Rabu, 05 Mei 2010

Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran melalui The Total Moving Class Program

Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
melalui The Total Moving Class Program
oleh:Bambang Purnomo
ABSTRAK
Embrio SMP Negeri 4 Gombong sudah dirintis sejak tahun 1957 dengan nama Sekolah Kerajinan yang disempurnakan tahun 1965 Menjadi Sekolah Teknik Negeri 1 Gombong yang sampai saat ini menjadi SMP Negeri 4 Gombong Kabupaten Kebumen. Dalam perjalanannya Sekolah ini mengalami pasang surut, jatuh banngun.tetapi sampai saat ini sekolah ini masih merupakan SMP Negeri yang dianggap SMP nomor 4 di kota Gombong. Untuk itu perlu adanya upaya agar keadaaan yang sudah dicapai bisa kita tingkatkan agar Sekolah ini dapat setara dengan SMP-SMP Negeri di Kabupaten Kebumen.
Dengan keadaan yang demikian Sekolah ini memerlukan penanganan yang ektra keras dan inovasi-inovasi dalam rangka upaya membangun image yang positif untuk upaya peningkatan dalam proses maupun hasil pembelajaran dengan mengoptimalkan semua unsur pendukung yang sudah dimiliki dan meminimalkan tindakan-tindakan yang kontra produktif dalam rangka upaya peningkatan kualitas institusi. Keseriusan dari berbagai pihak terkait sangat dipelukan sehingga dalam waktu yang sesingkat-singkatnya sekolah ini agar dapat menyesuaikan dengan sekolah lain khususnya dalam standar proses, standar isi, standar sarana prasarana, standar pembiayaan, standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dan standar lainnya sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah pencapaian standar proses pembelajaran melalui the total moving class program untuk mengubah paradigma pendidikan dari sumur marani timba menjadi timba marani sumur.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan perkembangan kebijakan pemerintah yang begitu cepat dan kontravesrsial dengan kebijakan-kebijakan pemerintah sebelumnya serta teknologi yang semakin menglobal, kemajuan dunia pendidikan juga harus siap untuk menyesuaikan diri. Namun hal ini masih banyak dipengaruhi oleh aspek-aspek lainya sepeti keadaan sosial , politik , ekonomi termasuk juga keamanan lingkungan serta stabilitas keamanan secara umum. Apabila semua aspek tersebut di atas dapat dicapai atau kondusif makakemajuan dibidang pendidikan jelas akan mudah dicapai tetapi sebaliknya apabila tidak kondusif atau kurang mendukung maka jelas kemajuan dunia pendidikan atau sekolah khususnya akan ikut terhambat.
Sekolah Menengah Negeri 4 Gombong adalah sebuah institusi yang tergolong sudah berumur cukup lama karena menurut informasi yang ada bahwa pembelajaran sudah ada sejak tahun 1957 yang pada saat itu merupakan Sekolah Kerajinan yang disempurnakan menjadi Sekolah Teknik I Gombong sejak tahun 1965 sampai dengan tahun 1991 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 60/Dirpt/BI/65.Tanggal 5 April 1965
. Tahun 1991-1993 berubah nama menjadi SMP Negeri 4 Gombong, tahun 1993-2002 berubah nama menjadi SMP Program Ketrampilan dan sejak tahun 2002 sampai sekarang menjadi Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Gombong yang sering disebut dengan SMP Negeri 4 Gombong.. Sekolah ini didirikan dilingkungan yang sangat strategis karena terletak di jalur utama jalan Negara bagian selatan dari Surabaya menuju Jakarta, tetapi sampai saat ini sekolah ini masih memerlukan pengembangan-pengembangan. Dalam hal ini pengembangan menurut Standar Nasional Pendidikan (SNP) dari BSNP yang memprogramkan agar 8tandar minimalnya. Adapun pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan yang perlu dikembangkan antara laian: pencapaian standar isi, pencapaian standar pendidik dan kependidikan, pencapaian stadar proses, pencapaian standar sarana dan prasarana, pencapaian standar kelulusan, pencapaian standar mutu kelembagaan dan managemen, pencapaian standar pembiayaan dan pencapaian standar penilaian.
Peningkatan mutu pendidikan pada saat ini sudah banyak dibicarakan dan juga diusahakan baik oleh pemerintah sebagai pemegang kebijakan umum bidang pendidikan maupun secara khusus yang dilakukan oleh sekolah-sekolah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan tuntutan kemajuan jaman dan juga tuntutan masyarakat apabila sekolah tidak mau ditinggal oleh masyarakat. Namun kita menyadari bersama bahwa meningkatnya mutu pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh satu komponen atau satu faktor saja akan tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor kebijakan pemerintah, ekonomi, sosial budaya suatu masyarakat, ilmu pengetahuan , teknologi dan lain sebagainya. Apabila semua komponen bisa saling mendukung bukan tidak mungkin mutu pendidikan yang meningkat yang diidam-idamkan oleh banyak kalangan akan segera terwujud.
Saat ini banyak sekolah yang berkembang dengan pesat dan dapat mengejar kemajuan yang ada tetapi dilain pihak ada sekolah yang belum mampu merubah ketertinggalannya bahkan ada sekolah yang sudah berlangsung lama dan seyogyanya beupaya agar kondisi saat ini yang sudah baik agar dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi termasuk dalam hal ini SMP Negeri 4 Gombong.
Embrio SMP Negeri 4 Gombong sudah dirintis sejak tahun 1957 dengan nama Sekolah Kerajinan yang disempurnakan tahun 1965 Menjadi Sekolah Teknik Negeri 1 Gombong yang sampai saat ini menjadi SMP Negeri 4 Gombong Kabupaten Kebumen. Dalam perjalanannya Sekolah ini mengalami pasang surut, jatuh banngun.tetapi sampai saat ini sekolah ini masih merupakan SMP Negeri yang dianggap SMP nomor 4 di kota Gombong. Untuk itu perlu adanya upaya agar keadaaan yang sudah dicapai bisa kita tingkatkan agar Sekolah ini dapat setara dengan SMP-SMP Negeri di Kabupaten Kebumen.
Dengan keadaan yang demikian Sekolah ini memerlukan penanganan yang ektra keras dan inovasi-inovasi dalam rangka upaya membangun image yang positif untuk upaya peningkatan dalam proses maupun hasil pembelajaran dengan mengoptimalkan semua unsur pendukung yang sudah dimiliki dan meminimalkan tindakan-tindakan yang kontra produktif dalam rangka upaya peningkatan kualitas institusi. Keseriusan dari berbagai pihak terkait sangat dipelukan sehingga dalam waktu yang sesingkat-singkatnya sekolah ini agar dapat menyesuaikan dengan sekolah lain khususnya dalam standar proses, standar isi, standar sarana prasarana, standar pembiayaan, standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dan standar lainnya sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah pencapaian standar proses pembelajaran melalui the total moving class program untuk mengubah paradigma pendidikan dari sumur marani timba menjadi timba marani sumur.
B. Tujuan the total moving class program
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan harapan tidak semudah yang dibayangkan perlu strategi analisis yang tepat tentang apa yang akan dicapai agar apa yang dilakukan dapat terarah dan menuju ke sasaran yang diharapkan. Disamping analisis tujuan yang akan dicapai juga perlu di rencanakan tahapan-tahapan tertentu dan analisis kebutuhan dan sasaran yang dapat dicapai terlebih dahulu , yang dapat dilakasanakan dalam waktu dekat , yang membutuhkan waktu lebih panjang dan sebagainya. Adapun diselenggarakannya the total moving class adalah sebagaiberikut:
  1. Untuk mengubah paradigma pendidikan dari sumur marani timba menjadi timba marani sumur.
  2. Untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
  3. Untuk memberikan inovasi pada para guru untuk meimplementasikan pendekatan pembelajaran kontekstual.
  4. Untuk meningkatkan pencapaian standar proses pembelajaran.
  5. Untuk meningkatkan kualitas proses maupun hasil pembelajaran.
  6. Untuk mengoptimalakan faktor pendukung yang positif yang telah dimiliki.
C. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam pelaksanaan program the total moving class adalah sebagai berikut:
  1. Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945.
  2. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
  3. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
  4. Renstra dan Renop SMP Negeri 4 Gombong Kabupaten Kebumen.
II. THE TOTAL MOVING CLASS PROGRAM
A. Setting Pelaksanaan
1. Tempat
The total moving class program akan dilaksanakan pada institusi SMP Negeri 4 Gombong yang beralamatkandi Jalan Yos Sudarso Timur Nomor 44 Gombong Telpon (0287)471245 Kode Pos 54416. Sekolah ini memiliki rombongan belajar sebanyak 21 rombel yang terdiri dari7 rombelkelas 7, 7 rombel kelas 8 dan 7 rombel kelas 9, memiliki tenaga pendidik sebanyak 39 guru, tenaga kependidikan 11 orang terdiri 5 orang staf administrasi dan 6 orang penjada sekolah dan memiliki 1 orang petugas laboratorium IPA dan 1 orang petugas perpustakaan, memiliki siswa sebanyak 825 siswa.
Hal lain yang dimiliki oleh sekolah tersebut adalah ketersediaannya semua ruang sesuai dengan SNP bahkan adanya ruang-ruang yang dapat digunakan untuk pembelajaran. Adapun ruang yang sudah tersedia adalah 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang wakil kepala sekolah, 1 ruang guru yang berukuran cukup luas sehingga dapat ditempati oleh semua guru, 1 ruang BP/BK, 1 ruang TU, 1 ruang UKS, 1 ruang OSIS, 1 WC Kepala Sekolah, 3 WC Guru, 2 WC siswa dengan jumlah kamar yang cukup untuk melayani semua siswa, 1 ruang dapur, 1 ruanggudang, 1 ruang arsip, 2 tempat parkir kendaraan guru, dan tempat parkir sepeda siswa. Disamping sarana yang ada seperti diatas SMP Negeri 4 Gombong memiliki 1 ruang laboratorium, 1 ruang perpustakaan dan 30 ruang yang dapat digunakan untuk ruang kelas pembelajaran, ada bagian hijau diantara ruang kelas dengan lapangan bulu tangkis dintararuang kelas, 1 lapangan hijau yangcukup luas dengan sebagian ditumbuhi tanaman perindang yang dapat digunakan untuk lapangan sepak bola mini, 1 lapangan keras yang diatasnya terdapat 1 lapangan basket, 2 lapangan bola voli, 2 lapangan sepak takrow dan lingkungan yang sudah terlindungi oleh pagar keliling lokasi yang cukup memadai untuk mengamankan sekalah ini.
Berikut foto dokumemtasi seputar SMP Negeri 4 Gombong Kabupaten Kebumen pada kondisi pada bulan Maret sampai dengan Juni 2009.

Gambar 1: Foto dokumentasi SMP Negeri 4 Gombong dari sebelah timur pintu gerbang dari luar pagar ditepi jalan Yos Sudarso Timur nomor 44
2. Waktu Pelaksanaan
Dengan faktor pendukung yang ada maka program the total moving class akan dilaksanakan mulai pada tahun pembelajaran 2009/2010 dan akan dikaji dan dievaluasi secara terus menerus sehingga program tersebut mendapatkan hasil dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
B. Visi dan Misi SMP Negeri 4 Gombong
1.Visi Sekolah adalah :
Beriman, bertaqwa, berprestasi dan berbudi pekertu luhur..
- Indikator Visi Sekolah
1.Memiliki keimanan yang kuat terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.Bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa dengan menjalankan perintah-perintah dan menjauhi larangan-lerangannya.
3.Berprestasi dalam bidang akademis maupun non akademis.
4.Bersikap. bertutur kata dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. .
2. Misi Sekolah adalah :
2.1.Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (Pakem) serta menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL).
2.2.Melaksanakan peningkatan standar proses yang optimal.
2.3.Meningkatkan jumlah siswa yang melanjutkan.
2.4.Melaksanakan pembinaaan siswa baik intra maupun ekstra.
2.5.Melaksanakan kegiatan memotivasi siswa agar gandrung berprestasi.
2.6.Melaksanakan kegiatan keagamaan dan pengamalan keagamaan
2.7.Melaksanakan kegiatan pembiaasaan hidup sehat, santun, disiplin dan teratur
2.8.Meningkatkan sarana dan prasarana.
2.9.Meningkatkan tenaga pendidik dan kependidikan.
2.10.Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan peningkatan mutu.
C. TUJUAN SEKOLAH 4 TAHUN KEDEPAN
1.Sekolah memilikimodel pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa. .
2.Sekolah memilikistandar proses pembelajaran yang optimal.
3.Sekolah memiliki lulusan yang bermutu baik kualitas maupun kwantitas.
4.Sekolah memiliki tim dalam mengikuti lomba-lomba.
5.Sekolah memiliki tim bimbingan dan konseling yang handal.
6.Sekolahmemilikilulusan yang santun, berbudi pekerti luhur,beriman danberbudaya
7.Sekolah memiliki kebiasaan yang baik dan benar dalam hidup bermasyarakat.
8.Sekolah memiliki sarasa dan prasarana yang memadai
9.Sekolah memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang cukup dan bermutu.
10.Sekolah memiliki majelis sekolah yang handal dalam mendukung program sekolah.
D. PROGRAMSTRATEGIS

NO

PROGRAM
WAKTU PELAKSANAAN
09/10
10/11
11/12
12/13
1.
Peningkatan pengembangan isi ( Kurikulum )
a.Pengembangan KTSP
b.Pengembangan rencana pelaksanaan pembelaran
c.Pengembangan sstem penilaian
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
2.
Peningkatan Pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan
a.Pengembangan perofesionalisme guru
b.Peningkatan kompetensi guru
c.Peningkatan kompetensi TU
d.Pelaksanaan diklat , workshop, loka karya, semi loka , seminar, simposium guru dan atau TU
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
3.
Peningakatan Standar proses
a.Pengembangan metode pembelajaran semua mapel
b.Pengembangan strategi pembelajaran
c.Pengembangan stategi penilaian
d.Pengembangan bahan , sumber pembelajaran
e.Penulisan karya ilmiah ( classroom action reseach / penelitian tindakan kelas ) dan Lesson study
f.Pengembangan pembelajaran moving class
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
4.
Peningkatan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan
a.Pengembangan ruang belajar
b.Pengembangan ruang pendukung lain
c.Pengembangan media pembelajaran
d.Pengembangan alat-alat praktek
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
5.
Peningkatan standar kelulusan
  1. Remidial learning dan hasil pembelajaran
  2. Uji coba Ujian Nasional
  3. Kegiatan bimbingan songsong Unas
  4. Lomba-lomba olah raga
  5. Lomba kesenian
  6. Lomba mata pelajaran
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
6.
Peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen
  1. Pengembangan dan melengkapi administrasi sekolah
  2. Implementasi MBS
  3. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh sekolah tentang kinerja sekolah
  4. Penggalangan partisipasi masyarakat
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
7.
Pengembangan standar Pembiayaan Pendidikan
  1. Pengembangan jalinan kerjasama dengan penyandang dana
  2. Penggalangan dana dari berbagai sumber
  3. Pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan
  4. Penciptaan sistem subsidi silang
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Pengembangan standar Penilaian
  1. Pengembangan perangkat model model penilaian
  2. Implementasi model evaluasi pembelajaran
  3. Pengembangan istrumen / perangkat soal-soal; berbagai model evaluasi
  4. Pengembangan pedoman-pedoman evaluasi
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
E. Strategi Pelaksanaan
1.Peningkatan pengembangan
1.1.Pengembangan Kurikulum Tngkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1.2.Pemetaan KTSP
-Menyusun bersama
-Pemetaan KD dan SK
1.3.Pengembangan silabus
-Menyusun bersama silabus yang disesuaikan dengan kondisi sekolah secara optimal
1.4.Pengembangan / rencana pengembangan / pelaksanaan pembelajaran
-Pelatihan menyusun prota, promes dan KP mengacu dari kurikulum dan silabus
-Sosialisasi CTL ( pengenalan dan penerapan ) untuk mencapai tujuan pembelajaran yang aktif , kreatif dan menyenangkan
-Pelatihan menyusun scenario pembelajaran dengan metode dan modul model pembelajaran bervariatif
-Mengadakan perangkat pembelajaran / hasil kerja untuk semua mata pelajaran
1.5.Pengembangan system penilaian
-Menyusun bersama format-format penilaian
-Menyusun bersama soalsoal ulangan yang mengacu kopentensi siswa
1.6.Pengembangan silabus
-Perbaikan dan penyempurnaan perangkat pembelajaran, silabus, RP, system penilaian
2.Peningkatan / pengembangan tenaga kependidikan
2.1.Pengembangan profesionalisme guru
-Menysusun program MGMP Sekolah
-Melaksanakan program MGMP sekolah
-Melaksanakan program MGMP kabupaten
2.2.Peningkatan kopetensi guru
-Melaksanakan In House Training ( IHT). Workshop. Loka karya, Semiloka, Seminar, Sosialisasi, dsb.
-Mengirimkan guru dalam pelatihan-pelatihan / workshop, dsb
2.3.Peningkatan kopetensi TU
-IHT
-Pelatihan-pelatihan
2.4.Pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh kepala Sekolah terhadap kinerja guru dan TU
-Monitoring dan evaluasi tenaga guru
-Monitoring dan evaluasi tenaga TU
3.Peningkatan standar proses
3.1 Pengembangan metode pembelajaran semua mapel
3.1.1.Penyusunan program pelaksanaan
3.1.2.Pelaksanaan pelatihan
3.1.3.Monitoring implementasi metode pembelajaran
3.2. Pengembangan strategi pembelajaran
3.1.4.Evaluasi implementasi
3.1.5.Analisa implementasi
3.1.6.Perbaikan program
3.3. Pengembangan strategi penilain
3.1.7.Pembuatan alat evaluasi
3.1.8.Monitoring implementasi evaluasi
3.1.9.Evaluasi efektifitas alat evaluasi
3.4. Pengembangan bahan sumber pembelajaran
3.1.10.Sosialisasi pembuatan diktat modul pembelajaran
3.1.11.Monitoring implementasi modul
3.1.12.Evaluasi mutu modul / diktat
3.1.13.Perbaikan / revisi / modul
3.5. Penulisan karya ilmiah
3.1.14.Pelatihan Car / PTK
3.1.15.Menyusun rancangan CAR / PTK
3.1.16.Monitoring pelaksanaan CAR / PTK
3.1.17.Menyusun Hasil tindakan
3.1.18.Penulisan karya ilmiah
4.Peningkatan / Pengembangan Fasilitas Pendidikan
4.1.Membeli 2 buah unit laptop dan 10 Unit Komputer siswa
4.2.Pengadaan alat-alat praktek IPA
4.3.Menambah Buku-Buku Perpustakaan
4.4.Pengadaan Alat-Alat Praktek Olah Raga ( Meja Pingpong )
4.5.Pengadaan Alat Praktek Kesenian
5.Peningkatan Standar Kelulusan
5.1.Remidial teaching
-Perbaikan proses dan hasil penilaian.
5.2.Kegiatan Bimbingan Songsong Unas
5.3.Kegiatan Ujicoba UNAS
-Uji coba soal-soal ujian nasional 3 mapel sebanyak 3 kali ( matematikan, bahasa Indonesia, Bahasa Inggris )
5.4.Lomba-lomba olah raga
-Popda dan porseni Tk. Kabupaten
5.5.Lomba Kesenian
-Porseni tingkat Kabupaten
5.6.Lomba Mapel
-Lomba mapel Tk. Kabupaten ( IPA, Matematika, Bhs, Inggris. dsb )
6.Peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen
6.1.Pengembangan dan melengkapi administrasi sekolah
-administrasi guru
-administrasi tata usaha
-administrasi keuangan
-administrasi kesiswaan
6.2.Implementasi MBS
-Perencanaan program sekolah
-Jangka pendek
-Jangka menengah
-Jangka panjang
6.3.Pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh sekolah tentang kinerja sekolah
-lokakarya
6.4.Penggalangan partisipasi masyarakat
-Koordinasi dengan komite sekolah
-Peningkatan pengelolaan layanan ( PSB.MOS, pembinaan / bimbingan)
7.Pengembangan Standar Pembiayaan Pendidikan
7.1.Pengembangan jalinan kerjasama dengan penyandang dana
-rapat pengurus komite sekolah
-Rapat pleno komite sekolah
7.2.Penggalangan dana dari berbagai sumber
-orang tua siswa
-donatur
-alumnus
7.3.Pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan
-pembenahan lingkungan sekolah
7.4.Penciptaan Sistem Subsidi silang
-Pendataan siswa mampu
8.Pengembangan Standar Penilaian
8.1.Pengembangan standar penilaian
-Penyusunan program penilaian
-Sosialisasi model-model perangkat penilaian
-Pembuatan blangko-blangko penilaian
-Monitoring dan evaluasi
8.2.Implementasi model evaluasi pembelajaran
-Pelaksanaan Ulangan Harian
-Pelaksanaan Ulangan tengah semester 1 dan 2
-Analisis Hasil Ulangan Tengah Semester 1 dan 2
-Ulangan semester 1 dan semester 2
-Analisis dan pelaporan sem 1 dan 2
8.3.Pengembangan instrumen / perangkat soal-soal berbagai model evaluasi
8.4.Pengembangan pedoman-pedoman evaluasi
-Monitoring dan evaluasi analisis implementasi
8.5.Pengembangan lomba-lomba , uji coba, dan peningkatan standar nilai
-lomba mapel tingkat sekolah
-latihan ujian nasional
8.6.Penerapan model model pembelajaran bagi anak
-Bimbingan anak berpresrasi
F. HASIL YANG DIHARAPKAN
a.Terpenuhinya Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
b.Tercapainya Pemetaan KTSP
c.Terpenuhinya Pengembangan Silabus
d.Tercapainya Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran yang semakin baik.
e.Terpenuhinya Pengembangan system penilaian
f.Tercapainya Pengembangan perofesionalisme guru
g.Tercapainya Peningkatan kompetensi guru
h.Tercapinya Peningkatan kompetensi TU
i.Tercapainya Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi oleh Kepsek
j.Tercapainya Pengembangan metode pembelajaran semua mapel
k.Terpenuhinya Pengembangan strategi pembelajaran
l.Pengembangan stategi penilaian
m.Terpenuhinya Pengembangan bahan , sumber pembelajaran
n.Tercapainya Penulisan karya ilmiah ( classroom action reseach / penelitian tindakan kelas )
o.Tercapainya Pengembangan media pembelajaran
p.Terpenuhinyaalat-alat praktek
q.Terlaksananya Remidial teaching
r.Terlaksananya Uji coba Ujian Nasional
s.Tercapainya Lomba-lomba olah raga
t.Tercapainya Lomba kesenian
u.Tercapainya Lomba mata pelajaran
v.Tersedianya kelengkapan administrasi sekolah
w.Terlaksananya Implementasi MBS
x.Terpenuhinya Pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh sekolah tentang kinerja sekolah
y.Tercapainya Penggalangan partisipasi masyarakat
z.Tercapainyajalinan kerjasama dengan penyandang dana
aa.Tercapinya Penggalangan dana dari berbagai sumber
bb.Tercapainya Pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan
cc.Tercapainya Penciptaan system subsidi silang
dd.Tersedianyaperangkat model model penilaian
ee.Terlaksananya implementasi model evaluasi pembelajaran
ff.Tersedianyaistrumen / perangkat soal-soal; berbagai model evaluasi
gg.Tersedianyapedoman-pedoman evaluasi
hh.Pengembangan lomba-lomba, uji coba dll dlm peningkatan standar nilai
ii.Penerapan model-model pembelajaran bagi anak
G. Kerangka Berfikir Pelaksanaan Program
Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Gombong merupakan institusi yang bisa dikatakan sudah berumur, untuk itu perlu adanya upaya agar sekolah ini dapat berkembang lebih baik dari keadaan yang sudah baik. Salah satunya adalah mengupayakan agar proses pembelajaran dapat ditingkatkan kualitasnya. Adapun tindakan yang akan dilakukan adalah dengan melaksanakan perubahan paradigma pendidikan khususnya dalam kegiatan proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan di sekolah-sekolah negeri. Pada umumnya dalam pembelajaran yang selama ini dilakukan adalah para guru mendatangi para siswa, sehingga terbangun bahwa seolah-olah bahwa yang memerlukan ilmu adalah guru, yang memiliki kepentingan berprestasi juga guru, yang antusias bukan siswa mencari ilmu tetapi bagaimana guru dapat memberikan ilmu. Dengan konsep berfikir seperti inilah sehingga kata bijak ‘ sumur marani timba kita ubah agar timba marani sumur’ (sumber air mendatangi alat pengambil air yang kita ubah alat pengambil air yang mendatangi sumber air). Dengan perubahan paradigma tersebut diharapkan akan mengubah konsep berfikir pada siswa sehingga mereka yang dipihak yang membutuhkan ilmu mereka akan mendatangi para guru yang sudah siap untuk melayani siswa dalam proses pembelajaran. Para guru dapat menyiapkan materi, media, setting tempat duduk. situasi kelas yang sesuai dengan nuansa mapel tersebut.
H. Keuntungan The Total Moving Class Program
Adapun keuntungan-keuntungan dilaksanakannya the total moving class program antara lain:
1. Merubah paradigma pendidikan yang berilmu sepantasnya yang harus didatangi.
2. Memberi pembelajaran pada siswa bahwa ilmu harus dikejar/dicari bukan mendatangi mereka dengan sendirinya.
3. Memberikan optimalisasi pelayanan terhadap siswa dalam proses pembelajaran.
4. Memotivasi guru untuk mengatur kelas mapel berdasarkan nuansa yang berhubungan dengan masing-masing mapel karena masing-masing mapel memiliki karakter yang berbeda-beda.
5. Membantu siswa untuk segera membangun kembali tentang konsep dan situasi pikiran mereka pada setiap pergantian mata pelajaran karena pada saat siswaberjalan menuju kelas mapel yang dituju dalam perjalanan mereka sekaligus akan terbangun siap untuk mendapatkan mata pelajaran berikutnya
6. Memanfaatkan sarana prasarana SMP Negeri 4 Gombong khususnya ketersediaan ruang belajar yang memungkinkan untuk menyelenggaran kelas berdasarkan kelas mata pelajaran.
7. Meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
8. Memberikan inovasi dalam pembelajaran.
9. Memberikan peluang dalam penyelenggaran pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (Pakem).
10. Mengimplementasikan pendekatan pembelajaran kontekstual/ Contextual Teaching dan Learning Process.
I. Prosedur Pelaksanaan Program
1. Kebutuhan Ruang Kelas dan Guru Mata Pelejaran
Adapun rasio kebutuhan ruang tergantung struktur program pada KTSP pada masing-masing intitusi. Misalnya Struktur program KTSP satu minggu sebanyak 34 jam maka rasio kebutuhan ruang minimal adalah setiap kelipatan 34 jam membutuhkan 1 ruang kelas. Sebagai contoh KTSP SMP Negeri 4 Gombong tahun pelajaran 2009/2010 struktur program setiap minggunya 34 jam. Jumlah rombongan belajarnya sebanyak 21 rombel yang terbagi masing-masing kelas paralel masing masing tingkat 7 rombel sehingga dapat dihitung kebutuhan ruang minimal dengan kondisi seperti itu adalah sebagai berikut dalam table 1 bab II :
Tabel 1
NO
MAPEL
JML
KLS
JML
JMSEL
KEBUTUHAN RUANG
KET
MINIMAL
IDEAL
1
B. INGGRIS
21
84
3
3
2
B. INDONESIA
21
84
3
3
3
MATEMATIKA
21
84
3
3
4
IPA
21
84
3
3
5
IPS
21
84
3
3
6
PKn
21
44
2
3
7
BAHASA JAWA
21
44
2
3
8
SENI BUDAYA
21
44
2
3
9
TIK
21
44
2
3
10
PKK/ELEKTRO
21
44
2
3
11
AGAMA
21
44
2
3
12
PENJAS
21
44
2
3
29
36
Sedangkan kebutuhan guru untuk rombongan belajar sebanyak 21 rombel yang terbagi masing-masing kelas paralel masing masing tingkat 7 rombel sehingga dapat dihitung kebutuhan ruang minimal dengan kondisi seperti itu adalah sebagai berikut dalam table 2 bab II.
Tabel 2
NO
MAPEL
JML
PRRL
JML
KLS
KEBUTUHAN GURU
KET
MINIMAL
IDEAL
1
B. INGGRIS
3
7
3
3
2
B. INDONESIA
3
7
3
3
3
MATEMATIKA
3
7
3
3
4
IPA
3
7
3
3
5
IPS
3
7
3
3
6
PKn
3
7
2
3
7
BAHASA JAWA
3
7
2
3
8
SENI BUDAYA
3
7
2
3
9
TIK
3
7
2
3
10
PKK/ELEKTRO
3
7
2
3
11
AGAMA
3
7
2
3
12
PENJAS
3
7
2
3
29
36
2. Waktu Pembelajaran
Waktu pembelajaran masing-masing satu jam pelajaran selama 40 menit ditambah 5 menit untuk kegiatan moving dari kelas mapel yang satu ke kelas mapel lainnya.dengan 2 kali istirahat masing-masing selama 15 menit.
3.Mutasi antar kelas
Pada jam pertama, siswa memasuki ruang sesuai dengan jadwal masuk pada jam mata pelajaran pertama.
Pada pergantian mata pelajaran, siswa langsung keluar kelas untuk beristirahat dan atau memasuki kelas berikutnya menyimpan barang bawaan setelah itu baru mereka beristirahat.
Pada istirahat selanjutnya pada prisinnya sama pada istirahat yang pertama
Pada bel selesai pembelajaran semua siswa keluar dari kelas selanjutnya pulang atau menunggu waktu untuk kegiatan remedial pembelajaran dan hasil, bimbingan klasikal BP dan kegiatan pengembanagan diri serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan waktu ektrakurikuler.
4.Jadwal Pembelajaran
Penyusunan jadwal pembelajaran berdasarkan kemampuan kelas tersebut menampung dalam satu minggu dan yang menjadi pertimbangan adalah bahwa suatu kelas harus terdistribusi dengan tidak terdapat dobel mapel pada jam yang sama. Jadi penjadwalan tidak berdasarkan pada jumlah jam pada setiap guru mapel tetapi berdasarkan jumlah jam berdasarkan struktur program KTSP dengan mempertimbangkan kemampuan kelas mata pelajaran dapat menampung rombongan belajar dalam satu minggu. Kemampuan maksimal kelas mata pelajaran menampung rombongan belajar adalam sebanyak jam yang ada pada struktur program KTSP, misalnya stuktur program sebanyak 34 jam dalam seminggu maka kemampuan maksimal kelas mata pelajaran menampung rombongan belajaran adalah 34. Sehingga rasio kebutuhan ruang minimal adalah setiap kelipatan 34 memerlukan 1 ruang mapel.
5.Pengelolaan Kelas Mata Pelajaran
Pengelolaan kelas mata pelajaran dilakukan oleh guru mata pelajaran masing-masing sehingga dapat memberikan keleluasaan guru mata pelajaran untuk melakukan inovasi dalam mengelolaan kelas sesuai dengan karakteristik mata pelajaran tertentusesuai dengan kebutuhan. Pengertian kelas dalam hal ini adalah ruang/tempat dimana dilangsungkan pembelajaran.
6.Pembimbingan Siswa/Rombongan Belajar
Pembimbingan Siswa dilakukan oleh para wali siswa pada kelas tertentu dan atau dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling sesuai dengan siswa yang diampu. Sehingga wali siswa membimbing satu kelas sedangkan guru BP/BK beberapa rombongan belajaran. Waktu dam tempat bimbingan dalapat dilakukan secara kolaboratif oleh walisiswa bersama guru BP/BK dan atau dengan sesama guru BP/BK.
7.Pembelajaran Kolaboratif/ Collaborative Learning
Suatu konsep pembelajaran bahwa dalam pembelajaran satu kelas dapat dibelajarkan oleh dari satu orang guru/guru mapel. Sehingga semakin banyak tenaga pendidik yang tersedia akan memungkinkan untuk lebih mengoptimalkan pembelajaran. Dan hal ini dapat digunakan untuk tempat pembelajaran sesama guru untuk saling mengamati kegiatan pembelajaran yang mereka lakukan dengan demikian masing-masing dapat saling mengamati, mengevaluasi, merefleksi dan memperbaiki rencana pembelajaran maupun proses pembelajaran yang kurang produktif. Pembelajaran kolaboratif dapat digunakan untuk mrndukung kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) maupun kegiatan lesson study. Clasroom action research maupun lesson study keduannya merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk upaya perbaikan pembelajarann
8.Rencana Pengembangan dan Pembiayaan
Rencana pengembangan dan pembiayaan dalam pelaksanaan program ini mengikuti program pengembangan sekolah berdasarkan Rentra tahun 2009/2010 s/d tahun 2012/2013 dan Renop tahun 2009/2010.
9.Daya Dukung
Daya dukung yang ada adalah ketersediaannya kebutuhan ruang kelas berdasarkan kelas mata pelajaran, jumlah guru yang cukup dan jumlah rombel yang cukup dan sarana sarana lain yang sudah tersedia di SMP Negeri 4 Gombong.
III. PENUTUP
The total moving class programakan dilaksanakan sebagai model pembelajaran di SMP Negeri 4 Gombong dalam rangka mengoptimalkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan untuk mengupayakan pencapaian standar proses dengan harapan dapat meningkatkan proses maupun hasil pembelajaran sekaligus dalam program peningkatan mutu di SMP Negeri 4 Gombong khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
The total moving class program sebagai salah satu wahana untuk mengimplementasikan pembelajaran kontekstual karena guru dapat menciptakan suasana pembelajaran sesuai dengan konteks mapel masing-masing sehingga dengan suasana mapel tujuan pembelajaran masing-masing mapel dapat dicapai secara optimal.
The total moving class program dapat digunakan oleh para guru sebagai sala satu inovasi dan kreativitas sekolah untuk upaya meningkatkan profesionalisme guru dalam memgelola pembelajaran di kelasnya dan dapat ditindak lanjuti sebagai inspirasi dalam mengembangkan profesi melalui karya-karya inovatif dalam kegiatan penelitian tindakan kelas dan lesson study.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Purnomo, S.Pd.. 2006. Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Inggris melalui Metode BangMoGI. Jurnal Pendidikan. Kebumen: STIE Putra Bangsa
Bambang Purnomo, S.Pd. 2006. Optimalisasi Pembelajaran Teks Report menggunakan Magic Whist melalui Metode BangMoGI. Penetitian Tindakan Kelas. Kebuman: Perpustakaan SMP Negeri 2 Gombong.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP dan MTs. Jakarta : Puskur Balitbang Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional.. 2002. Pendekatan Kontekstual. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
DePorter,Bobbi,&Hernacki,Mike. 2005. Quantum Learning. Bandung: Mizan
Dinas P dan K Provisi Jawa Tengah. 2005Buku Panduan Simposium Guru dan KepalaSMP. Semarang:Satker Dinas Pendidikan danKebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Ditjen Dikdasmen. 2006.Panduan Pelaksanaan Penelitian Kepala Sekolah dan Guru SMP. Semarang:Satker Dinas Pendidikan danKebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Mc Taggart,R. 1991. Action Research. Melbourne: Deakin University Press.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomnor 025/O/1995 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor: 0443/P/1993 Nomor: 25 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Suharsimi Arikunto, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
SMP Negeri 4 Gombong 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Negeri 4 Gombong. Dokumen KTSP.
Umaedi, 1999.Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Proyek Pelita, Dikmenum, Depdikbud.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dikmenum, Depdikbud.
Yoshida, M. (1999). Lesson Study: A Case Study of a Japanese Approach to Improving Instruction Through School-Based Teacher Development. Disertasi Doktoral yang tidak diterbitkan, The University of Chicago.(Terjemahan dari Muchlas Yusak, Widyaiswara LPMP Jateng tanggal 11 Juli 2007).

2 komentar:

  1. Bagus juga ya kalo semua menggunakan moving class, mungkin semua sekolah di Indonesia wabil khusus yang masih kategori asal-asal sekolah perlu di lakukan seperti ini. pokoknya sukses dech buat kita semua.
    Pak mau bertanya, apakah ada dasar selain yang disebutkan tadi, landasarn yang khusus ke arah moving class. TK

    BalasHapus
  2. Dari 8 SNP yang ada salah satunya adalah Standar Proses yang menuntut pembelajaran Pakem dengan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) The moving class model dapat untuk menfasilitasi. Maaf baru menaggapi. Thanks komentarnya.

    BalasHapus