membagi kelompok dengan ketentuan siswa
yang bernomor ganjil dikelas 9a menjadi satu kelompok, dan siswa yang bernomor
genap menjadi kelompok yang lain dan kelas 9 b juga pengelompokannya juga sama
dengan kelas 9a sehingga dari 2 rombongan belajar peneliti pecah menjadi 4
rombongan belajar kerena sekolah baru menyelenggarakan bimbingan untuk 4 mata
pelajaran yang soalnya dari pusat yaitu: mata pelajaran bahasa Indonesia,
bahasa Inggris, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pelaksanaan bimbingan
setelah jam pelajaran pagi. Dengan empat
rombongan belajar menjadikan empat mapel dapat disampaiakan pada siswa tanpa
meliburkan kelompok belajar yang lain dan juga kempat guru mapel dapat melaksaanakan
bimbingan secara bersama-sama dengan harapan pemanfaatan waktu bimbingan dapat
optimal.
c. Menyiapkan materi bimbingan dan
pembahasanya.
d. Menyiapkan blangko-blangko penilaian.
e. Menyiapkan perangkat lain yang mendukung
demi lancarnya pelaksanaan bimbingan.
2.
Pelaksanaan Tindakan (Acting)
a. Pembimbingan pertama disampaikan soal-soal
yang berkurikulum 1994 karena soal tahun pelajaran 2007/2008 masih interseksi
kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 dan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Pemberian bimbingan dengan cara kurang lebih 15-20
menit siswa mengerjakan 10 soal secara individu terlebih dahulu dilanjutkan
pembahasan bersama. Dalam pembahasan dibuka forum tanya jawab dan diskusi serta
penegasan dan penyimpulan. Dilanjutkan analisa hasil masing masing siswa dengan
memberikan pengelompokan pada siswa berdasarkan jawaban benar yang mereka
dapatkan. Skala pengelompokan mulai dari benar nol sampai benar 10. Hal ini
dilakukan agar masing-masing siswa mengetahui kemampuannya dan semakin sering
hatinya diingatkan bahwa kalau hal ini terjadi pada Ujian Nasional yang
sesungguhnya pembimbing sambil menjelaskan sekaligus mensosialisasikan norma
kelulusam tahun pelajaran 2007/2008 kepada siswa secara terus menerus. Dengan
seringnya hatinya diingatkan bsar harapan peneliti hati masing-masing siswa
dapat tergugah dan meningkatkan untuk dapat optimal dalam menghadapi Ujian
Nasional yang sesungguhnya. Dalam satu pertemuan dapat terbahas kurang lebih 20
sampai 25 soal.
b. Setelah pembimbingan
berlansung kurang lebih 4 minggu maka pada akhir siklus I diadakan Post-test activity dan Latihan Ujian
Nasioanal (LUN) atau dapat disebu juga Tes Uji Coba (TUC). Post-test activity menggunakan soal yang sama dengan soal pada saat
Pre-test activity yaitu soal susulan
tahun pelajaran 2006/2007 sedangkan LUN dengan menggunakan soal-soal model
kurikulum 1994.
3.
Hasil Pengamatan (Observing)
Hasil Post-test
activity dan Latihan Ujian Nasioanal (LUN) selanjutnya dianalisa yang
hasilnya adalah sebagai berikut dalam
tabel 1 dan gambar 1 pada bab 4 di bawah
ini:
Tabel : 1
REKAPITULASI NILAI
RATA-RATA HASIL TINDAKAN SIKLUS I
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
NO
|
KELAS
|
NO
|
N1
|
N1-NO
|
LUN I
|
L1-NO
|
KET
|
1
|
9A
|
4,02
|
4,81
|
0,79
|
4,07
|
0,05
|
BHL
|
2
|
9B
|
3,83
|
4,85
|
1,02
|
3,95
|
0,12
|
BHL
|
RATA2
|
3,925
|
4,83
|
0,905
|
4,01
|
0,085
|
BHL
|
Dari tabel 1
bab 4 diatas dapat dilaporkan bahwa N0 (Nilai Pre-test activity), nilai tes sebelum kegiatan pembelajaran pada
awal semester 2 tahun pelajaran 2007/2008 SMP Negeri 2 Rowokele Kabupaten
Kebumen, nilai rata-rata kelas 9a
sebesar 4,02 sedangkan kelas nilai rata-rata 9b sebesar 3,83 sehingga nilai rata-rata kelas paralel 9a dan
9b sebesar 3,925.
Nilai N1
(Nilai Post-test activity) nilai
setelah dilakukan bimbingan belah dua (half-parted
guidancing) selama kurang lebih 1 bulan (selama bulan Pebruari 2008), nilai
rata-rata kelas 9a sebesar 4,81, kelas 9b sebesar 4,85 sehingga jika
dirata-rata antara kelas 9a dan 9b sebesar 4,83.
Selama bulan Pebruari 2008 adalah waktu pelaksanaan penelitian tindakan siklus
I dan alat tes yang digunakan menggunakan alat tes yang sama dengan alat tes
pada waktu pre-test activity.
Nilai Latihan
Ujian Nasional 1 (LUN 1) adalah nilai Latihan Ujian Nasional yang soalnya
menggunakan soal model soal kurikulum 1994 karena untuk mempersiapkan anak
terhadap soal unas tahun pelajaran 2007/2008 yang interseksi. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi siswa terhadap kurikulum 1994
sementara itu pembelajaran yang dilakukan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Perolehan nilai
rata-rata LUN I kelas 9a sebesar 4,07 dan 9b sebesar 3,95 sehingga kelas
paralel 9a dan 9b sebesar 4,01.

Gambar
1: Grafik Komparasi N0, N1, dan Nilai LUN 1
Dari hasil observasi yang dilakukan pada tabel 1 gambar 1
bab 4 diatas maka dapat direfleksikan
bahwa selisih rata-rata kelas 9a (N1- N0 = 0,79) dan selisih rata-rata kelas 9b (N1- N0 = 1,02)
sehingga kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b sebesar 0,905. Dan selisih rata-rata kelas 9a (LUN I- N0 = 0,05) dan selisih rata-rata kelas 9b (N1- N0 = 0,12)
sehingga kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b sebesar 0,085. Karena hasil selisih baik menggunakan hasil N1 maupun nilai
LUN I tersebut diatas yang bernilai positif, maka dapat dikatakan bahwa adanya
peningkatan dalam pelaksanakan tindakan pada siklus I walaupun hasilnya perlu
untuk ditingkatkan lagi. Untuk
itu penelitian tindakan dilanjutkan pada siklus II.
C. Deskripsi Siklus II
1. Perencanaan Tindakan (Planning)
Perencanaan
pada siklus II yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
a. Membagi kelompok dengan ketentuan siswa
yang berperingkat 1-20 dikelas 9a menjadi satu kelompok, dan siswa yang berperingkat
21-40 menjadi kelompok yang lain berdasarkan analisa empat nilai dari empat
mata pelajaran dan kelas 9 b juga pengelompokannya juga sama dengan kelas 9a
sehingga dari 2 rombongan belajar peneliti pecah menjadi 4 rombongan belajar
kerena sekolah baru menyelenggarakan bimbingan untuk 4 mata pelajaran yang
soalnya dari pusat yaitu: mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris,
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pelaksanaan bimbingan setelah jam pelajaran pagi. Dengan empat rombongan
belajar menjadikan empat mapel dapat disampaiakan pada siswa tanpa meliburkan
kelompok belajar yang lain dan juga kempat guru mapel dapat melaksaanakan
bimbingan secara bersama-sama dengan harapan pemanfaatan waktu bimbingan dapat
optimal.
b. Menyiapkan materi bimbingan dan
pembahasanya.
c. Menyiapkan blangko-blangko penilaian.
d. Menyiapkan perangkat lain yang mendukung
demi lancarnya pelaksanaan bimbingan.
2.
Pelaksanaan Tindakan (Acting)
a. Pembimbingan pada siklus II disampaikan soal-soal
yang berkurikulum berbasis kompetensi (KBK 2004) dan KTSP karena soal tahun
pelajaran 2007/2008 masih interseksi kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pemberian
bimbingan dengan cara kurang lebih 15-20 menit siswa mengerjakan 10 soal secara
individu terlebih dahulu dilanjutkan pembahasan bersama. Dalam pembahasan
dibuka forum tanya jawab dan diskusi serta penegasan dan penyimpulan.
Dilanjutkan analisa hasil masing masing siswa dengan memberikan pengelompokan
pada siswa berdasarkan jawaban benar yang mereka dapatkan. Skala pengelompokan
mulai dari benar nol sampai benar 10. Hal ini dilakukan agar masing-masing
siswa mengetahui kemampuannya dan semakin sering hatinya diingatkan bahwa kalau
hal ini terjadi pada Ujian Nasional yang sesungguhnya pembimbing sambil
menjelaskan sekaligus mensosialisasikan norma kelulusam tahun pelajaran
2007/2008 kepada siswa secara terus menerus. Dengan seringnya hatinya
diingatkan besar harapan hati masing-masing siswa dapat tergugah dan
meningkatkan untuk dapat optimal dalam menghadapi Ujian Nasional yang
sesungguhnya. Dalam satu pertemuan dapat terbahas kurang lebih 20 sampai 25
soal.
b. Setelah pembimbingan
berlansung kurang lebih 4 minggu maka pada akhir siklus II diadakan Post-test activity dan Latihan Ujian
Nasioanal (LUN) atau dapat disebut juga Tes Uji Coba (TUC). Post-test activity menggunakan soal yang
sama dengan soal pada saat Pre-test
activity yaitu soal susulan tahun pelajaran 2006/2007 sedangkan LUN II
dengan menggunakan soal-soal model kurikulum 2004 dan interseksi.
3.
Hasil Pengamatan (Observing)
Hasil
Post-test activity (N2) dan Latihan
Ujian Nasioanal II (LUN II) selanjutnya dianalisa yang hasilnya adalah
sebagai berikut dalam tabel 2 dan gambar 2 pada bab 4 di bawah ini:
Tabel: 2
REKAPITULASI NILAI RATA-RATA HASIL TINDAKAN SIKLUS II
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
NO
|
KELAS
|
NO
|
N2
|
N2-NO
|
LUN 2
|
L2-NO
|
KET
|
1
|
9A
|
4,02
|
4,50
|
0,48
|
4,64
|
0,62
|
BHL
|
2
|
9B
|
3,83
|
4,53
|
0,7
|
5,2
|
1,37
|
BHL
|
RATA2
|
3,925
|
4,52
|
0,590
|
4,92
|
0,995
|
BHL
|
Dari tabel 2
bab 4 diatas dapat dilaporkan bahwa N0 (Nilai Pre-test activity), nilai tes sebelum kegiatan pembelajaran pada
awal semester 2 tahun pelajaran 2007/2008 SMP Negeri 2 Rowokele Kabupaten
Kebumen, nilai rata-rata kelas 9a
sebesar 4,02 sedangkan kelas nilai rata-rata 9b sebesar 3,83 sehingga nilai rata-rata kelas paralel 9a dan
9b sebesar 3,925.
Nilai N2 (Nilai
Post-test activity) nilai setelah
dilakukan bimbingan belah dua (half-parted
guidancing) selama kurang lebih 1 bulan (selama bulan Maret 2008), nilai
rata-rata kelas 9a sebesar 4,50 kelas 9b sebesar 4,53 sehingga jika dirata-rata
antara kelas 9a dan 9b sebesar 4,52.
Selama bulan Maret 2008 adalah waktu pelaksanaan penelitian tindakan siklus II
dan alat tes yang digunakan menggunakan alat tes yang sama dengan alat tes pada
waktu pre-test activity.
Nilai Latihan Ujian
Nasional II (LUN II) adalah nilai Latihan Ujian Nasional yang soalnya
menggunakan soal model soal Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kurikulum 2004) dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) karena untuk mempersiapkan anak terhadap soal
unas tahun pelajaran 2007/2008 yang materi soalnya interseksi antara Kurikulum
1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kurikulum 2004) dan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
penguasaan materi siswa terhadap KBK 2004 dan KTSP. Perolehan nilai rata-rata LUN II pada siklus II
pada kelas 9a sebesar 4,64 dan 9b
sebesar 5,20 sehingga kelas paralel 9a dan 9b sebesar 4,92.
4.
Refleksi (Reflecting)
![]() |
Gambar 2: Grafik Komparasi N0, N2, dan Nilai LUN
1I
Dari hasil
observasi berdasarkan tabel 2 dan gambar 2 pada bab 4 yang telah dilakukan maka
dapat direfleksikan bahwa selisih rata-rata kelas 9a (N2- N0 = 0,48) dan selisih rata-rata kelas 9b (N2- N0 = 0,70)
sehingga kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b sebesar 0,590. Dan selisih rata-rata kelas 9a (LUN I- N0 = 0,62) dan selisih rata-rata kelas 9b (N1- N0 = 1,37)
sehingga kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b sebesar 0,995. Karena hasil selisih baik menggunakan analisa hasil N2
maupun nilai LUN II tersebut diatas yang bernilai positif, maka dapat dikatakan
bahwa adanya peningkatan dalam pelaksanakan tindakan pada siklus II walaupun peningkatannya
perlu untuk ditingkatkan lagi. Untuk itu penelitian tindakan dilanjutkan pada siklus III.
D. Deskripsi Siklus III
1. Perencanaan Tindakan (Planning)
Perencanaan
pada siklus III yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
a. Membagi kelompok dengan ketentuan hasil
nilai LUN II siswa 9a dan siswa 9 b dianalisa dan diperingkat 1 sampai dengan
80 selanjutnya, dibagi menjadi 4 rombongan belajar yakni: rombongan belajar 1
yaitu siswa yang berperingkat 1 - 20, rombongan belajar 2 adalah kelompok siswa
yang berperingakt 21 – 40, rombongan belajar 3 siswa yang berperingkat 41 – 60
dan rombongan belajar 4 siswa yang berperingkat 61 – 60. Sekolah baru
menyelenggarakan bimbingan untuk 4 mata pelajaran yang soalnya dari pusat
yaitu: mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Pelaksanaan bimbingan setelah
jam pelajaran pagi. Dengan empat rombongan belajar menjadikan empat
mapel dapat disampaiakan pada siswa tanpa meliburkan kelompok belajar yang lain
dan juga kempat guru mapel dapat melaksaanakan bimbingan secara bersama-sama
dengan harapan pemanfaatan waktu bimbingan dapat optimal.
b. Menyiapkan materi bimbingan dan
pembahasanya.
c. Menyiapkan blangko-blangko penilaian.
d. Menyiapkan perangkat lain yang mendukung
demi lancarnya pelaksanaan bimbingan.
2.
Pelaksanaan Tindakan (Acting)
a. Pembimbingan pada siklus III disampaikan soal-soal
interseksi karena soal tahun pelajaran 2007/2008 masih menggunakan soal
interseksi kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pemberian bimbingan dengan cara
kurang lebih 15-20 menit siswa mengerjakan 10 soal secara individu terlebih
dahulu dilanjutkan pembahasan bersama. Dalam pembahasan dibuka forum tanya
jawab dan diskusi serta penegasan dan penyimpulan. Dilanjutkan analisa hasil
masing masing siswa dengan memberikan pengelompokan pada siswa berdasarkan
jawaban benar yang mereka dapatkan. Skala pengelompokan mulai dari benar nol
sampai benar 10. Hal ini dilakukan agar masing-masing siswa mengetahui
kemampuannya dan semakin sering hatinya diingatkan bahwa kalau hal ini terjadi
pada Ujian Nasional yang sesungguhnya pembimbing sambil menjelaskan sekaligus
mensosialisasikan norma kelulusam tahun pelajaran 2007/2008 kepada siswa secara
terus menerus. Dengan seringnya hatinya diingatkan bsar harapan peneliti hati
masing-masing siswa dapat tergugah dan meningkatkan untuk dapat optimal dalam
menghadapi Ujian Nasional yang sesungguhnya. Dalam satu pertemuan dapat
terbahas kurang lebih 20 sampai 25 soal.
b. Setelah pembimbingan
berlansung kurang lebih 4 minggu maka pada akhir siklus III diadakan Post-test activity dan Latihan Ujian
Nasioanal (LUN) atau disebut juga Tes
Uji Coba (TUC). Post-test activity
menggunakan soal yang sama dengan soal pada saat Pre-test activity yaitu soal susulan tahun pelajaran 2006/2007
sedangkan LUN III dengan menggunakan soal yang dibuat kerjasana MKKS dan MGMP
Kabupaten Kebumen.
3.
Hasil Pengamatan (Observing)
Hasil
Post-test activity (N3) dan Latihan
Ujian Nasioanal III (LUN III) selanjutnya dianalisa yang hasilnya adalah
sebagai berikut dalam tabel 3 dan gambar 3 pada bab 4 di bawah ini:
Tabel
3
REKAPITULASI NILAI RATA-RATA
HASIL TINDAKAN SIKLUS III
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
NO
|
KELAS
|
NO
|
N3
|
N3-NO
|
LUN 3
|
L3-NO
|
KET
|
1
|
9A
|
4,02
|
4,88
|
0,86
|
4,98
|
0,96
|
BHL
|
2
|
9B
|
3,83
|
4,67
|
0,84
|
4,80
|
0,97
|
BHL
|
RATA2
|
3,925
|
4,775
|
0,850
|
4,89
|
0,965
|
|
Dari tabel 3
bab 4 diatas dapat dilaporkan bahwa N0 (Nilai Pre-test activity), nilai tes sebelum kegiatan pembelajaran pada
awal semester 2 tahun pelajaran 2007/2008 SMP Negeri 2 Rowokele Kabupaten
Kebumen, nilai rata-rata kelas 9a
sebesar 4,02 sedangkan kelas nilai rata-rata 9b sebesar 3,83 sehingga nilai rata-rata kelas paralel 9a dan
9b sebesar 3,925.
Nilai N3
(Nilai Post-test activity) nilai
setelah dilakukan bimbingan belah dua (half-parted
guidancing) selama kurang lebih 1 bulan (selama bulan April 2008), nilai
rata-rata kelas 9a sebesar 4,88 kelas 9b sebesar 4,67 sehingga jika dirata-rata
antara kelas 9a dan 9b sebesar 4,775.
Selama bulan April 2008 adalah waktu pelaksanaan penelitian tindakan siklus III
dan alat tes yang digunakan menggunakan alat tes yang sama dengan alat tes pada
waktu pre-test activity.
Nilai Latihan
Ujian Nasional III (LUN III) adalah nilai Latihan Ujian Nasional yang soalnya
menggunakan soal model soal interseksi Kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kurikulum
2004) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang pembuatannya dilalukan kerjasama MKKS
dan MGMP Bahasa Inggris SMP Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2007/2008. Hal
ini dilakukan untuk mempersiapkan anak
terhadap soal unas tahun pelajaran 2007/2008 yang materi soalnya interseksi
antara Kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kurikulum 2004) dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dan langkah-langkah ini dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi siswa terhadap materi interseksi
Kurikulum 1994, KBK 2004 dan KTSP. Perolehan nilai rata-rata LUN III pada siklus III pada kelas 9a sebesar 4,98 dan 9b sebesar 4,80
sehingga kelas paralel 9a dan 9b sebesar 4,89.
4.
Refleksi (Reflecting)
![]() |
Gambar 3: Grafik Komparasi
N0, N3 dan LUN 3
Dari hasil
observasi berdasarkan tabel 3 dan gambar 3 pada bab 4 yang telah dilakukan maka
dapat direfleksikan bahwa selisih rata-rata kelas 9a (N3- N0 = 0,.86) dan selisih rata-rata kelas 9b (N3- N0 = 0,84)
sehingga kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b sebesar 0,850. Dan selisih rata-rata kelas 9a (LUN III- N0 = 0,96) dan selisih rata-rata kelas 9b (N3 - N0 = 0.97)
sehingga kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b sebesar 0,965. Karena hasil selisih baik menggunakan analisa hasil N3
maupun nilai LUN III tersebut diatas yang bernilai positif, maka dapat dikatakan
bahwa adanya peningkatan dalam pelaksanakan tindakan pada siklus III walaupun
peningkatannya hanya mencapai 0,850 untuk N3 dan 0,965 untuk LUN 3 tetapi
karena keterbatasan waktu yang tersedia maka peneliti akhiri penelitian
tindakan ini pada siklus III. Dan selanjutnya hasilnya dikomparasikan antara N0
dengan Hasil Ujian Nasional tahun pelajaran 2007/2008 SMP Negeri 2 Rowokele
Kabupaten Kebumen.
E. Pembahasan
1. Pembahasan Siklus I
Pembahasan pada siklus I
berdasarkan data-data hasil nilai Pre-test activity (N0), nilai Post-test
activity (N1) dan nilai Latihan Ujian Nasional I (LUN I).
Berikut peneliti
pertumjukkan hasil rekapitulasi hasil
tindakan pada siklus I pada tabel 4 dan tabel 5 serta gambar 4 dan gambar 5 bab
4 di bawah ini.
Tabel 4
REKAPITULASI NILAI
RATA-RATA HASIL TINDAKAN SIKLUS I
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NO
|
KELAS
|
NO
|
N1
|
N2
|
N3
|
RT2
|
N1-N0
|
N2-NO
|
N3-NO
|
RT2
|
1
|
9A
|
4,02
|
4,81
|
|
|
4,810
|
0,79
|
|
|
0,79
|
2
|
9B
|
3,83
|
4,85
|
|
|
4,850
|
1,02
|
|
|
1,02
|
RATA2
|
3,925
|
4,83
|
|
|
4,830
|
0,905
|
|
|
0,905
|
Pada
tabel 4 bab 4 hasil rekapitulasi nilai pre-test
activity (N0) rata-rata kelas 9a
sebesar 4,02 sedangkan kelas 9b sebesar 3,83 sehingga kalau dirata-rata kelas
9a dan 9b N0-nya adalah 3,925. Nilai
post-test activity (N1) ) rata-rata kelas 9a sebesar 4,81 sedangkan
kelas 9b sebesar 4,83 sehingga kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b N1-nya adalah 4,83. Jika dikomparasikan antara nilai
N1 dan N0 maka kegiatan pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Adapun
peningkatannya untuk kelas 9a sebesar 0,79 dan 9b sebesar 1,02. Sehingga kalau
dirata-rata peningkatan kelas paralel kelas 9a dan 9b sebesar 0,905

Gambar 4: Grafik Komparasi N0 dan N1
Pada
gambar 4 bab 4 diatas mempertunjukkan bahwa kegiatan siklus I jika dilihat dari
hasil nilai rata-rata paralel berdasarkan N1 adanya peningkatan nilai sebesar
4,83 – 3,925 = 0,905
Tabel 5
REKAPITULASI NILAI
RATA-RATA HASIL TINDAKAN SIKLUS I
|
|||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NO
|
KELAS
|
NO
|
LUN I
|
LUN II
|
LUN III
|
RT2
|
L1-N0
|
L2-NO
|
L3-NO
|
RT2
|
|
1
|
9A
|
4,02
|
4,07
|
|
|
4,070
|
0,05
|
|
|
0,05
|
|
2
|
9B
|
3,83
|
3,95
|
|
|
3,950
|
0,12
|
|
|
0,12
|
|
RATA2
|
3,925
|
4,01
|
|
|
4,01
|
0,085
|
|
|
0,085
|
Pada
tabel 5 bab 4 hasil rekapitulasi nilai pre-test
activity (N0) rata-rata kelas 9a
sebesar 4,02 sedangkan kelas 9b sebesar 3,83 sehingga kalau dirata-rata kelas
9a dan 9b N0-nya adalah 3,925. Nilai
Latihan Ujian Nasional (LUN 1) )
rata-rata kelas 9a sebesar 4,07 sedangkan kelas 9b sebesar 3,95 sehingga
kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b LUN 1-nya adalah 4,01. Jika dikomparasikan antara nilai LUN 1 dan N0 maka kegiatan
pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Adapun peningkatannya untuk kelas
9a sebesar 0,06 dan 9b sebesar 0,12. Sehingga kalau dirata-rata peningkatan
kelas paralel kelas 9a dan 9b sebesar 0,085.

Gambar 5: Grafik Komparasi N0 dan Nilai LUN I
Pada
gambar 5 bab 4 diatas mempertunjukkan bahwa kegiatan siklus I jika dilihat dari
hasil nilai rata-rata paralel berdasarkan LUN 1 adanya peningkatan nilai
sebesar 4,01 – 3,925 = 0,085
2. Pembahasan Siklus II
Pembahasan pada siklus II
berdasarkan data-data hasil nilai Pre-test activity (N0), nilai Post-test
activity (N1 dan N2) dan nilai Latihan Ujian Nasional I (LUN I) dan Latihan
Ujian Nasional II (LUN II).
Berikut peneliti
pertumjukkan hasil rekapitulasi hasil
tindakan pada siklus II pada tabel 6 dan tabel 7 serta gambar 6 dan gambar 7
bab 4 di bawah ini.
Tabel
6
REKAPITULASI NILAI RATA-RATA HASIL TINDAKAN SIKLUS II
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NO
|
KELAS
|
NO
|
N1
|
N2
|
N3
|
RT2
|
NI-N0
|
N2-NO
|
N3-N0
|
RT2
|
1
|
9A
|
4,02
|
4,81
|
4,50
|
|
4,655
|
0,79
|
0,48
|
|
0,635
|
2
|
9B
|
3,83
|
4,85
|
4,53
|
|
4,690
|
1,02
|
0,70
|
|
0,86
|
RATA2
|
3,925
|
4,83
|
4,515
|
|
4,673
|
0,905
|
0,590
|
|
0,748
|
Pada
tabel 6 bab 4 hasil rekapitulasi nilai pre-test
activity (N0) rata-rata kelas 9a
sebesar 4,02 sedangkan kelas 9b sebesar 3,83 sehingga kalau dirata-rata kelas
9a dan 9b N0-nya adalah 3,925. Nilai
post-test activity (N1) ) rata-rata kelas 9a sebesar 4,81 sedangkan
kelas 9b sebesar 4,83 sehingga kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b N1-nya adalah 4,83. Nilai post-test activity (N2) )
rata-rata kelas 9a sebesar 4,50 sedangkan kelas 9b sebesar 4,53 sehingga
kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b N2-nya adalah 4,515. Jika dikomparasikan antara nilai N1 dan N0 maka kegiatan
pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Adapun peningkatannya untuk kelas
9a sebesar 0,79 dan 9b sebesar 1,02. Sehingga kalau dirata-rata peningkatan
kelas paralel kelas 9a dan 9b sebesar 0,905.
Dan komparasi nilai N2 terhadap N0 juga ada peningkatan. Adapun peningkatannya
untuk kelas 9a sebesar 0,48 dan 9b sebesar 0,70. Sehingga kalau dirata-rata
peningkatannya sebesar 0,590.

Gambar 6: Grafik Komparasi N0, N1 dan N2
Pada
gambar 6 bab 4 diatas mempertunjukkan bahwa kegiatan siklus II jika dilihat
dari hasil nilai rata-rata paralel berdasarkan komparasi N2 dengan N0 adanya peningkatan nilai sebesar 4,515 –
3,925 = 0,590. Tetapi jika dikomparasikan dengan N1 adanya penurunan sebesar
0,315
Tabel 7
REKAPITULASI
NILAI RATA-RATA HASIL TINDAKAN SIKLUS II
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NO
|
KELAS
|
NO
|
LUN I
|
LUN II
|
LUN III
|
RT2
|
L1-N0
|
L2-NO
|
L3-NO
|
RT2
|
1
|
9A
|
4,02
|
4,07
|
4,64
|
|
4,355
|
0,05
|
0,62
|
|
0,335
|
2
|
9B
|
3,83
|
3,95
|
5,20
|
|
4,575
|
0,12
|
1,37
|
|
0,745
|
RATA2
|
3,925
|
4,01
|
4,920
|
|
4,465
|
0,085
|
0,995
|
|
0,540
|
Pada
tabel 7 bab 4 hasil rekapitulasi nilai pre-test
activity (N0) rata-rata kelas 9a
sebesar 4,02 sedangkan kelas 9b sebesar 3,83 sehingga kalau dirata-rata kelas 9a
dan 9b N0-nya adalah 3,925. Nilai
Latihan Ujian Nasional (LUN 1) )
rata-rata kelas 9a sebesar 4,07 sedangkan kelas 9b sebesar 3,95 sehingga
kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b LUN 1-nya adalah 4,01. Nilai Latihan Ujian Nasional (LUN 2) rata-rata kelas 9a sebesar 4,64 sedangkan
kelas 9b sebesar 5,20 sehingga kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b LUN 1-nya
adalah 4,920. Jika dikomparasikan
antara nilai LUN 1 dan N0 maka kegiatan pada siklus I menunjukkan adanya
peningkatan. Adapun peningkatannya untuk kelas 9a sebesar 0,06 dan 9b sebesar
0,12. Sehingga kalau dirata-rata peningkatan kelas paralel kelas 9a dan 9b
sebesar 0,085. Dan komparasi nilai
LUN2 terhadap N0 juga ada peningkatan. Adapun peningkatannya untuk kelas 9a
sebesar 0,62 dan 9b sebesar 1,37. Sehingga kalau dirata-rata peningkatannya
sebesar 0,995.

Gambar 7: Grafik Komparasi N0, LUN I dan LUN II
Pada
gambar 7 bab 4 diatas mempertunjukkan bahwa kegiatan siklus II jika dilihat
dari hasil nilai rata-rata paralel berdasarkan komparasi LUN2 dengan N0 adanya peningkatan nilai sebesar 4,920– 3,925
= 0,590. Dan jika dikomparasikan antara N2 dengan N1 juga ada peningkatak
sebesar 4,920 – 4,01 = 0,910
3. Pembahasan Siklus III
Pembahasan pada siklus III
berdasarkan data-data hasil nilai Pre-test activity (N0), nilai Post-test
activity (N1, N2 dan N3) dan nilai Latihan Ujian Nasional I (LUN I), Latihan
Ujian Nasional II (LUN II) dan Latihan Ujian Nasional III (LUN III).
Berikut
peneliti pertumjukkan hasil rekapitulasi
hasil tindakan pada siklus III pada tabel 8 dan tabel 9 serta gambar 8 dan
gambar 9 bab 4 di bawah ini.
Tabel 8
REKAPITULASI
NILAI RATA-RATA HASIL TINDAKAN SIKLUS III
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NO
|
KELAS
|
NO
|
N1
|
N2
|
N3
|
RT2
|
NI-N0
|
N2-NO
|
N3-N0
|
RT2
|
1
|
9A
|
4,02
|
4,81
|
4,50
|
4,88
|
4,730
|
0,79
|
0,48
|
0,86
|
0,710
|
2
|
9B
|
3,83
|
4,85
|
4,53
|
4,67
|
4,683
|
1,02
|
0,70
|
0,84
|
0,853
|
RATA2
|
3,925
|
4,83
|
4,515
|
4,775
|
4,707
|
0,905
|
0,590
|
0,850
|
0,782
|
Pada
tabel 8 bab 4 hasil rekapitulasi nilai pre-test
activity (N0) rata-rata kelas 9a
sebesar 4,02 sedangkan kelas 9b sebesar 3,83 sehingga kalau dirata-rata kelas
9a dan 9b N0-nya adalah 3,925. Nilai
post-test activity (N1) ) rata-rata kelas 9a sebesar 4,81 sedangkan
kelas 9b sebesar 4,83 sehingga kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b N1-nya adalah 4,83. Nilai post-test activity (N2) )
rata-rata kelas 9a sebesar 4,50 sedangkan kelas 9b sebesar 4,53 sehingga
kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b N2-nya adalah 4,515. Nilai post-test
activity (N3) ) rata-rata kelas 9a
sebesar 4,88 sedangkan kelas 9b sebesar 4,67 sehingga kalau dirata-rata kelas
9a dan 9b N2-nya adalah 4,775. Jika
dikomparasikan antara nilai N1 dan N0 maka kegiatan pada siklus I menunjukkan
adanya peningkatan. Adapun peningkatannya untuk kelas 9a sebesar 0,79 dan 9b
sebesar 1,02. Sehingga kalau dirata-rata peningkatan kelas paralel kelas 9a dan
9b sebesar 0,905. Komparasi nilai N2
terhadap N0 juga ada peningkatan. Adapun peningkatannya untuk kelas 9a sebesar
0,48 dan 9b sebesar 0,70. Sehingga kalau dirata-rata peningkatannya sebesar 0,590. Dan komparasi nilai N3 terhadap
N0 juga ada peningkatan. Adapun peningkatannya untuk kelas 9a sebesar 0,86 dan
9b sebesar 0,84. Sehingga kalau dirata-rata peningkatannya sebesar 0,85.

Gambar 8: Grafik
Komparasi N0, N1, N2 dan N3
Pada
gambar 8 bab 4 diatas mempertunjukkan bahwa kegiatan siklus III jika dilihat
dari hasil nilai rata-rata paralel berdasarkan komparasi N2 dengan N0 adanya peningkatan nilai sebesar 4,515 –
3,925 = 0,590 dan komparasi N3 dengan N0
adanya peningkatan nilai sebesar 4,775 – 3,925 = 0,0,85. Jika dikomparasikan N3dengan N2 adanya kenaikan
kembali sebesar 0,26.
Tabel
9
REKAPITULASI
NILAI RATA-RATA HASIL TINDAKAN SIKLUS III
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NO
|
KELAS
|
NO
|
LUN I
|
LUN II
|
LUN III
|
RT2
|
L1-N0
|
L2-NO
|
L3-NO
|
RT2
|
1
|
9A
|
4,02
|
4,81
|
4,64
|
4,98
|
4,810
|
0,79
|
0,62
|
0,96
|
0,79
|
2
|
9B
|
3,83
|
4,85
|
5,20
|
4,80
|
4,950
|
1,02
|
1,37
|
0,97
|
1,12
|
RATA2
|
3,925
|
4,83
|
4,920
|
4,890
|
4,880
|
0,905
|
0,995
|
0,965
|
0,96
|
Pada
tabel 9 bab 4 hasil rekapitulasi nilai pre-test
activity (N0) rata-rata kelas 9a
sebesar 4,02 sedangkan kelas 9b sebesar 3,83 sehingga kalau dirata-rata kelas
9a dan 9b N0-nya adalah 3,925. Nilai
Latihan Ujian Nasional (LUN 1) )
rata-rata kelas 9a sebesar 4,07 sedangkan kelas 9b sebesar 3,95 sehingga
kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b LUN 1-nya adalah 4,01. Nilai Latihan Ujian Nasional (LUN 2) rata-rata kelas 9a sebesar 4,64 sedangkan
kelas 9b sebesar 5,20 sehingga kalau dirata-rata kelas 9a dan 9b LUN 2-nya
adalah 4,920. Nilai Latihan Ujian
Nasional (LUN 3) rata-rata kelas 9a
sebesar 4,98 sedangkan kelas 9b sebesar 4,80 sehingga kalau dirata-rata kelas
9a dan 9b LUN 3-nya adalah 4,890. Jika dikomparasikan antara nilai LUN 1 dan N0
maka kegiatan pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Adapun
peningkatannya untuk kelas 9a sebesar 0,06 dan 9b sebesar 0,12. Sehingga kalau
dirata-rata peningkatan kelas paralel kelas 9a dan 9b sebesar 0,085. Komparasi nilai LUN2 terhadap N0
juga ada peningkatan. Adapun peningkatannya untuk kelas 9a sebesar 0,62 dan 9b
sebesar 1,37. Sehingga kalau dirata-rata peningkatannya sebesar 0,995. Dan komparasi nilai LUN 3
terhadap N0 juga ada peningkatan. Adapun peningkatannya untuk kelas 9a sebesar
0,96 dan 9b sebesar 0,97. Sehingga kalau dirata-rata peningkatannya sebesar 0,965.

Gambar 9: Grafik Komparasi N0, LUN I, LUN
II dan LUN III
Pada
gambar 9 bab 4 diatas mempertunjukkan bahwa kegiatan siklus III jika dilihat
dari hasil nilai rata-rata paralel berdasarkan komparasi LUN3 dengan N0 adanya peningkatan nilai sebesar 4,890– 3,925
= 0,965. Komparasi LUN3 dengan LUN1
adanya peningkatan nilai sebesar 4,890 – 4,83 = 0,060. Jika
dikomparasikan antara LUN3 dengan LUN3 ada penurunnan sebesar 0,030.
F. Hasil Penelitian
Berdasarkan
laporan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 ini dengan informasi kondisi
awal sebelum tindakan dilakukan, deskripsi tindakan tiap siklus dan pembahasan
antar siklus bahwa penelitian tindakan dengan model bimbingan belah dua (half-parted counseling) menunjukkan
adanya peningkatan pencapaian nilai rata-rata kelas dan atau kelas paralel jika
dikomparasikan antara N1,N2 dan N3 dengan N0 serta antara LUN 1, LUN 2 dan LUN
3 dengan N0. Sehingga menurut indikator keberhasilan penelitian tindakan secara
kuantitatif maupun secara kualitatif tindakan ini dapat dikatakan berhasil.
Walaupun tingkat keberhasilannya masih perlu ditingkatkan. Disamping indikator diatas
keberhasilan dapat dilihat dari hasil perolehan nilai Ujian Nasional pusat seperti
rekapitulasi dalam tabel 10 dan gambar 10 berikut ini.
Tabel 10: Rekapitulasi Keberhasilan
Tindakan yang Dilakukan
NO
|
REKAPITULASI
|
N0
|
N1
|
N1
-N0
|
KETERANGAN
|
1
|
RT2
PENCAPAIAN
|
3,9
|
5,7
|
1,8
|
N.UN
2008-N.PRE-TEST ACT
|
2
|
RT2
KELULUSAN
|
5,7
|
5,7
|
0
|
UN
2008 – UN 2007
|
3
|
%
KELULUSAN
|
68,06
|
79,17
|
11,11
|
UN
2008 – UN 2007
|

Gambar 10: Grafik Komparasi N0/N. Awal dengan Hasil Ujian
Nasional 2008
Berdasarkan
tabel 10 dan gambar 10 menunjukkan bahwa
perolehan hasil belajar kelas 9 selama semester 2 tahun pelajaran
2007/2008 sebesar 5,7 – 3,9 = 1,8. Nilai rata-rata kelulusan tahun 2008
adalah sebesar 5,7 dan tahun 2007 juga 5,7. Jika dilihat angkanya rata-rata
kedua tahun pelajaran sama tetapi secara
kualitatif sebenarnya meningkat karena kriteria kelulusan tahun 2008 secara
kualitatif meningkat dari tahun 2007. Tahun 2007 ada tiga mata pelajaran yang diujinasionalkan dan
rata-rata ketiga nilai lebih besar atau sama dengan 5,00 sedangkan tahun 2008
ada 4 mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan rata-rata nilai lebih besar
atau sama dengan 5,25. Secara kwantitatif jumlah kelulusan SMP Negeri 2
Rowokele Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2007/2008 jumlahnya meningkat dari
68,06% pada kelulusan tahun 2007 menjadi 79,17 % pada kelulusan tahun 2008,
dengan kata lain meningkat 11,11%.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan
data yang diperoleh dari pengalaman secara empiris dan hasil anlisisnya pada
bab 4 laporan hasil penelitian tindakan ini dan didukung secara teoritis yang
dikemukakan pada bab 2 laporan penelitian tindakan ini maka disimpulkan bahwa
model bimbingan belah dua (half-parted
guidancing) dapat meningkatkan hasil Ujian Nasional siswa kelas 9 SMP
Negeri 2 Rowokele Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2007/2008 baik secara
kualitatif maupun secara kuantitatif.
B. Implikasi
Kelompok yang lebih kecil akan dapat lebih
mengoptimalkan proses bimbingan dalam pembelajaran dan model bimbingan belah
dua (half-parted guidancing) merupakan salah satu model bimbingan yang
dapat digunakan sebagai upaya peningkatan proses pembelajaran baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
49
C. Saran
Jika situasi dan kondisi sekolah
memungkinkan model bimbingan belah dua (half-parted guidancing) dapat
digunakan sebagai alternatif model bimbingan untuk para siswa agar proses
bimbingan bervariatif, oleh para guru yang kreatif, bagi kepala sekolah maupun
dinas terkait untuk penyusunan program peningkatan mutu
DAFTAR PUSTAKA
Ary Ginanjar Agustian, 2005. Rahasia
Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual (ESQ). Jakarta:
Penerbit Arga.
Bambang Purnomo,.2005. Optimalisasi
Pencapain Gain Score Achievement Nilai Ujian Nasionnal melalui LUN.
Penelitian Tindakan Kelas. Perpustakaan SMP Negeri 2 Gombong: Kebumen
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan 1999. Kurikulum 1994 dan
Suplemennya. Jakarta : Depdikbud.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum
2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP dan MTs. Jakarta
: Puskur Balitbang Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Pendekatan Kontekstual.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan
Lanjutan Pertama.
DePorter,Bobbi,&Hernacki,Mike. 2005. Quantum Learning. Bandung: Mizan
Djawanto PS,S.E. 2000. Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan
Teknis Penulisan Skripsi. Yogyakata : Liberty
Yogyakarta.
Peraturan Menteri Pedidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Priyono, Andreas, Drs. , Dipl,Art,M.Sc.Ed. dan Drs. H. Djunaedi. 2001. Petunjuk
Praktis Classroom Based Action Reseach. Semarang : Proyek Perluasan dan Peningkatan
Mutu SLTP Jateng.
Suharsimi Arikunto, dkk. 2006. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Soekemi, 1999. Kedudukan Evaluasi Dalam
Pengajaran Bahasa Inggris dan Sifat-Sifat tes yang digunakan,
Jakarta:Universitas Terbuka,
SMP Negeri 2 Rowokele, 2007. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Dokumen SMP Negeri 2 Rowokele Kabupaten
Kebumen.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dikmenum, Depdikbud.
Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomnor 025/O/1995 tentang Petunjuk Teknis
Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor: 0443/P/1993 Nomor:
25 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
Kesputusan Badan Standar Nasional
Pendidikan Nomor: 984/BSNP/XI/2007 tentang Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian
Nasional Sekolah tahunh pelajaran 2007/2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar