OPTIMALISASI GAIN
SCORE ACHIEVEMENT
NILAI UJIAN
NASIONAL MELALUI LUN
Oleh
Bambang Purnomo
ABSTRAK
Purnomo, Bambang. 2006. Optimalisasi
Gain Score Achievement Nilai Ujian
Nasional melalui Lun. Penelitian
Tindakan Kelas.
Gain Score Achievement (Pencapaian Nilai
Ujian) adalah salah satu tujuan dari
proses pembelajaran menurut kurikulum 1994. Kenyataan yang ada perolehan nilai
ujian nasional dari tahunketahun masih rendah khususnya mata pelajaran bahasa
Inggris. Untuk memperoleh hasil yang optimal memerlukan langkah yang optimal
dalam menghadapi ujian nasional karena persiapan kemampuan materi, mental dan
sikap dalam menghadapi ujian nasional perlu dipersiapkan dan perlu diprogramkan
dalam kegiatan-kegiatan yang bisa mendukung terhadap keberhasilan siswa dalam
menempuh ujian nasional tersebut.
Dari hasil pre-test
activity menggunakan soal ujian nasional 2004/2005 diawal semester 1 tahun
pelajaran 2005/2006 siswa kelas 3 SMP
Negeri 2 Gombong memperoleh nilai awal sebagai berikut: kelas 3A mendapatkan
nilai rata-rata kelas 5,88, kelas 3B mendapatkan nilai rata-rata kelas 5,76,
kelas 3C mendapatkan nilai rata-rata kelas 5,75, kelas 3D mendapatkan rata-rata
kelas 5,74 dan kelas 3E mendapatkan
rata-rata kelas 5,73. Sehingga rata-rata awal seluruh siswa pada awal sebelum
pembelajaran dimulai sebesar 5,77. Selanjutnya pada awal semester 2 tahun
pelajaran 2005/2006 dengan soal yang sama dengan soal untuk pre-test activity nilai awal siswa pada
awal sebelum proses pembelajaran pada semester 2 dimulai nilai rata-rata siswa sudah
meningkat menjadi 6,71 dan pada akhir proses pembelajaran pada semester 2 nilai
rata-rata siswa meningkat lagi menjadi 7,10.
Dari keadaan
yang demikian Gain Score Achievement
(Pencapaian Nilai Ujian) perlu untuk dioptimalisasikan dengan tujuan agar
pencapaian hasil ujian nasional yang sesungguhnya dapat optimal pula. Latihan
Ujian Nasional (LUN) terprogram adalah salah satu langkah untuk mengefektifkan
waktu belajar siswa sekaligus mengoptimalkan Gain Score Achievement (Pencapaian Nilai Ujian) karena dari hasil
analis hasil latihan ujian nasional, pembahasan yang dilakukan dengan tranparan
siswa dapat mengetahui kondisinya masing-masing sehingga masing-masing individu
berusaha untuk meningkat kemampuan dan saling berkompetisi. Dengan demikian
sikap mental dan percaya diri siswa dapat terbangun yang hasilnya berupa usaha
yang optimal dan sekaligus mengoptimalkan perolehan hasil belajar dalam hal ini
Gain Score Achievement Ujian Nasional
tahun pelajaran 2005/2006.
Key words:: Optimalisasi, Gain
Score Achievement, LUN
ABSTRACT
Purnomo, Bambang. 2006. Optimalisasi Gain Score Achievement Nilai Ujian Nasional melalui Lun. Penelitian Tindakan Kelas.
Gain
Score Achievement is one of the goal of the learning process according
Curriculum 1994. In fact that the gaining of the score achievement of the national
examination especially is still low. To get the optimal score achievement needs
preparing to be master both in material and mental in order to support in
gaining of the national examination score achievement.
Based
on the data of the pre-test activity score that used the English national
examination sum in semester 1 in 2005/2006 the third students of SMP Negeri 2 Gombong shows the scores: class
3a gets the average score 5,88, class 3b gets the average score 5,76, class 3c
gets the average score 5,75, class 3 gets the average score 5,5,74, and class 3 gets the average score 5,73. So
the average modality of the students in the beginning in semester 1 in
2005/2006 before the learning activity started is 5,77. And then in the beginning of semester
2 in 2005/2006 by using the same sum the score become 6,71 and in the end of the semester 2 the average score becomes
7,10.
Based
on the condition, Gain Score Achievement of the national examination needs to
be optimized in order to the gaining of the score in the real national
examination can be optimized too. The
program of Latihan Ujian Nasional (LUN)
is one of the activities to create the student studying time effectively and
also able to optimize the gaining of the national examination score achievement.
The analyzing and discussing the result of Latihan
Ujian Nasional (LUN) are able to motivate, increase the positive and
optimistic attitude to face the national examination event. By the
best condition of the students in the examination, the optimizing gain score
achievement can be realized in 2005/2006.
Key words:: Optimalisasi, Gain
Score Achievement, LUN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gain Score Achievement (Pencapaian Nilai
Ujian) adalah salah satu dari tujuan pembelajaran Sekolah Menengah Pertama dalam proses
pembelajaran Bahasa Inggris bahkan masyarakat masih menilai bahwa keberhasilan
sekolah dilihat dari hasil perolehan nilai Ujian Nasional. Dalam rangka memacu
para penyelenggara dan satuan pendidikan untuk meningkatkan kinerjanya dalam
memberikan layanan pendidikan yang bermutu, pemerintah menetapkan standar
nasional pendidikan yang memuat kriteria minimal tentang komponen pendidikan.
Dengan menggunakan standar nasional pendidikan sebagai acuan setiap satuan
pendidikan diharapkan dapat mengembangkan pendidikannya secara optimal sesuai
dengan karakteristik dan kekhasan programnya. Sejalan dengan itu, Pemerintah
membentuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang bertanggung jawab
kepada Menteri Pendidikan Nasional. Badan tersebut merupakan lembaga mandiri,
profesional, dan independen yang mengemban misi untuk mengembangkan, memantau
pelaksanaan, dan mengevaluasi pelaksanaan standar nasional pendidikan
.
Untuk mengetahui kemampuan awal siswa saya melakukan Test awal (Pre-Test Activity) sebelum pembelajaran semester 1 tahun pelajaran
2005/2006 dilaksanakan. Pre-Test Activity
diteskan siswa kelas 3A, 3B, 3C, 3D dan 3E dengan menggunakan soal UNAS tahun
pelajaran 2004/2005 dengan kode B.ING(C2)/P2/2004/2005 hasilnya adalah sebagai
berikut: kelas 3A mendapatkan nilai rata-rata kelas 5,88 dengan nilai tertinggi
8,10 dan nilai terendah 4,00 serta standar deviasi 0.83, kelas 3B mendapatkan
nilai rata-rata kelas 5,76 dengan nilai tertinggi 7,60 dan nilai terendah 4,00
serta standar deviasi 0,86, kelas 3C mendapatkan nilai rata-rata kelas 5,75
dengan nilai tertinggi 7,20 dan nilai terendah 4,00 serta standar deviasi 0,84,
kelas 3D mendapatkan rata-rata kelas 5,74 dengan nilai tertinggi 7,10 dan nilai
terendah 4,00 serta standar deviasi 0,89 dan kelas 3E mendapatkan rata-rata
kelas 5,73 dengan nilai tertinggi 7,10 dan nilai terendah 4,00 serta standar
deviasi 0,91. Sehingga rata-rata pre-test- activity ( nilai awal sebelum
pembelajaran dimulai) sebesar 5,77. Dan selanjutnya pada akhir
semester 1 saya adakan post- test
activity karena saya ingin tahu berapa perolehan hasil belajar selama semester
1. Berdasarkan data nilai yang ada rata-rata nilai kelas 3a sebesar 6,07, 3b
sebesar 6,84. 3c sebesar 6,63, 3d sebesar 6,89 dan 3e sebesar 7,14 sehingga
diperolah daya serap selama semester 1 sebesar 6,71. Daya serap semester 1 sebesar
6,71 saya jadikan Nilai Pre-test activity (nilai awal sebelum pembelajaran
semester 2 tahun pembelajaran 2005/2006 dimulai). Selisih post-test activity (N1)dikurangi pre-test
activty ( No) sama dengan perolehan hasil pembelajaran selama 1
semester. Sehingga N1 – N0 = Perolehan
hasil belajar dalam hal ini 6,71 - 5,77
= 0,94. Angka 0,94 itulah yang merupakan
perolehan pembelajaran saya selama 1 semester.
Dengan
keadaan yang demikian Gain Score
Achievement menjadi hal yang sangat penting karena kriteria kelulusan
seorang siswa salah satunya ditentukan oleh nilai Unjian Nasional. Pada tahun
pelajaran 2004/2005 siswa yang dinyatakan lulus jika nilai Ujian Nasional
minimal mendapat nilai 4,26 dan pada tahun pembelajaran 2005/2006 siswa yang
dinyatakan lulus jika nilai Ujian Nasional minimal 4,26 dengan nilai rata-rata
semua mapel tidak kurang dari 4,50.
Dengan
keadaan Nilai awal (N0) sebeasr 6,71 dan daya serap rata-rata nilai ulangan
harian sebesar 6,95 dan tuntutan nilai minimal Ujian Nasional dalam hal ini
saya fokuskan pada mapel Bahasa Inggris adalah hal yang sangat penting untuk
mencari solusi dan upaya untuk mengoptimalkan PBM untuk meningkatkan perolehan
hasil belajar dalam rangka memecahkan masalah tersebut dengan tidak mengabaikan
tuntutan kompetensi siswa yang harus dimiliki.
Sebagai
salah satu alternatif kegiatan untuk mengoptimalkan Gain Score Achievement (Pencapaian Nilai Ujian) siswa adalah dengan
penyelenggaraan Latihan Ujian Nasional dan optimalisasi pembahasan soal-soal
Ujian Nasional beserta analisis perolehan hasil belajar siswa dari Latihan-Latihan
Ujian Nasional.
1. Identifikasi Masalah
Dari
berbagai masalah yang ada, terdapat identifikasi masalah yang mendasari
kegiatan ini yaitu pencapain nilai Ujian Nasional (Gain Score Achievement)/GSA merupakan masalah yang penting dan
perlu untuk dioptimalisasikan dan perlu pula langkah-langkah proses pembelajaran yang optimal.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah tersebut di atas, maka secara spesifik masalahnya dapat
dirumuskan sebagai berikut:
- Bagaimana meningkatkan Gain Score Achievement (Pencapaian Nilai Ujian)?
- Bagimanakah mengefektifkan pelaksanaan Latihan Ujian Nasional dan pembahasan dan analisis hasil perolehan nilainya.
Dua masalah tersebut akan
diintegrasikan sehingga merupakan suatu pemecahan masalah untuk meningkatkan Gain Score Achievement (Pencapaian Nilai
Ujian). Sehingga masalah tersebut saya rumuskan ”Dapatkah pelaksanaan Latihan
Ujian Nasional yang terprogram mengoptimalkan Gain Score Achievement (Pencapaian Nilai Ujian)?”
B. Ruang Lingkup
Penelitian ini mencakup keefektifan pelaksanaan
Latihan Ujian Nasional yang terprogram dan pembahasanya untuk mengoptimalkan pencapaian
hasil belajar, Gain Score Achievement
(Pencapaian Nilai Ujian) dalam hal ini nilai Ujian Nasional.
.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum
kegiatan ini untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran.
2. Tujuan Khusus
Kegiatan
ini memiliki tujuan khusus antara lain:
- Mengoptimalkan mutu kelulusan siswa.
- Mengoptimalkan Gain Score Achievement nilai Ujian Nasional.
- Mengoptimalkan daya serap sekolah.
.
3. Indikator Keberhasilan
Berdasarkan tujuan kegiatan tersebut di atas, maka perlu pula ditetapkan
indikator keberhasilan kegiatan ini sebagai berikut:
- Adanya peningkatan pencapaian nilai rata-rata LUN dari siklus ke siklus berikutnya.
- Adanya selisih positif antara nilai pencapaian hasil belajar (soal Ujian Nasional 2004/2005)/ N1 dikurangi nilai awal( Pre-test activity)/N0. Dengan kata lain N1-N0 lebih dari atau sama dengan 5,77.
- Adanya selisih positif antara hasil nilai rata-rata sekolah dari Ujian Nasional 2005/2006 (N1) dikurangi nilai awal( Pre-test activity)/N0. Dengan kata lain N1-N0 lebih dari atau sama dengan 5,77.
4. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Guru
1)
Meningkatkan proses pembelajaran.
2)
Meningkatkan profesionalisme.
b. Bagi Siswa
1) Meningkatkan intensitas belajar siswa di
sekolah sekolah.
2)
Mengoptimalkan waktu yang ada menjelang Ujian Nasional (soal pusat).
3)
Meningkatkan percaya diri siswa dalam mengerjakan soal-soal Ujian Nasional.
D. Sajian Definisi
1. Kompetensi
Kurikulum
2004 menyebutkan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai
dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan
berfikir dan bertindak secara konsinten dan terus menerus memungkinkan
seseorang menjadi kompeten dalam arti memiliki pengetahuan, ketrampilan dan
nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.
2. Model Kompetensi
Sejauh ini terdapat sejumlah
model kompetensi yang berhubungan dengan bidang bahasa yang melihat kompetensi
berbahasa dari berbagai perspektif. Dalam kurikulum ini model kompetensi
berbahasa yang digunakan adalah model yang dimotivasi oleh
pertimbangan-pertimbangan pedagogi bahasa yang telah berkembang atau berevolusi
sejak model Canale dan Swain kurang lebih sejak tiga puluh tahun yang lalu.
Salah satu model terkini yang
ada di dalam literatur pendidikan bahasa adalah yang dikemukakan oleh
Celce-Murcia, Dornyei dan Thurrell (1995) yang kompatibel dengan pandangan
teoritis bahwa bahasa adalah komunikasi, bukan sekedar seperangkat aturan.
Implikasinya adalah bahwa model kompetensi berbahasa yang dirumuskan adalah
model yang menyiapkan siswa untuk berkomunikasi dengan bahasa untuk
berpartisipasi dalam masyarakat pengguna bahasa. Model ini dirumuskan sebagai Communicative
Competence atau Kompetensi Komunikatif (KK) yang direpresentasikan dalam
Celce-Murcia et al. (1995:10) sebagai berikut :



Sociocultural



Discourse Competence
![]() |
![]() |
||||
![]() |
Linguistic Actional
Competence
Competence
Strategic
Competence
Gambar
1: Model Kompetensi Komunikatif (dari Celce-Murcia et al.)
Kompetensi
utama yang dituju adalah kompetensi wacana(Discourse Competence) yang
didukung oleh kompetensi linguistik (Linguistic Competence), Kompetensi
sosiokultural(Sociocultural Competence) dan Kompetensi Tindak Tutur(Actional
Competence). Kompetensi reading comprehension ada di dalam Actional
Competence.
3. Latihan Ujian
Nasional ( LUN )
Latihan Ujian Nasional ( LUN ) adalah suatu kegiatan
terprogram khusus untuk menghadapai Ujian Nasional yang bertujuan
mengoptimalkan proses pembelajaran dan meningkatkan hasil pembalajaran.
Bentuknya adalah pelaksanaan Latian Ujian Nasional dan optimalisasi pembahasan
soal-soal Ujian Nasional.
4. Yang Pertama dan Yang
Terakhir
Pengemasan suatu pembelajaran agar dapat memberikan
pembelajaran yang optiomal salah satunya adalah dengan banyak memberikan sutu
jeda-jeda pembelajaran. Misalnya dalam satu semester diadakan pembelajaran
tanpa adanya penilaian dan penilaian hanya diadakan diakhir semester hal ini akan
lebih baik jika kita lebih banyak mengadakan suatu penilaian tentu waktu jeda
perlu kita programkan. Latihan Ujian Nasional
adalah salah satu langkah untuk mengoptimalkan proses dan penilaian
karena program itu untuk membuat jeda-jeda dalam proses pembelajaran sehingga
waktu yang pertama dan yang terakhir lebih banyak dengan demikian memori otak
kita akan lebih banyak menerima masukan (in-put). Berikut pendapat Bobbi
DePorter& Mike Hernacki, bahwa saat terbaik memori anda adalah yang pertama
dan yang terakhir seperti dibawah ini:
Ketika
anda sedang belajar, atau berada dalam kelas . atau di sebuah pertemuan, saat terbaik Anda untuk
mengingat informasi yang Anda baca atau
dengar adalah saat-sat pertama sese atau terakhir sesi.

Bobbi
DePorter& Mike Hernacki, Quantum Learning, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2005), hal. 214
BAB II
LAPORAN KEGIATAN
A. Penyusunan Program Pembelajaran
1. Seting
Penelitian
Kegiatan
penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gombong Kabupaten Kebumen pada
semester 2 tahun pelajaran 2005/2006 di kelas 3A, 3B, 3C, 3D, dan 3E masing
masing kelas terdiri dari 40 orang siswa kecuali kelas 3A hanya 39 orang karena
1 orang siswa tersebut pindah sekolah sehingga jumlah siswa seluruhnya 199
orang siswa. Kondisi kepandaian masing-masing kelas relatif sama karena
pembagian kelas itu diratakan. Dengan data nilai rata-rata paralel dari Pre-Test Activity (N0) sebelum
pembelajaran pada semester 2 tahun pembelajaran 2005/2006 dilaksanakan adalah sebesar 6,71 yang sebelumnya pada awal
semester 1 tahun pembelajaran 2005/2006 modalitas awal siswa rata-ratanya sebesar 5,77.
2.
Desain Penelitian
Desain penelitian dengan Latihan
Ujian Nasional terprogram dilaksanakan 3 siklus yakni: siklus I dilaksanakan
pada Latihan Ujian Nasional I ( LUN I ) dan pembahasannya, siklus II
dilaksanakan pada Latihan Ujian Nasional II ( LUN II ) dan pembahasanya dan
siklus III. Dilaksanakan pada Latihan Ujian Nasional III dan pembahasannya.. Adapun pelaksanaan Penelitian Tindakan
Kelas dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2005/2006. Berikut desain penelitian saya bagi dalam
beberapa tahapan yakni:
a. Persipan (preparing) : Februari 2006
b. Perencanaan (planning) : Maret 2006
c. Pelaksanaan (acting) : Siklus I
Maret minggu ke 3 s/d April mingu ke 1 2006
:
Siklus II April minggu ke 2 s/d minggu ke 4
:
Siklus III Mei minggu ke 1 2006
d. Pelaporan (Reporting) :
Juni 2006 pengumpulan dan analisis data-data yang ada.
: Juli
2006 penulisan, penjilidan dan pelaporan penelitian
Dan masing-masing siklus memiliki 4
kegiatan yang meliputi:
1). Perencanaan(Planning)
2). Tindakan(Acting)
3). Pengamatan(Observing)
4). Refleksi(Reflecting)
a.
Siklus I : Latihan Ujian Nasional I ( LUN I )
Kegiatan pada siklus I adalah diawali dengan
pelaksanaan Latihan Ujian Nasional I pada tanggal 11 Maret 2006. Tahapan pada
siklus ini adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan ( Planning ), meliputi:
a) Penyusunan soal LUN I.
b) Menyusun program rencana pelaksanaan dan
anggaran.
c) Menyusun jadwal pelaksanaan.
d) Menyiapkan instrumen penilaian.
2) Pelaksanaan Tindakan ( Acting )
Pelaksanaan Latihan Ujian
Nasional I ( LUN ) dilaksanakan pada tanggal
9 sampai dengan 11 Maret 2006,
untuk mapel Bahasa Inggris dilaksanakan mulai pukul 07.00 – 09.00 tanggal 11
Maret 2006. Setelah kegiatan LUN I siswa pelajaran biasa setelah istirahat I
yaitu pada pukul 09.30 sampai jadwal waktu pelajaran usai. Pengawasan dilakukan
oleh dua pengawas. Satu ruang terdiri 40 siswa dengan duduknya urut sesuai
dengan nomor Ujian Nasional seperti pada daftar nominatif sementara.
Menggerjakannya menggunakan Lembar Jawab Komputer ( LJK ) agar siswa berlatih
mengerjakan di LJK. Sedangkan mengoreksinya menggunakan dengan cara manual.
3) Pengamatan(Observing)
Selama kegiatan dilakukan siswa
melaksanakan LUN I dengan serius walaupun
ada sebagian kecil siswa yang sesekali melukukan kegiatan yang tidak produktif
misalnya: tengok kanan, kiri, dan kebelakang. Karena duduknya seperti duduk
pada pelajaran biasa memungkinkan kesempatan siswa untuk melakukan kerjasama
walaupun dalam kelas itu sudah dipasang pengawas sebanyak dua orang.
4)
Refleksi(Reflecting)
Refleksi pada siklus I ini saya lakukan koreksi lembar jawab siswa untuk
mengetahui Gain Score Achievment dari
nilai LUN I. Hasilnya adalah sebagai berikut: Rata-rata kelas paralel nilai
Bahasa Inggris LUN I adalah 6,56,
rata-rata kelas 3a adalah 6,53, kelas 3b adalah 7,04, kelas 3c adalah 6,44,
kelas 3d adalah 6,13 dan kelas 3e adalah 6,65. Siswa mendapatkan nilai dibawah
4,26 ada 4 siswa kelas 3c 2 siswa dan 3d 2 siswa sedangkan kelas yang lain
semua siswa memiliki nilai LUN I diatas 4,26. Disamping pembahasan soal LUN I
dalam siklus ini masih dilanjtkan dengan kegiatan KBM seperti biasa sambil meberikan
materi yang belum dibahas yaitu masih ada satu tema pada waktu itu yang belum
dibahas. Kekurangan dan kelebihan yang terjadi, selanjutnya menjadi bahan
pertimbangan untuk menentukan tindakan pada siklus II.
b.
Siklus II : Latihan Ujian Nasional II ( LUN II )
Kegiatan pada siklus II adalah diawali dengan
pelaksanaan Latihan Ujian
Nasional II pada tanggal 13 April 2006.
Tahapan pada siklus ini adalah sebagai
berikut:
1). Perencanaan ( Planning ), meliputi:
a) Penyiapan soal setingkat LUN II.( soal
dari Tim widya krama )
b) Menyusun program rencana pelaksanaan dan
anggaran.
c) Menyusun jadwal pelaksanaan.
d) Menyiapkan instrumen penilaian.
2). Pelaksanaan Tindakan ( Acting )
Pelaksanaan Latihan Ujian
Nasional II ( LUN II ) dilaksanakan pada tanggal 11 sampai dengan 13 April 2006, untuk mapel Bahasa Inggris dilaksanakan
mulai pukul 08.00 – 10.00 tanggal 13 Maret 2006. Setelah kegiatan LUN II siswa diperkenankan
belajar dirumah karena pada waktu itu bertepatan dengan kegiatan tengah
semester 2 tahun pelajaran 2005/2006. Pengawasan dilakukan oleh dua pengawas.
Satu ruang terdiri 20 siswa dengan duduknya sudah diatur satu-satu dengan sudah
diberi nomor tempat duduk berdasar Daftar
Nominatif Sementara (DNS). Mengerjakannya menggunakan Lembar Jawab Komputer (
LJK ) agar siswa lebih mantap dalam berlatih mengerjakan di LJK. Sedangkan
mengoreksinya menggunakan jasa Tim koreksi dari Primagama.
3). Pengamatan(Observing)
Selama kegiatan dilakukan siswa
melaksanakan LUN II dengan lebih serius dengan
kecil sekali kesempatan melakukan kegiatan yang tidak produktif misalnya: tengok kanan, kiri,
dan kebelakang. Karena duduknya sudah diatur satu-satu dan kemungkinan siswa
melakukan kerjasama bisa diminimalkan
karena setiap ruangan dipasang pengawas
sebanyak dua orang dengan dibekali lebih sebagai pengawas. Secara umum
kegiatan Latihan Ujian Nasional II (LUN
II) berjalan lancar, tertib dan aman dan lebih baik dari pelaksanaan LUN I pada
siklus I.
4). Refleksi(Reflecting)
Refleksi pada siklus II ini
saya lakukan koreksi lembar jawab siswa untuk mengetahui Gain Score Achievement (Pencapaian Nilai Ujian) dari nilai LUN II. Hasilnya adalah sebagai
berikut: Rata-rata kelas paralel nilai Bahasa Inggris LUN II adalah 6,85, rata-rata kelas 3a adalah 6,88,
kelas 3b adalah 6,70, kelas 3c adalah 6,69, kelas 3d adalah 6,90 dan kelas 3e
adalah 7,09. Siswa mendapatkan nilai dibawah 4,26 ada 6 siswa kelas 3b 1 siawa
kelas 3c 3 siswa dan 3d 2 siswa sedangkan kelas 3a dan 3e semua siswa memiliki nilai LUN II diatas 4,26.
Kekurangan dan kelebihan yang terjadi, selanjutnya menjadi bahan pertimbangan
untuk menentukan tindakan pada siklus III.
c.
Siklus III : Latihan Ujian Nasional III ( LUN III )
Kegiatan pada siklus III adalah diawali dengan
pelaksanaan Latihan Ujian
Nasional III pada tanggal 4 Mei 2006.
Tahapan pada siklus ini adalah sebagai
berikut:
1). Perencanaan ( Planning ), meliputi:
e) Penyiapan soal setingkat LUN III.( soal dibuat
sekolah )
f) Menyusun program rencana pelaksanaan dan
anggaran.
g) Menyusun jadwal pelaksanaan.
h) Menyiapkan instrumen penilaian.
2). Pelaksanaan Tindakan ( Acting )
Pelaksanaan Latihan Ujian
Nasional III ( LUN III ) dilaksanakan pada tanggal 4 sampai dengan 5 Mei 2006, untuk mapel Bahasa Inggris dilaksanakan
mulai pukul 09.30 – 11.30 tanggal 4 Mei 2006. Setelah kegiatan LUN III siswa
diperkenankan belajar dirumah karena pada waktu itu bertepatan dengan kegiatan mengoreksi
hasil Ujian Nasional ( soal dibuat sekolah ) tahun pelajaran 2005/2006.
Pengawasan dilakukan oleh dua pengawas. Satu ruang terdiri 20 siswa dengan
duduknya sudah diatur satu-satu dengan sudah diberi nomor tempat duduk
berdasar Daftar Nominatif Tetap (DNT). Mengerjakannya
diatas Lembar Jawab Komputer ( LJK )
agar siswa lebih mantap dan tidak ragu-ragu lagi dalam mengerjakan di LJK. Sedangkan
mengoreksinya dilaksanakan secara manual.
3). Pengamatan(Observing)
Selama kegiatan dilakukan siswa
melaksanakan LUN III dengan lebih serius
dengan kecil sekali kesempatan melakukan kegiatan yang tidak produktif misalnya: tengok kanan,
kiri, dan kebelakang. Karena duduknya sudah diatur satu-satu dan kemungkinan
siswa melakukan kerjasama bisa
diminimalkan karena setiap ruangan
dipasang pengawas sebanyak dua orang dengan dibekali lebih sebagai
pengawas. Secara umum kegiatan Latihan
Ujian Nasional III (LUN III ) berjalan
lancar, tertib dan aman dan lebih baik dari pelaksanaan LUN II pada siklus II.
Saya boleh katakan standar pelaksanaan sudah menggunakan standar pelaksanaan
Ujian Nasional tahun 2005/2006 yang sesungguhnya..
4). Refleksi(Reflecting)
Refleksi pada siklus III ini
saya lakukan koreksi lembar jawab siswa untuk mengetahui Gain Score Achievement (Pencapaian Nilai Ujian) dari nilai LUN III. Hasilnya adalah sebagai
berikut: Rata-rata kelas paralel nilai Bahasa Inggris LUN III adalah 7,43, rata-rata kelas 3a adalah 7,48,
kelas 3b adalah 7,75, kelas 3c adalah 7,25, kelas 3d adalah 7,12 dan kelas 3e
adalah 7,54. Semua siswa mendapatkan nilai diatas 4,26. Perolehan nilai
tertinggi kelas 3a 8,67 dan nilai terendahnya 5,33. Perolehan nilai tertinggi
kelas 3b 9,33 dan nilai terendahnya 4,833. Perolehan nilai tertinggi kelas 3c 9,33
dan nilai terendahnya 5,33. Perolehan nilai tertinggi kelas 3d 9.00 dan nilai
terendahnya 4,67. Perolehan nilai tertinggi kelas 3e 8,83 dan nilai terendahnya
5,00. Karena tingkat efektifitas dan sudah adanya perbaikan proses pelaksanaan
maupun perbaikan hasil Gain Score
Achievement (Pencapaian Nilai Ujian)
dari LUN I, LUN II dan LUN III maka saya hentikan sampai dengan siklus
III. Kekurangan dan kelebihan yang terjadi, selanjutnya menjadi bahan
pertimbangan untuk menyusun program pelaksanaan optimalisasi bimbingan belajar
pasca Ujian Nasional dari tanggal 8 mei sampai 20 Juni 2006 dan program Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ) selanjutnya..
B. Penyajian Program Pembelajaran
Karena
Latihan Ujian Nasional (LUN) adalah bentuk optimalisasi kegiatan terpogram dalam
rangka menyiapkan sikap dan mental serta untuk meningkatkan motivasi dan rasa
percaya diri untuk menyiapkan para siswa dalam kondisi siap menempuh Ujian
Nasional dengan penuh percaya diri dan optimis untuk berhasil.
Kegiatan terprogram ini disajikan dalam
bentuk kegiatan tes. Selanjutnya hasil tes dianalisis tingkat pencapaianya baik
secara klasikal maupun individual dalam bentuk analisis hasil Latihan Ujian
Nasional. Kemudian diadakan pembahasan dengan penjelasan kembali pada soal-soal
atau meteri yang sebagian besar siswa menjawab salah. Kegiatan ini dilakukan
bersiklus dengan masing-masing siklus mengalami perbaikan proses baik dalam hal
penyiapan alat tes maupun intensitas bimbingan. Bahkan setelah siklus ketiga
selesai diputuskan untuk diadakan program optimalisasi pembelajarn pasca ujian
nasional dengan program bimbingan pengayaan untuk semua siswa dan program
perbaikan untuk siswa yang berada pada peringkat 40 dari bawah dari 199 siswa.
Dengan
ilmu AMBAK yang diberikan siswa dan diaplikasikan dalam memutuskan suatu hal
itu dilakukan adalah hal yang sangat positif untuk terus dipupuk dan
dikembangkan. Dengan
demikian siswa tidak segan lagi untuk melakukan aktivitas yang mereka yakini
bahwa aktifitas tersebut bermanfaat bagi diri mereka. Dan juga adanya upaya
untuk menjadikan waktu yang dimiliki menjadi waktu emas bagi siswa dengan menanamkan
prinsip” Jadikanlah bukan satnya menjadi
inilah saatnya”. Dengan demikian kondisi
siswa dipersiapkan dalam kondisi yang optimal baik dari kemampuan materi maupun
mental menghadapi ujian nasional yang sesungguhnya.
C. Penilaian Proses Hasil Pembelajaran
Penilaian
hasil pembelajaran dilaksanakan setelah siswa melaksanakan Latihan Ujian
Nasional (LUN) melalui analisis hasil nilai latihan ujian nasional dan penilaian
proses pada saat pembelajaran/pembahasan soal berlangsung.
BAB III
LAPORAN HASIL
A. Hasil Kegiatan
Berikut
adalah paparan hasil analisis prolehan nilai-nilai hasil pembelajaran kelas SMP
Negeri 2 Gombong 3 semester 2 tahun pelajaran
2005/2006. Adapun data-data analisis yang saya himpun antara lain: data
rekapitulasi rata-rata nilai ulangan harian sampai dengan tengah semester 2
tahum pembelajaran 2005/2006, data rekapitulasi nilai-nilai Latihan Ujian Nasional
(LUN), data rekapitulasi nilai-nilai post-test
activity dan data rekapitulasi nilai perolehan hasil belajar selama satu
tahun pelajaran 2005/2006.
1. Data 1: Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Ulangan
Harian (Uh) s/d Tengah sem.2 2006
KLAS
|
UH I
|
UH II
|
UH III
|
RT RT
|
3A
|
7.43
|
7.43
|
7.56
|
7.47
|
3B
|
7.18
|
7.81
|
7.88
|
7.62
|
3C
|
7.02
|
7.28
|
7.54
|
7.28
|
3D
|
6.82
|
6.15
|
7.53
|
6.83
|
3E
|
7.52
|
6.73
|
7.89
|
7.38
|
RT-RT
|
7.19
|
7.08
|
7.68
|
7.32
|
Grafik 1
![]()
2. Data 2: Rekapitulasi Nilai-Nilai Latihan UjianNasioanl ( LUN )
|
||||
3A
|
6.53
|
6.88
|
7.48
|
6.96
|
3A
|
7.04
|
6.7
|
7.75
|
7.16
|
3C
|
6.44
|
6.69
|
7.25
|
6.79
|
3D
|
6.13
|
6.9
|
7.12
|
6.72
|
3E
|
6.65
|
7.09
|
7.54
|
7.09
|
RT-RT
|
6.56
|
6.85
|
7.43
|
6.95
|
Grafik 2
![]()
3. Data 3: Rekapitulasi Nilai Pre
Test Activity dan Nilai-Nilai Post-Test
Activity
|
||||
KELAS
|
PRE I
|
POS I
|
POS II
|
RT-RT
|
3A
|
5.88
|
6.07
|
6.90
|
6.28
|
3B
|
5.76
|
6.84
|
7.33
|
6.64
|
3C
|
5.75
|
6.63
|
7.12
|
6.50
|
3D
|
5.74
|
6.89
|
6.90
|
6.51
|
3E
|
5.73
|
7.14
|
7.23
|
6.70
|
RT RT
|
5.77
|
6.71
|
7.10
|
6.53
|
Grafik 3
![]()
4. Data 4: Rekapitulasi Perolehan Hasil Belajar
|
||||
KELAS
|
RT RT
|
N. UNAS
|
N1-N0
|
HB
|
PRE-TEST I
|
2005/2006
|
|||
3A
|
5.88
|
7.57
|
1.69
|
1.69
|
3B
|
5.76
|
7.90
|
2.14
|
2.14
|
3C
|
5.75
|
7.63
|
1.88
|
1.88
|
3D
|
5.74
|
7.09
|
1.35
|
1.35
|
3E
|
5.73
|
7.52
|
1.79
|
1.79
|
RT RT
|
5.77
|
7.54
|
1.77
|
1.77
|
Grafik 4
![]() |
B. Pembahasan
Dari
data-data diatas bahwa proses
pembelajaran terlihat adanya indikator keberhasilan yaitu:
- Data A.1
Data
tersebut menunjukkan adanya penambahan perolehan yang melebihi target pada
masing–masing kelas dan secara paralel
nilai hasil ulangan harian I sebesar 7,19 , Ulangan harian II sebesar 7,08
dan ulangan harian III sebesar 7,68. Sehingga nilai rata-rata ulangan harian kelas paralel sebesar 7,32. Dari data yang ada dapat dihitung besarnya
perolehan terhadap nilai target minimal Bahasa Inggris kelas 3 sebesar 6,77
pada semester 2 dengan rumus sebagai berikut: ( NH rt-rt paralel – T ) = Perolehen Target, (7,32 – 6,77) = 0,55.
Sedangkan Perolehan hasil belajar terhadap rata-rata paralel ulangan harian (
NH rt-rt paralel – No ) = Perolehan hasil belajar, (7,32 – 5,77) = 1,55. Dapat
dikatakan bahwa perolehan hasil pembelajaran sebesar 1,55. Angka 1,55 saya
katakan sebagai angka besarnya nilai pencapaian proses.
- Data A.2
Data A.2 merupakan data rekapitulasi nilai Latihan
Ujian Nasional (LUN) yang meliputi Latihan Ujian Nasional I (LUN I), Latihan
Ujian Nasional II (LUN II) dan Latihan
Ujian Nasional III (LUN III). Latihan Ujian Nasional I (LUN I) dan pembahasan
soalnya merupakan siklus I yang nilai rata-rata paralelnya sebesar 6,56 terdiri dari nilai rata-rata kelas
3a sebesar 6,53 , kelas 3b sebesar 7,04, kelas 3c sebesar 6,44, kelas 3d sebesar
6,13 dan kelas 3e sebesar 6,65. Latihan Ujian Nasional II ( LUN II ) dan
pembahasan soalnya merupakan siklus II yang nilai rata-rata paralelnya sebesar 6,85 terdiri dari nilai rata-rata kelas
3a sebesar 6,88 , kelas 3b sebesar 6,70, kelas 3c sebesar 6,69, kelas 3d
sebesar 6,90 dan kelas 3e sebesar 7,09. Latihan Ujian Nasional III ( LUN III )
dan pembahasan soalnya merupakan siklus II yang nilai rata-rata paralelnya
sebesar 7,43 terdiri dari nilai
rata-rata kelas 3a sebesar 7,48 , kelas 3b sebesar 7,75, kelas 3c sebesar 7,25,
kelas 3d sebesar 7,12 dan kelas 3e sebesar 7,54. Jadi perolehan hasil pembelajaran sampai
dengan Siklus III penelitian menunjukkan angka sebagai berikut: (Nilai rt-rt
LUN III – 5,77) = Perolehan pembelajaran sampai dengan akhir semester 2 tahun
pelajaran berdasarkan nilai LUN III
sebesar 7,43 – 5,77 = 1,66. Dan ini saya katakan besarnya hasil proses
pembelajaran yang saya lakukan.
- Data A.3
Data
tersebut saya peroleh dari menghitung nilai rata-rata Pre-Test Activity (N0), nilai
rata-rata Post-Test Activity I (N1), nilai rata-rata Post-Test Activity II (N2).
Pre-Test Activity (N0) yaitu test yang dilakukan pada awal tahun
pembelajaran sebe,um proses dimulai. Soal yang saya gunakan soal Ujian Nasional
tahun 2004/2005. Soal yang digunakan untuk tes awal Pre-Test Activity untuk
memperolah data kemampuan awal siswa (N0), soal tes pada akhir semester 1 tahun
pelajaran 2005/2006 Post-Test Activity I untuk memperolah besarnya hasil proses
pembejaran selama sati semester (N1), Soal tes untuk Post-Test Activity II untuk memeperolah
besarnya hasil pembelajaran selama satu tahun (N2) ketiganya menggunakan soal
yang sama yaitu soal Ujian Nasional than 2004/2005. Hasil nilai rata-rata parallel menunjukkan N0 sebesar 5,77, N1 sebesar 6,71
dan N2 sebesar 7,10. Jadi hasil perolehan selama satu semester berdasarkan
selisih N1 – N0 sama dengan 6,71 dikurangi 5,77 sama dengan 0,94. Dikatakan
bahwa perolehan hasil pembelajaran yang saya lakukan selama satu semester
sebesar 0,94 dan hasil perolehan
selama satu tahun berdasarkan selisih N2
– N0 sama dengan 7,10 dikurangi 5,77 sama dengan 1,33. Dikatakan bahwa perolehan hasil pembelajaran yang saya
lakukan selama satu tahunpembelajaran sebesar 0,94.
Selanjutnya perolehan hasil pembelajaran yang sesungguhnya adalah diperolah
dari hasil rata-rata paralel Gain Score
Achievement ujian nasional tahun
pelajaran 2005/2006.
- Data A.4
Data A.4 merupakan
data rekapitulasi perolehan hasil pembelajaran bahasa Inggris kelas 3 SMP
Negeri 2 Gombong tahun pelajaran 2005/2006 selama satu tahun. Kelas 3a
memperolah rata-rata kelas sebesar 7,57 sehingga perolehan hasil belajar kelas
3a sebesar 7,57 – 5,88 = 1,69. Kelas 3b memperolah rata-rata kelas sebesar 7.90
sehingga perolehan hasil belajar kelas 3b sebesar 7,90 – 5,76 = 2,14. Kelas 3c
memperolah rata-rata kelas sebesar 7,69 sehingga perolehan hasil belajar kelas
3a sebesar 7,69 – 5,75 = 1,35. Kelas 3d memperolah rata-rata kelas sebesar 7,09
sehingga perolehan hasil belajar kelas 3b sebesar 7,09 – 5,74 = 1,35. Kelas 3e
memperolah rata-rata kelas sebesar 7,52 sehingga perolehan hasil belajar kelas
3e sebesar 7,52–5,73 = 1,79. Daya serap sekolah sebesar jumlah perolehan
rata-rata kelas dibagi dengan jumlah kelas paralel yaitu sebesar 7.54. Sehingga perolehan hasil belajar sekolah
sebesar selisih perolehan hasil belajar dikurangi rata-rata nilai awal paralel
sehingga perolehan hasil belajar 7,54 – 5,77 = 1,77.
Dengan demikian optimalisasi
pelaksanaan Latihan Ujian Nasional telah mengoptimalkan perolehan hasil
pembelajaran siswa selama 1 tahun pelajaran sebesar 1,77 Untuk itu kegiatan
tersebut perlu untuk dilaksanakan dengan
proses yang lebih baik dengan memperhatikan hal yang positif untuk dilanjutkan
dan ditingkatkan dan hal yang negatif untuk dihilangkan atau diminimalkan di tahun-tahun
mendatang selama bentuk soal Ujian Nasional masih sama.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Salah
satu alternatif kegiatan positif untuk mengoptimalkan perolehan hasil ujian nasional
Gain Score Achievement adalah dengan
melaksanakan Latihan Ujian Nasional secara terprogram.
Pelaksanaan
Latihan Ujian Nasional telah berhasil mengoptimalkan hasil perolehan nilai
Ujian Nasional Gain Score Achievement
dan berhasil memberikan motivasi belajar dan menigkatkan percaya diri siswa
dalam menghadapi Ujian Nasional yang sesungguhnya.-
B. Saran
Pelaksanaan Latihan Ujian Nasional sebaiknya
dilaksanakan oleh setiap sekolah menjelang waktu-waktu pelaksanaan Ujian
Nasional atau waktu-waktu terakhir siswa duduk dikelas 3 SMP.
Refleksi, evaluasi kelebihan
dan kekurangan dalam pelaksanaan proses pelaksanaan Latihan Ujian Nasional
perlu dilaksanakan demi perbaikan pada masa-masa mendatang sehingga Gain Score Achievement dapat
ditingkatkan secara bertahap.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin Helena I.R, Dra.,
M.A., PhD. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Inggris.
Jakarta :
Dirjendikdasmen.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1999. Kurikulum 1994 dan
Suplemennya. Jakarta : Depdikbud.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum
2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP dan MTs. Jakarta
: Puskur Balitbang Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Pendekatan Kontekstual.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan
Lanjutan Pertama.
DePorter,Bobbi,&Hernacki,Mike. 2005. Quantum Learning. Bandung: Mizan
Djawanto PS,S.E. 2000. Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan
Teknis Penulisan Skripsi. Yogyakata : Liberty Yogyakarta.
Purnomo, Bambang, S.Pd. 2003. Hasil Perolehan Proses Pembelajaran Guru
Yang Positif akan Meningkatkan Profesionalisme. Laporan Hasil Penelitian.
Priyono, Andreas, Drs. , Dipl,Art,M.Sc.Ed. dan Drs. H. Djunaedi. 2001. Petunjuk
Praktis Classroom Based Action Reseach. Semarang : Proyek Perluasan dan Peningkatan
Mutu SLTP Jateng.